Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

11 Kebiasaan untuk Menjaga Kesehatan Kandung Kemih

ilustrasi buang air besar (freepik.com/gpointstudio)
Intinya sih...
  • Rutin latihan Kegel membantu memperkuat otot-otot dasar panggul, yang membantu mencegah urine bocor saat kamu bersin, batuk, mengangkat benda berat, tertawa, atau tiba-tiba ingin buang air kecil.
  • Buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seks dapat membantu mengeluarkan bakteri dari sistem untuk mencegah infeksi saluran kemih.
  • Masalah kandung kemih lebih sering terjadi pada perokok, karena merokok dapat mengiritasi kandung kemih.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dr.dr.Prahara Yuri, Sp.U(K),FICS 

Kandung kemih terletak di perut bagian bawah. Ini adalah organ berongga, seperti balon, yang menyimpan urine. Urine berisi limbah dan cairan sisa pencernaan. Setiap hari, orang dewasa mengeluarkan sekitar 1,5 liter urine melalui kandung kemih.

Seiring bertambahnya usia, kandung kemih mengalami perubahan. Jaringan kandung kemih yang elastis dapat mengeras dan menjadi kurang elastis. Ini selanjutnya tidak dapat menampung urine sebanyak biasanya dan mungkin membuat kamu lebih sering ke kamar mandi.

Demi fungsinya agar tetap optimal, lakukan kebiasaan ini untuk menjaga kesehatan kandung kemih.

1. Lakukan latihan Kegel

Kegel adalah bentuk latihan untuk dasar panggul. Rutin latihan Kegel bisa membantu memperkuat otot-otot dasar panggul, yang membantu mencegah urine bocor saat kamu bersin, batuk, mengangkat benda berat, tertawa, atau tiba-tiba ingin buang air kecil. 

Selain itu, Kegel juga dapat membantu menghindari infeksi dengan memperkuat otot yang membantu mengosongkan kandung kemih. Lakukan latihan ini tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam. Kamu juga bisa mengulanginya beberapa kali dalam setiap sesi.

2. Bersihkan area kemaluan sebelum dan setelah berhubungan seks

ilustrasi pasangan (unsplash.com/Becca Tapert)

Aktivitas seksual dapat memicu infeksi saluran kemih pada perempuan. Uretra perempuan terletak di tempat bakteri secara alami ditemukan. Karena alasan ini, penting untuk membersihkan area genital dan anus sebelum berhubungan seksual untuk membantu mencegah infeksi. 

Buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seks dapat membantu mengeluarkan bakteri dari sistem untuk mencegah infeksi saluran kemih. Jadi, jangan lupa buang air kecil dan bersihkan area kemaluan sebelum dan setelah berhubungan seks.

3. Minum cukup cairan, terutama air putih

Sebagian besar komponen tubuh manusia terdiri dari air. Jadi, penting untuk cukup minum air setiap hari. Berapa banyak air yang dibutuhkan bervariasi, tergantung ukuran tubuh, tingkat aktivitas, dan di mana kamu tinggal. 

Secara umum kamu perlu minum cukup cairan sehingga kamu perlu buang air kecil setiap beberapa jam. Beberapa orang perlu minum lebih sedikit air karena kondisi tertentu, seperti gagal ginjal atau penyakit jantung. Yang terbaik adalah bertanya kepada dokter berapa banyak cairan yang ideal untuk kamu.

4. Hindari duduk terlalu lama

ilustrasi laki-laki duduk di depan laptop (freepik.com/freepik)

Sebuah studi melaporkan bahwa orang yang menghabiskan 5 jam atau lebih per hari untuk duduk, serta mereka yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah secara umum, lebih mungkin mengembangkan gejala saluran kemih bagian bawah.

Kondisi tersebut ditandai dengan pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas, peningkatan frekuensi atau urgensi kencing, pancaran kencing yang lemah, atau sering terbangun untuk buang air kecil pada malam hari.

Solusinya adalah mengurangi waktu yang dihabiskan untuk duduk. Misalnya, dengan menggunakan standing table saat bekerja. Atau, jika kamu menghabiskan banyak waktu untuk duduk, kamu bisa berdiri dan berjalan atau bergerak selama 5 menit setiap jam.

5. Kurangi konsumsi garam

Menambahkan garam ke dalam makanan dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis, menurut studi tahun 2023.

Ginjal menyeimbangkan jumlah natrium dalam tubuh. Jika mengonsumsi garam berlebihan, itu akan menumpuk dalam darah. Jantung bekerja lebih keras untuk memompa dan meningkatkan tekanan darah, meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.

Tingginya asupan natrium dari garam juga dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Hipertensi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal. 

Selain itu, pola makan tinggi garam juga berkontribusi pada perkembangan batu ginjal.

Selain mengurangi jumlah garam tambahan dalam masakan, penting untuk membatasi konsumsi makanan siap saji karena makanan seperti ini umumnya tinggi kandungan garam.

