ilustrasi berbagai jenis alat kontrasepsi (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)
Faktor risiko KET di antaranya:
Studi mengungkap bahwa ibu berusia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun berpotensi mengalami KET dengan persentase 66,7 persen.
Rentang usia optimal yang mendukung kondisi kehamilan adalah antara 20 sampai 35 tahun. Di bawah itu, kehamilan mempunyai risiko tinggi terjadinya komplikasi karena organ reproduksi yang belum matang dan masih pada masa pertumbuhan.
Sementara pada perempuan berusia di atas 35 tahun, mereka memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi karena terjadi penurunan pada fungsi reproduksi.
Gravida (jumlah kehamilan yang pernah dialami oleh seorang perempuan, termasuk kehamilan yang sekarang) memiliki peranan terhadap terjadinya KET.
Makin meningkat jumlah kehamilan, makin tinggi risiko KET.
Ibu dengan riwayat kesehatan dan kehamilan di masa lalu memiliki risiko KET, seperti penyakit radang panggul, riwayat operasi sebelumnya, dan riwayat abortus.
Infeksi menular seksual (IMS) oleh bakteri Chlamydia trachomatis bisa merusak saluran tuba dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik. IMS seperti klamidia dan gonore disebabkan oleh bakteri ini, dapat menyebabkan hasil konsepsi (pembuahan) yang seharusnya menempel di rahim, malah tumbuh di tempat lain.
Radang panggul juga bisa menghalangi perjalanan hasil konsepsi menuju rahim, seperti yang terjadi pada orang yang memiliki riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, atau telah menjalani operasi pada saluran tuba.
Riwayat operasi caesar bisa mengakibatkan komplikasi untuk kehamilan selanjutnya yaitu terbentuknya jaringan parut sehingga meningkatkan risiko kejadian KET.
Risiko serupa juga lebih mungkin terjadi pada perempuan dengan riwayat keguguran karena infeksi pada uterus yang tidak ditangani atau kerusakan dinding uterus.
- Kegagalan penggunaan alat kontrasepsi
Faktor lain mencakup kegagalan saat menggunakan kontrasepsi. Tubektomi, alat kontrasepsi dalam rahim, kontrasepsi darurat, estrogen dosis tinggi dan mini pill dengan kandungan progestin adalah beberapa alat KB yang ketika gagal memiliki risiko KET.