Suatu siang di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, seorang ibu yang bekerja sebagai teknisi laboratorium mikrobiologi baru saja selesai mengumpulkan sampel dari beberapa klinik dokter. Di mobilnya terdapat sejumlah cawan berisi kultur bakteri yang akan dibawa kembali ke laboratorium.
Ia membawa serta anak laki-lakinya yang baru berusia 3 tahun, karena hari itu tidak ada yang bisa menjaganya di rumah. Setelah mengunjungi beberapa lokasi, ia sempat berhenti di toko untuk berbelanja kebutuhan harian. Setibanya di rumah, sang ibu meninggalkan anaknya sebentar di dalam mobil yang terparkir, sementara ia membawa belanjaan masuk ke dalam.
Beberapa menit kemudian, pemandangan yang menunggunya di mobil membuatnya panik. Anaknya sudah berpindah ke kursi belakang, tempat cawan-cawan laboratorium disimpan, dan tampak telah memakan sebagian besar isi salah satunya.
Cawan tersebut berisi “chocolate agar”, media berwarna cokelat yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri. Meski namanya “chocolate,” media ini sama sekali tidak mengandung cokelat. Warnanya berasal dari sel darah merah yang telah dipecah. Namun bagi bocah kecil yang penasaran, tampilannya tampak cukup menggoda untuk dicicipi.