Batas harian natrium yang disarankan adalah 2.000 miligram, atau sekitar 1 sendok teh garam. Baca selalu label pada produk makanan dan kurangi penggunaan garam dengan menggunakan bumbu bebas garam.

6. Kurangi minuman berkafein

ilustrasi kopi (pexels.com/Burst)

Minuman berkafein dapat mengiritasi kandung kemih dan bersifat diuretik atau meningkatkan keinginan untuk buang air kecil dengan memproduksi lebih banyak urine. Makin banyak kafein yang kamu minum, makin tinggi frekuensi buang air kecil.

Terlalu banyak kafein juga bisa memicu dehidrasi, yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal, infeksi kandung kemih, dan masalah lainnya. Ada beberapa bukti bahwa perempuan dengan interstitial cystitis harus menghindari kafein.

7. Setelah buang air, usap kemaluan dari depan ke belakang

Bagi perempuan, setelah buang air kecil atau besar, penting untuk menyeka area genital dari depan ke belakang. Menyeka dari depan ke belakang akan memastikan feses selalu menjauh dari uretra.

Menyeka dari depan ke belakang juga memastikan kamu tidak membawa bakteri dari anus ke dalam vagina, yang mengakibatkan infeksi saluran kemih. Sebaliknya, mengusap dari belakang ke depan dapat menyebarkan bakteri, seperti E. coli dari anus ke vagina dan uretra yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.

8. Pakai pakaian berbahan katun dan longgar

ilustrasi pakaian longgar (pexels.com/Carlos Rubio Tristan)

Celana jeans dan leging ketat serta celana dalam berbahan nilon atau sintetis dapat memerangkap kelembapan dan menciptakan lingkungan bagi bakteri untuk berkembang biak.

Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi dan masalah kesehatan kandung kemih lainnya. Untuk menghindari masalah ini, pilihlah pakaian katun longgar yang memungkinkan aliran udara menjaga area sekitar uretra tetap kering.

9. Jangan menahan kencing

Kebiasaan menahan kencing dan/atau tidak mengosongkan kandung kemih sepenuhnya akan melemahkan otot kandung kemih dan meningkatkan peluang kamu terkena infeksi.

Aturan praktis yang baik adalah mengosongkan kandung kemih sepenuhnya setidaknya setiap 3–4 jam sekali. Pastikan untuk buang air kecil dalam posisi santai agar kandung kemih lebih mudah dikosongkan, dan usahakan untuk tidak terburu-buru karena ini akan mempersulit pengosongan kandung kemih sepenuhnya.

10. Tidak atau berhenti merokok

ilustrasi berhenti merokok (pixabay.com/HansMartinPaul)

Masalah kandung kemih lebih sering terjadi pada orang yang merokok. Merokok dapat mengiritasi kandung kemih.

Merokok dapat memperburuk gejala kandung kemih yang terlalu aktif dan sistitis interstisial (kondisi kandung kemih kronis dan menyakitkan yang lebih sering terjadi pada perempuan), seperti keinginan untuk buang air kecil yang mendesak dan sering.

Kondisi urologi lain yang terkait dengan merokok termasuk kanker ginjal, batu ginjal, disfungsi ereksi, dan infertilitas.

11. Menjaga berat badan

Kelebihan berat badan dapat memengaruhi kontrol kandung kemih. Berat badan berlebih memberi tekanan pada perut dan kandung kemih. Hal ini dapat menyebabkan kebocoran. 

Kamu dapat mengambil langkah untuk menjaga berat badan yang sehat dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur.

Bagaimanapun juga, kandung kemih menjadi salah satu organ paling penting yang membantu kamu beraktivitas dengan nyaman. Praktikkan tips ini untuk memastikan kandung kemih selalu berada dalam kondisi terbaik.

Referensi

National Institute on Aging. Diakses pada Agustus 2024. 15 Tips To Keep Your Bladder Healthy.
Everyday Health. Diakses pada Agustus 2024. 10 Ways to Keep Your Bladder Healthy and Happy.
Park, Heung Jae, Chang Hoo Park, dkk. "Sitting time, physical activity and the risk of lower urinary tract symptoms: a cohort study.” BJU International 122, no. 2 (20 Maret 2018): 293–99.
Tang, Rui, Minghao Kou, dkk. “Self-Reported Frequency of Adding Salt to Food and Risk of Incident Chronic Kidney Disease.” JAMA Network Open 6, no. 12 (28 December 28 2023): e2349930.
Mayo Clinic News Network. Diakses pada Agustus 2024. Mayo Clinic Minute: Can extra salt hurt your kidneys?
Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada Agustus 2024. Cegah Meningkatnya Diabetes, Jangan Berlebihan Konsumsi Gula, Garam, Lemak.
Verywell Health. Diakses pada Agustus 2024. Tips for Keeping Your Urinary System Healthy.
Cxbladder. Diakses pada Agustus 2024. A Guide to Keeping Your Bladder Healthy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Nurulia R F
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us