Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan HMPV dan Flu Burung, Sama-sama Menyerang Pernapasan

ilustrasi perempuan sakit HMPV (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi perempuan sakit HMPV (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Baru-baru ini, dunia kembali dihebohkan dengan kemunculan penyakit human metapneumovirus (HMPV). Sebenarnya, penyakit HMPV sudah ditemukan oleh para peneliti di Belanda sejak tahun 2001. Virus HMPV tergolong famili Pneumoviridae serta masih satu famili dengan respiratory syncytial virus (RSV).

Selain HMPV, penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia banyak jenisnya. Jika COVID-19 ramai di kisaran tahun 2019, kasus flu burung ramai menyebar ke manusia pada tahun 2005.

HMPV maupun flu burung merupakan penyakit yang dapat menular dan sama-sama menyerang saluran pernapasan. Namun keduanya tetap memiliki sejumlah perbedaan. Apa saja perbedaan penyakit flu burung dan HMPV? Yuk, kita cari perbedaannya bersama-sama. 

1. Gejala penyakit

ilustrasi gejala penyakit (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi gejala penyakit (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Demam ditandai dengan kenaikan suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius. Termometer adalah salah satu alat medis yang seharusnya tersedia di rumah sebagai antisipasi kenaikan suhu tubuh. Demam termasuk respon alami untuk melawan infeksi yang menyerang tubuh. 

Ada perbedaan gejala antara penyakit HMPV dan flu burung. Dilansir dari laman Cleverland Clinic, beberapa di antaranya:

Gejala HMPV:

  • Batuk;
  • Peningkatan suhu tubuh (demam);
  • Hidung berair atau tersumbat;
  • Sakit pada tenggorokan;
  • Mengi (suara napas seperti siulan);
  • Sesak napas (dispnea);
  • Muncul ruam.

Gejala flu burung:

  • Mata memerah (konjungtivitis);
  • Demam;
  • Muncul rasa lelah berlebihan;
  • Batuk;
  • Nyeri pada otot;
  • Sakit tenggorokan;
  • Mual dan muntah;
  • Diare;
  • Hidung tersumbat atau berair;
  • Sesak napas (dispnea).

2. Penyebab penyakit

ilustrasi virus (pexels.com/Edward Jenner)
ilustrasi virus (pexels.com/Edward Jenner)

Serupa penyebutannya, penyakit HMPV, disebabkan oleh virus bernama human metapneumovirus (HMPV). Virus ini kerap menyebar pada musim dingin dan semi. Sementara itu, penyakit flu burung atau avian influenza disebabkan oleh virus H5N1. Virus ini menyebar dan menginfeksi sel-sel pada hidung, tenggorokan, bahkan paru-paru. 

3. Bagaimana cara penyebarannya?

ilustrasi cara penyebaran penyakit (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi cara penyebaran penyakit (pexels.com/cottonbro studio)

Cara penularan flu burung dengan kontak langsung dengan cairan tubuh hewan terinfeksi, misalnya ludah, susu, droplet pernapasan, atau kotoran. Selain itu, kamu bisa tertular flu burung apabila makan produk hewan (susu, daging, telur) yang kurang matang. Penularan flu burung antar manusia jarang terjadi.

Di sisi lain, penyakit HMPV menular dari manusia terinfeksi ke manusia lainnya. American Lung Association menyebutkan cara penularan HMPV yaitu melalui percikan cairan batuk dan bersin atau menyentuh benda-benda yang terdapat virus HMPV. Selanjutnya, virus masuk tubuh ketika tangan yang terpapar virus menyentuh hidung, mulut, atau mata. 

4. Siapa saja yang risiko tertular?

ilustrasi risiko penyebaran flu burung (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi risiko penyebaran flu burung (pexels.com/cottonbro studio)

Semua orang bisa saja mengalami penyakit pernapasan. Namun untuk flu burung, orang yang berdampingan dengan unggas atau sapi memiliki risiko tertular yang lebih tinggi dibandingkan tanpa kontak langsung.

Sedangkan kamu berisiko terinfeksi HMPV apabila mengalami kondisi berikut:

  • Usia kurang dari 5 tahun (terutama kondisi bayi prematur) atau lebih dari 65 tahun;
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya HIV, kanker, gangguan autoimun, atau efek samping obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh;
  • Terdiagnosis asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

5. Komplikasi kesehatan

ilustrasi komplikasi kesehatan (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi komplikasi kesehatan (pexels.com/RDNE Stock project)

Apabila penyakit tidak ditangani dengan baik, kondisi kesehatan akan memburuk serta muncul komplikasi. Kondisi ini bisa mengakibatkan situasi serius dan perlu perawatan yang lebih intens.

Beberapa komplikasi penyakit HMPV yaitu pneumonia, bronkitis, bronkiolitis, kekambuhan asma atau PPOK, serta otitis media. Laman Mayo Clinic menyebutkan komplikasi penyakit flu burung antara lain:

  • Penyakit paru-paru kronis memburuk. Contohnya asma atau fibrosis kistik;
  • Infeksi telinga dan sinus;
  • Kegagalan sistem pernafasan biasa disebut dengan sindrom gangguan pernafasan akut;
  • Permasalahan ginjal;
  • Gangguan jantung;
  • Pendarahan pada paru-paru, paru-paru kolaps, atau pneumonia bakteri;
  • Sepsis.

Meskipun penyakit flu burung dan HMPV tergolong penyakit sistem pernapasan, keduanya memiliki perbedaan yang mencolok. Sekarang, kamu sudah tidak bingung lagi untuk membedakan keduanya. Jangan lupa jaga tubuh tetap fit agar tidak tertular kedua penyakit ini!

Referensi

"Human Metapneumovirus (HMPV)". Cleveland Clinic. Diakses Januari 2025.
"Bird Flu". Cleveland Clinic. Diakses Januari 2025.
"Bird Flu: Symptoms and Causes". Mayo Clinic. Diakses Januari 2025.
"Human Metapneumovirus (HMPV): About". Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses Januari 2025.
"Learn About Human Metapneumovirus (HMPV)". American Lung Association. Diakses Januari 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us