ilustrasi tidur (pexels.com/Ivan Oboleninov)
Waktu ideal untuk berhenti makan sebelum tidur tergantung pada jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi. Cairan bening seperti air putih atau jus biasanya melewati lambung lebih cepat dibandingkan dengan makanan padat.
Minuman bertekstur seperti protein shake atau kopi dengan krimer membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Sementara itu, makanan padat, terutama yang tinggi lemak, memerlukan waktu pencernaan paling lama.
Para ahli merekomendasikan jeda dua hingga tiga jam antara makan terakhir dan waktu tidur untuk memberikan cukup waktu bagi sistem pencernaan memproses makanan. Dengan demikian, risiko gangguan seperti refluks asam atau gangguan pencernaan bisa diminimalkan.
Memberi jeda waktu antara makan dan tidur tidak hanya mencegah gangguan pencernaan atau refluks asam, tetapi juga mendukung kualitas tidur yang lebih baik. Cobalah untuk merencanakan waktu makan dengan bijak dan hindari mengonsumsi makanan berat menjelang waktu tidur.
Referensi
Kinsey, Amber, and Michael Ormsbee. “The Health Impact of Nighttime Eating: Old and New Perspectives.” Nutrients 7, no. 4 (April 9, 2015): 2648–62.
Manoogian, Emily N. C., Amandine Chaix, and Satchidananda Panda. “When to Eat: The Importance of Eating Patterns in Health and Disease.” Journal of Biological Rhythms 34, no. 6 (December 1, 2019): 579–81.
"Is It Bad to Sleep Right After Eating?". VerywellHealth. Diakses Desember 2024.
"How to Sleep Better with GERD". Sleep Foundation. Diakses Desember 2024.