Kenapa LDL Disebut Lemak Jahat sedangkan HDL Disebut Lemak Baik?

Kadar kolesterol darah yang tinggi melebihi nilai normal dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama mortalitas di dunia.
Gaya hidup kita dapat memengaruhi kesehatan tubuh dalam jangka panjang, termasuk kesehatan jantung. Misalnya, kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar lemak jahat low-density lipoprotein (LDL). Sebaliknya, gaya hidup sehat dapat meningkatkan kadar lemak baik atau high-density lipoprotein (HDL) di dalam tubuh.
Mungkin beberapa orang masih belum mengetahui mengapa LDL sering disebut dengan lemak jahat sedangkan HDL disebut dengan istilah lemak baik. Berikut penjelasannya, dihimpun dari laman American Heart Association dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
1. Kolesterol

Kolesterol tidak selalu dianggap buruk, sebab tubuh memerlukannya. Kolesterol berfungsi untuk membentuk sel, membantu untuk membuat vitamin, dan membentuk berbagai hormon. Namun, kadar kolesterol yang terlalu tinggi tidak baik karena dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Kolesterol berasal dari dua sumber, yaitu dari tubuh yang diproduksi oleh hati dan dari makanan hewani, misalnya daging.
Agar kolesterol dapat berjalan di darah, kolesterol membutuhkan protein. Gabungan kolesterol dengan protein kemudian membentuk lipoprotein. Terdapat dua jenis lipoprotein yang membawa kolesterol yaitu LDL dan HDL.
2. LDL

LDL sering dijuluki "kolesterol jahat". Ini karena LDL dapat menumpuk di dinding pembuluh darah arteri sehingga mempersempit pembuluh darah.
Pembuluh darah yang menjadi lebih sempit dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Maka dari itu, penting untuk melakukan gaya hidup sehat, contohnya membatasi makanan tinggi lemak trans agar menurunkan kadar LDL.
3. HDL

HDL sering kali disebut sebagai "kolesterol baik". Ini karena HDL dapat membantu menjaga kesehatan jantung sehingga dapat mencegah serangan jantung dan stroke.
HDL dapat membawa lemak jahat LDL menuju ke hati. Nantinya, LDL akan dipecah dan dikeluarkan dari tubuh. Kadar HDL yang makin tinggi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, HDL tidak dapat membawa semua LDL. HDL hanya membawa satu per tiga dari kolesterol darah.
4. Mengapa kadar LDL yang tinggi tidak baik?

Kadar LDL yang tinggi dapat menumpuk di dinding pembuluh darah. Penumpukan kolesterol jahat ini juga sering disebut dengan plak. Makin banyak plak yang menumpuk, maka pembuluh darah kian menyempit. Pembuluh darah yang menyempit ini membuat aliran darah menuju jantung dan berbagai organ tubuh menjadi tidak lancar.
Selain itu, pembuluh darah yang menyempit juga meningkatkan risiko blood clot atau bekuan darah yang menghambat aliran darah, mengutip penjelasan Healthline.
Apabila aliran darah menuju jantung menjadi terhambat, maka dapat menyebabkan masalah pada jantung, salah satunya serangan jantung.
5. Cara meningkatkan kadar HDL

Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dapat membantu menaikkan kadar HDL. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan HDL, seperti dijelaskan dalam laman MedlinePlus, antara lain:
- Mengonsumsi makanan sehat dengan cara membatasi makanan mengandung lemak jenuh, contohnya susu tinggi lemak dan keju, daging berlemak tinggi. Mengurangi makanan yang mengandung lemak trans seperti margarin, kentang goreng, dan makanan yang diproses. Memperbanyak mengonsumsi makanan dengan lemak tak jenuh misalnya alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan, serta memperbanyak makanan berserat.
- Memiliki berat badan ideal. Mengurangi berat badan dapat meningkatkan kadar HDL.
- Berolahraga teratur. Berolahraga secara rutin dapat meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL.
- Menghentikan kebiasaan merokok. Asap rokok yang dihirup baik oleh perokok aktif maupun perokok pasif dapat menurunkan kadar lemak baik HDL pada tubuh. Maka, penting untuk menghentikan kebiasaan merokok untuk menurunkan risiko berbagai masalah kesehatan.
LDL sering disebut kolesterol jahat karena dapat menumpuk di dinding pembuluh darah arteri sehingga mempersempit pembuluh darah. Pembuluh darah yang menyempit membuat aliran darah ke organ menjadi tidak lancar sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Sementara itu, HDL disebut kolesterol baik karena dapat membawa LDL menuju ke hati sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Untuk meningkatkan kadar HDL, kita dapat menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, menjaga berat badan tetap ideal, berolahraga rutin, dan menghentikan kebiasaan merokok.