ilustrasi konsultasi dokter (IDN Times/Mardya Shakti)
Dokter akan memeriksa gejala yang muncul pada pasien. Karena gejala disentri basiler mirip diare, maka akan dibutuhkan pemeriksaan feses. Meski jarang, tapi pada beberapa kasus, dokter mungkin akan meminta uji laboratorium seperti uji biakan bakteri S. dysenteriae, uji serologis, dan reaksi biokimia dari spesimen usapan (swab) rektal pasien.
Penanganan disentri basiler cukup sederhana. Dikutip dari buku "Manson's Tropical Diseases", hal terpenting dalam penanganan disentri basiler adalah rehidrasi dan terapi elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, serta mencegah dehidrasi berat.
Selain itu, pemberian antibiotik dapat membantu menekan gejala dan memperpendek durasi infeksi. Khususnya untuk anak-anak, mempertahankan kecukupan gizi sangat penting karena frekuensi buang air besar yang lebih tinggi berisiko menimbulkan malnutrisi.