ilustrasi berkonsultasi dengan dokter (freepik.com/pressfoto)
Ada beberapa alasan kenapa pria perlu disunat ulang, yaitu:
1. Sisa kulup berlebihan
Alasan paling umum untuk revisi sunat adalah terlalu banyak kulup yang tersisa setelah sunat. Ini disebut kulup berlebihan (redundant foreskin). Kondisi ini dapat menyebabkan terbentuknya bekas luka atau jaringan parut saat bayi tumbuh serta mengembangkan lebih banyak lemak di area sekitar penis.
Menurut laman Cincinnati Children's Hospital Medical Center, kelebihan kulit terjadi ketika sunat menyisakan kulup terlalu panjang atau tidak merata, yang dapat menimbulkan masalah termasuk penumpukan smegma, kista inklusi, balanitis (peradangan atau infeksi pada kulup), atau perlengketan penis (kulit batang penis menempel pada kepala penis).
2. Penis mendelep
Revisi sunat mungkin juga diperlukan jika penis turun kembali ke area lemak di sekitarnya, seolah-olah lemak menyembunyikannya. Kondisi ini dapat menyebabkan penis mendelep (buried penis). Pada kondisi ini, seorang pria biasanya tidak bisa melihat penisnya sendiri saat sedang berdiri.
Pria dengan kondisi ini bisa mengalami gejala berikut:
- Masalah saat buang air kecil, termasuk keluarnya sedikit air kencing saat sudah selesai kencing (dribbling) atau pancaran air kemih yang terpecah (spraying).
- Ketidakmampuan untuk ereksi.
- Sulit melakukan hubungan seks atau nyeri saat berhubungan seks.
- Iritasi atau infeksi kulit.
- Infeksi saluran kemih.
- Rasa percaya diri yang rendah atau depresi.
3. Skin bridge
"Jembatan kulit" penis adalah adhesi (perlengketan) antara kulit batang penis dengan kepala penis setelah disunat. Kondisi ini dapat menghambat penis selama ereksi, menyebabkan kelainan bentuk dan terkadang nyeri. Kondisi ini merupakan luka bedah yang telah sembuh dan memerlukan pemisahan untuk koreksi (APSP Journal of Case Reports, 2015).
Kondisi ini umumnya tidak bergejala selain kulit dari batang penis yang menempel pada kepala penis. Pria dengan skin bridge di penis mungkin merasakan tarikan saat ereksi. Jika tidak, ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Jarang sekali adhesi menyebabkan kemerahan atau iritasi.
Mungkin terdapat smegma yang terbentuk di bawah perlekatan penis. Ini normal dan bukan merupakan tanda infeksi. Hal ini disebabkan oleh kotoran, sel kulit mati, dan minyak yang terperangkap di bawah kulit.
Dilansir WebMD, skin bridge merupakan tipe adhesi permanen, sehingga membutuhkan perawatan medis karena tidak bisa sembuh dengan sendirinya.
Segera cari pertolongan medis untuk anak jika melihat salah satu dari tiga masalah di atas. Jangan menunggu sampai sunat ulang diperlukan, karena masalah tidak akan terselesaikan dengan sendirinya dan mungkin menjadi lebih buruk seiring pertumbuhan anak.