Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi garam sebagai sumber yodium (pexels.com/belart84)

Sebagaimana telah diketahui tubuh manusia memerlukan banyak mineral, termasuk yodium. Peran dari yodium ini bisa dibilang penting. Di antaranya adalah memproduksi hormon tiroid yang mengatur pertumbuhan dan metabolisme.

Kekurangan yodium dalam tubuh dapat meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan. Di sisi lain, kelebihan yodium pun juga bisa berdampak buruk. Kondisi kelebihan kadar yodium dalam tubuh inilah yang disebut sebagai keracunan yodium.

1. Penyebab dan faktor risiko

ilustrasi aram sebagai sumber yodium (freepik.com/racool-studio)

Kadar yodium yang berlebih dalam tubuh adalah penyebab utama terjadinya keracunan yodium, umumnya merupakan akibat dari terlalu banyak mengonsumsi suplemen yodium.

Dilansir Linus Pauling Institute, asupan yodium pada tubuh manusia ada batas minimum serta batas yang bisa ditoleransi.

Berikut ini adalah klasifikasi batas asupan yodium sesuai kelompok usia:

  • Anak-anak usia 1 hingga 3: 200 mikrogram (mcg) per hari
  • Anak-anak usia 4 hingga 8: 300 mcg per hari
  • Anak-anak usia 9 hingga 13: 600 mcg per hari
  • Remaja usia 14 hingga 18 tahun: 900 mcg per hari
  • Dewasa usia 19 tahun ke atas: 1.100 mcg per hari

Beberapa jenis obat-obatan juga bisa meningkatkan jumlah yodium dalam sistem tubuh. Amiodarone, obat untuk mengatur detak dan ritme jantung, mengandung 75 miligram (mg) yodium dalam setiap tablet 200 mg. Ini ratusan kali lebih tinggi dari standar asupan harian yang direkomendasikan sebesar 150 mcg. Selain itu, suplemen kalium iodida dan pewarna kontras, yang digunakan untuk CT scan, juga mengandung yodium.

Mengutip buku Poisoning & Drug Overdose, 6e, toksisitas dapat terjadi melalui penyerapan kulit, konsumsi, atau inhalasi. Ketika tertelan, yodium dapat menyebabkan cedera korosif parah pada saluran pencernaan karena sifat oksidatifnya. Di dalam tubuh, yodium diubah dengan cepat menjadi iodida dan disimpan di kelenjar tiroid.

Bahkan bila tidak mengonsumsi suplemen yodium, beberapa hal bisa membuat seseorang lebih sensitif terhadap yodium, yang mana dapat meningkatkan risiko mengembangkan keracunan yodium. Ini mencakup beberapa kondisi tiroid, seperti:

  • Tiroiditis Hashimoto
  • Penyakit Graves
  • Gondok
  • Menjalani tiroidektomi, yang mana merupakan prosedur pengangkatan semua atau sebagian kelenjar tiroid, juga dapat membuat seseorang lebih sensitif terhadap yodium, yang dapat meningkatkan risiko keracunan yodium 

2. Gejala

Editorial Team

Tonton lebih seru di