Seorang warga negara bagian Washington, Amerika Serikat (AS), meninggal dunia setelah terinfeksi strain flu burung yang sangat jarang ditemukan.
Menurut Departemen Kesehatan setempat, pasien adalah seorang lansia dengan komorbid yang sedang menjalani perawatan intensif untuk infeksi H5N5—varian influenza A yang sebelumnya belum pernah tercatat menjangkiti manusia. Ia dirawat sejak awal November dan akhirnya meninggal pada 21 November.
Kasus ini bermula dari sebuah halaman belakang di Grays Harbor County, lebih dari 160 kilometer di barat daya Seattle. Pasien memiliki unggas peliharaan yang rutin terpapar burung liar. Pengujian lingkungan kandang menemukan bahwa area tersebut positif terkontaminasi virus flu burung. Pejabat kesehatan menyimpulkan bahwa kontak dengan unggas peliharaan, lingkungannya, atau burung liar menjadi sumber paparan paling mungkin.
Mereka yang sempat berkontak dengan unggas, lingkungan kandang, maupun pasien telah dipantau secara ketat, tetapi sejauh ini tidak ada yang menunjukkan hasil positif. Laboratorium Virologi Universitas Washington memastikan infeksi tersebut merupakan H5N5, dan hasilnya dikonfirmasi ulang oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Temuan ini menandai kasus pertama H5N5 pada manusia di dunia.
H5N5 sebelumnya hanya ditemukan pada hewan dan belum pernah tercatat menginfeksi manusia. Meski begitu, risiko terhadap publik tetap rendah. Hingga saat ini, tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia.
