Keracunan Yodium: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Disebabkan oleh kelebihan yodium dalam tubuh

Sebagaimana telah diketahui tubuh manusia memerlukan banyak mineral, termasuk yodium. Peran dari yodium ini bisa dibilang penting. Di antaranya adalah memproduksi hormon tiroid yang mengatur pertumbuhan dan metabolisme.

Kekurangan yodium dalam tubuh dapat meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan. Di sisi lain, kelebihan yodium pun juga bisa berdampak buruk. Kondisi kelebihan kadar yodium dalam tubuh inilah yang disebut sebagai keracunan yodium.

1. Penyebab dan faktor risiko

Keracunan Yodium: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi aram sebagai sumber yodium (freepik.com/racool-studio)

Kadar yodium yang berlebih dalam tubuh adalah penyebab utama terjadinya keracunan yodium, umumnya merupakan akibat dari terlalu banyak mengonsumsi suplemen yodium.

Dilansir Linus Pauling Institute, asupan yodium pada tubuh manusia ada batas minimum serta batas yang bisa ditoleransi.

Berikut ini adalah klasifikasi batas asupan yodium sesuai kelompok usia:

  • Anak-anak usia 1 hingga 3: 200 mikrogram (mcg) per hari
  • Anak-anak usia 4 hingga 8: 300 mcg per hari
  • Anak-anak usia 9 hingga 13: 600 mcg per hari
  • Remaja usia 14 hingga 18 tahun: 900 mcg per hari
  • Dewasa usia 19 tahun ke atas: 1.100 mcg per hari

Beberapa jenis obat-obatan juga bisa meningkatkan jumlah yodium dalam sistem tubuh. Amiodarone, obat untuk mengatur detak dan ritme jantung, mengandung 75 miligram (mg) yodium dalam setiap tablet 200 mg. Ini ratusan kali lebih tinggi dari standar asupan harian yang direkomendasikan sebesar 150 mcg. Selain itu, suplemen kalium iodida dan pewarna kontras, yang digunakan untuk CT scan, juga mengandung yodium.

Mengutip buku Poisoning & Drug Overdose, 6e, toksisitas dapat terjadi melalui penyerapan kulit, konsumsi, atau inhalasi. Ketika tertelan, yodium dapat menyebabkan cedera korosif parah pada saluran pencernaan karena sifat oksidatifnya. Di dalam tubuh, yodium diubah dengan cepat menjadi iodida dan disimpan di kelenjar tiroid.

Bahkan bila tidak mengonsumsi suplemen yodium, beberapa hal bisa membuat seseorang lebih sensitif terhadap yodium, yang mana dapat meningkatkan risiko mengembangkan keracunan yodium. Ini mencakup beberapa kondisi tiroid, seperti:

  • Tiroiditis Hashimoto
  • Penyakit Graves
  • Gondok
  • Menjalani tiroidektomi, yang mana merupakan prosedur pengangkatan semua atau sebagian kelenjar tiroid, juga dapat membuat seseorang lebih sensitif terhadap yodium, yang dapat meningkatkan risiko keracunan yodium 

2. Gejala  

Keracunan Yodium: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi sakit perut (pixabay.com/derneuemann)

Dilansir Healthline, gejala-gejala dari keracunan yodium beragam dari ringan hingga parah, tergantung pada berapa banyak yodium dalam sistem tubuh.

Gejala ringan keracunan yodium meliputi:

  • Diare
  • Sensasi terbakar di dalam mulut
  • Mual
  • Muntah-muntah

Gejala para dari keracunan yodium dapat termasuk:

  • Pembengkakan pada saluran udara
  • Kulit membiru (sianosis)
  • Denyut nadi lemah
  • Koma

Mengonsumsi terlalu banyak yodium juga dapat menyebabkan kondisi yang disebut dengan hipertiroidisme yang diinduksi yodium (iodine-induced hyperthyroidism). Ini biasanya terjadi saat seseorang mengonsumsi suplemen yodium untuk meningkatkan fungsi tiroid.

