Menurut dr. Gampo, hipospadia adalah kelainan sejak lahir ketika pembukaan uretra atau lubang kencing terletak di bagian bawah penis.
Prevalensi total internasional hipospadia dari tahun 1980–2010 dari 27 program surveilans di seluruh dunia adalah 20,9 per 10.000 kelahiran, dengan prevalensi berkisar antara 2,1 hingga 39,1 per 10.000 kelahiran, mengutip laporan dalam European Urology tahun 2019.
Gejalanya adalah lubang uretra yang tidak normal (terletak di bawah buah zakar), penis melengkung ke bawah, dan semprotan urine yang tidak normal saat buang air kecil. Pembedahan diperlukan untuk mengoreksi dan memposisikan kembali lubang uretra ke ujung penis.
"Pembedahan akan lebih mudah dilakukan pada usia 6 hingga 18 bulan. Proses pembedahan pada usia dewasa cenderung lebih sulit, dengan komplikasi yang lebih tinggi dan angka keberhasilan yang lebih rendah," jelasnya dalam pernyataan tertulis.