Keratokonus atau keratoconus adalah kelainan mata (okular) yang ditandai dengan penipisan progresif dan juga perubahan bentuk kornea.
Kornea adalah lapisan luar mata yang tipis dan bening, yang biasanya berbentuk kubah. Penipisan kornea yang progresif secara perlahan menyebabkan tonjolan berbentuk kerucut berkembang ke arah pusat kornea, di area penipisan terbesar.
Kondisi tersebut berakibat penderitanya mengembangkan penglihatan kabur atau terdistorsi, peka terhadap cahaya (fotofobia), dan masalah penglihatan lainnya. Dilansir Johns Hopkins Medicine, keratokonus biasanya memengaruhi kedua mata, dengan satu lebih parah dibandingkan yang lain.
Keratokonus memengaruhi semua gender dan semua kelompok etnis di seluruh dunia. Menurut keterangan dari National Organization for Rare Disorders (NORD), keratokonus cenderung paling sering berkembang pada kalangan remaja atau masa pubertas, atau selama tahun-tahun usia remaja akhir.
Studi tahun 2015 menemukan bahwa laki-laki serta etnis Afrika-Amerika dan Latin berisiko lebih tinggi mengembangkan keratokonus, sementara wanita, ras Asia-Amerika, dan penderita diabetes tampaknya memiliki risiko yang lebih rendah.