Gejala dari hipertiroidisme antara lain:

  • Detak jantung cepat
  • Kelemahan otot
  • Kulit terasa hangat
  • Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya

Hipertiroidisme bisa berbahaya khususnya bila terdapat kondisi jantung yang mendasarinya, mengingat ini memengaruhi detak jantung.

Baca Juga: Viral Klaim Kayu Manis Sebabkan Keracunan, Ini Faktanya!

3. Diagnosis  

Keracunan Yodium: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi hasil rontgen (pixabay.com/toubibe)

Untuk mendiagnosis keracunan yodium, dilansir Healthling, ada beberapa tindakan yang akan diambil oleh tenaga kesehatan, di antaranya:

  • Mengukur dan memantau tanda-tanda vital orang tersebut, termasuk suhu, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah
  • Tes darah dan urine
  • Rontgen dada
  • EKG (elektrokardiogram)

4. Tindakan medis dan pengobatan  

Keracunan Yodium: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi orang memakai ventilator (freepik.com/freepik)

Menurut buku terbitan StatPearls dengan judul "Iodine Toxicity" tahun 2021, pendekatan yang harus dilakukan pada orang yang mengalami gejala keracunan yodium yakni memberikan bantuan pernapasan. Jika pasien tidak stabil, mereka harus segera diberi oksigen tambahan. Tindakan lainnya adalah memasang alat bantu napas lainnya (intubasi endotrakeal).

Dilansir Healthline, dokter mungkin akan memberikan obat untuk agar pasien muntah. Hal ini bergantung pada seberapa parah gejala yang dialami pasien.

Selain itu, dokter mungkin juga memberi zat arang aktif yang dapat membantu mencegah tubuh menyerap yodium secara berlebih. Untuk gejala yang lebih parah, misalnya bila ada masalah pernapasan, ada kemungkinan perlu tindakan medis seperti pemasangan ventilator sampai kadar yodium menurun.

5. Efek lanjutan  

Keracunan Yodium: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi nyeri pada tenggorokan (freepik.com/mdjaff)

Berdasarkan penelitian berjudul "Effect of excess iodine intake on thyroid on human health" dalam jurnal Minerva Medica tahun 2017, kelebihan yodium lebih lanjut dapat menyebabkan disfungsi tiroid subklinis atau nyata pada pasien dengan faktor risiko tertentu, termasuk mereka yang sudah memiliki penyakit tiroid, orang tua, janin, dan neonatus. Efek kelebihan yodium bervariasi di antara individu dan berhubungan dengan kondisi yang mendasari fungsi tiroid.

Selain itu, menurut laporan berjudul "Iodine intake as a risk factor for thyroid cancer" yang diterbitkan dalam jurnal Thyroid Research tahun 2015, ada hipotesis peningkatan risiko kanker tiroid yang erat kaitannya dengan kelebihan yodium. Adapun gejala kanker ini antara lain:

  • Benjolan (nodul) yang dapat dirasakan melalui kulit di leher 
  • Perubahan pada suara, termasuk meningkatnya suara serak
  • Kesulitan menelan
  • Nyeri di leher dan tenggorokan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, dilansir Mayo Clinic 

Itulah fakta seputar keracunan yodium yang perlu kita ketahui. Dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi sesuatu yang berlebihan itu memang tidaklah disarankan.

Jumlah kecil yodium dibutuhkan tubuh kita demi menunjang kesehatan. Namun, dosis yang terlalu besar bisa menyebabkan keracunan yodium dan kerusakan. Anak-anak sangat sensitif terhadap efek yodium.

Bila kamu mengalami gejala-gejala yang disebutkan tadi apalagi memiliki faktor risikonya, sebaiknya segera temui dokter agar bisa mendapat penanganan yang tepat.

Baca Juga: 7 Gejala Sepsis, Keracunan Darah akibat Infeksi yang Bisa Fatal

bocah bandung99 Photo Verified Writer bocah bandung99

I will write an amazing researched article

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya