Karang Gigi Lepas Sendiri, kok Bisa?

Ada beberapa alasan mengapa karang gigi bisa lepas sendiri.

• Cara menyikat gigi dan flossing yang tidak tepat

Plak dan karang gigi sebagian besar menumpuk ketika kamu tidak menyikat gigi atau membersihkan gigi dengan benang secara efektif. Titik yang terlewatkan atau gerakan yang salah menjadi penyebab utama kuman menumpuk, terutama di belakang gigi.

Oleh karena itu, jika kamu menyikat atau membersihkan gigi dengan agresif atau tidak tepat, ini bisa menyebabkan sebagian dari akumulasi ini terkelupas dan rontok.

Pematangan atau maturation adalah tahap ketika karang gigi perlahan mulai menempel pada gigi. Biasanya, proses ini memakan waktu sekitar 10 hari setelah plak berkembang menjadi karang gigi. Selama waktu ini, karang gigi masih lunak dan bisa dihilangkan dengan gerakan tertentu. Oleh karena itu, jika membersihkan gigi dengan benang wax, benang tersebut mungkin tersangkut di antara karang gigi dan gigi, sehingga melepaskan karang gigi dari enamel.

Jadi, ada kemungkinan karang gigi pecah saat melakukan flossing atau kamu mungkin melihat bagian belakang bawah gigi depan terkelupas saat memakan sesuatu yang keras.

• Penyakit gusi

Penumpukan karang gigi yang berkepanjangan dapat menyebabkan iritasi gusi yang dengan cepat berubah menjadi penyakit gusi, seperti radang gusi atau periodontitis.

Ketika penyakit gusi ini memburuk, resesi gusi menyebabkan lebih banyak permukaan gigi yang terbuka dan meningkatkan kemungkinan karang gigi patah.

• Prosedur gigi

Karang gigi mungkin akan lepas saat dokter gigi menghilangkan akumulasi karang gigi selama prosedur perawatan gigi, seperti scaling dan root planning. 

Walaupun secara umum dianggap tidak berbahaya, tetapi karang gigi yang lepas sendiri bisa menjadi indikasi masalah gigi yang lebih serius, seperti:

• Penyakit gusi: Karang gigi yang pecah bisa menjadi tanda penyakit gusi stadium lanjut, ketika resesi atau peradangan gusi menyebabkan karang gigi lepas.
• Kebersihan mulut yang buruk: Karang gigi yang lepas sendiri bisa menandakan masalah kebersihan mulut yang terus-menerus dan perlu diperbaiki untuk menghentikan penumpukan karang gigi dan kemungkinan masalah pada gigi.
• Masalah gigi yang mendasari: Contohnya gigi berlubang dan enamel gigi melemah.
• Risiko kerusakan gigi.

Sangat kecil kemungkinannya gigi yang sehat akan terkelupas, retak, atau patah selama aktivitas normal sehari-hari. Di sisi lain, sangat mungkin jika kamu mengunyah sesuatu dengan cara tertentu atau menyikat gigi di tempat tertentu, kamu dapat mematahkan sepotong karang gigi.

Salah satu cara untuk memeriksa apakah patahan itu adalah karang gigi atau gigi adalah cek warnanya. Jika warnanya cokelat, kuning kusam, atau bahkan sebagian hitam, kemungkinan itu adalah karang gigi.

Kamu bisa memberikan tekanan pada potongan tersebut dan melihat apakah potongan tersebut pecah. Karang gigi akan pecah jika diberi tekanan ringan, sedangkan enamel gigi akan membutuhkan lebih banyak tenaga untuk pecah.

Tekstur karang gigi biasanya keras dan berkerak, menyerupai sepotong tanah liat atau batu yang mengeras. Bentuknya sama saja jika patah, tetapi jika sudah copot sebagian atau pecah menjadi potongan-potongan kecil, mungkin juga akan menjadi lebih lunak atau rapuh.

Karang gigi juga dapat pecah menjadi beberapa bagian dengan ukuran dan ketebalan yang berbeda-beda serta bentuknya tidak rata.

Berikut ini yang perlu kamu lakukan jika mendapati karang gigi lepas sendiri:

• Untuk menentukan tingkat kerusakan dan gejala yang menyertainya, seperti nyeri atau sensitivitas, periksa dengan cermat area di mana karang gigi lepas atau patah. Waspadai indikasi gusi berdarah atau struktur gigi terbuka.
• Untuk menghilangkan darah, partikel karang gigi, atau kotoran yang terlepas, bilas mulut secara perlahan dengan air hangat. Hindari obat kumur dan bahan kimia.
• Ibuprofen dan obat pereda nyeri lain yang dijual bebas dapat membantu mengurangi gejala jika kamu merasa sakit atau tidak nyaman. Namun, obat-obatan seperti aspirin tidak boleh diaplikasikan langsung ke area yang terkena karena dapat menyebabkan iritasi.
• Untuk mencegah lebih banyak iritasi atau cedera, hindari menyentuh atau menyodok tempat karang gigi lepas. Hindari mencoba mengikis sendiri sisa karang gigi atau kotorannya karena ada risiko terluka atau terinfeksi.
• Segera buat janji temu dengan dokter gigi untuk pemeriksaan dan perawatan tambahan.

Terkadang, karang gigi bisa lepas sendiri saat kamu menyikat gigi, flossing, atau makan makanan keras. Memang ini tidak selalu buruk, tetapi penting bagi kamu untuk menemui dokter gigi profesional.

Dokter gigi memiliki kemampuan terbaik untuk menentukan tingkat kerusakan sekaligus membersihkan karang gigi seluruhnya, serta merekomendasikan tindakan terbaik untuk mengatasi masalah mendasar seperti penyakit gusi atau kerusakan gigi.

Referensi

"What is Tartar? 6 Tips to Control Buildup." WebMD. Diakses pada April 2024. 
"Dental Tartar (Calculus) - Causes, Prevention and Removal." Golden State Dentistry. Diakses pada April 2024. 
"Why is Tartar Breaking Off Teeth?" Premiere Dental. Diakses pada April 2024. 
"Tartar Broke Off While Flossing: How Does It Happen?" Dentist in Spring. Diakses pada April 2024. 
"Tartar Breaking Off Back Of Teeth | What To Do If Tartar Chips Off." Katy Cypress Oral Surgery and Implant Center. Diakses pada April 2024.