Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sakit kepala (freepik.com/freepik)

Kode ICD-10 sering kali terdengar asing bagi masyarakat awam, padahal keberadaannya sangat penting dalam dunia medis, termasuk layanan BPJS Kesehatan. ICD-10 atau International Classification of Diseases revisi kesepuluh digunakan sebagai sistem pengodean standar untuk semua jenis penyakit. Tujuannya agar proses pencatatan diagnosis, pengobatan, dan pengajuan klaim asuransi kesehatan lebih mudah.

Salah satu jenis penyakit yang termasuk dalam klasifikasi ini ialah cephalgia atau yang lebih dikenal dengan sakit kepala. Meski terdengar umum, cephalgia memiliki berbagai tipe dan penyebab sehingga penting untuk dikenali lebih dalam. Artikel ini akan membahas pengertian cephalgia, kode ICD-10-nya, dan penyebab serta gejalanya secara lengkap.

1. Pengertian kode ICD-10 cephalgia

ilustrasi sakit kepala (freepik.com/benzoix)

Kode ICD-10 adalah sistem pengelompokan penyakit yang digunakan secara internasional dan diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sistem ini memungkinkan tenaga medis, rumah sakit, dan instansi kesehatan untuk mencatat dan memantau kondisi pasien secara terstandar. Di Indonesia, kode ini juga digunakan dalam layanan BPJS Kesehatan sebagai acuan untuk klaim dan pencatatan diagnosis medis.

Cephalgia sendiri adalah istilah medis untuk menyebut sakit kepala. Kondisi ini sangat umum terjadi, baik pada anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Meski sering dianggap sepele, cephalgia bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Dengan adanya kode ICD-10, setiap jenis cephalgia bisa diklasifikasikan secara spesifik sesuai penyebab dan gejalanya. Hal ini sangat membantu dokter dalam menentukan penanganan terbaik sekaligus memudahkan administrasi kesehatan. Masyarakat yang menggunakan BPJS juga diuntungkan karena proses pencatatan jadi lebih akurat dan efisien.

2. Penjelasan kode ICD-10 cephalgia lengkap

ilustrasi sakit kepala (freepik.com/freepik)

Dalam sistem ICD-10, cephalgia memiliki berbagai kode berdasarkan penyebab dan jenis nyerinya. Klasifikasi ini membantu dokter menentukan penanganan yang paling sesuai dan memudahkan pencatatan dalam sistem asuransi, termasuk BPJS. Berikut daftar kode ICD-10 yang umum digunakan untuk cephalgia.

  • R51: sakit kepala secara umum

  • G43: migrain

  • G43.0: migrain tanpa aura

  • G43.1: migrain dengan aura

  • G44: sindrom sakit kepala lainnya

  • G44.0: sakit kepala kluster dan cephalgia trigeminal otonom

  • G44.1: nyeri kepala akibat gangguan pembuluh darah

  • G44.2: cephalgia tipe tension (ketegangan)

  • G44.3: nyeri kepala setelah trauma

  • G44.4: nyeri kepala akibat penggunaan obat

  • G44.5: sindrom komplikasi cephalgia

  • G44.8: sindrom cephalgia lainnya

  • R52: nyeri yang tidak spesifik

3. Penyebab dan gejala cephalgia

ilustrasi sakit kepala (freepik.com/cookie_studio)

Cephalgia atau sakit kepala bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gaya hidup yang kurang sehat hingga kondisi medis tertentu. Adapun, contoh faktor gaya hidup yang memicu cephalgia antara lain kurang tidur, stres, dehidrasi, hingga telat makan. Selain itu, paparan gadget berlebihan dan pola kerja yang tidak teratur juga dapat memperparah kondisi ini.

Di sisi lain, cephalgia juga bisa merupakan gejala dari penyakit lain yang lebih serius, misalnya infeksi telinga, sinusitis, sakit gigi, tekanan darah tinggi, bahkan tumor otak. Oleh karena itu, penting untuk mengenali pola sakit kepala yang muncul. Lihat apakah itu hanya sementara, terjadi terus-menerus, atau disertai gejala tambahan lain.

Gejala cephalgia pun bervariasi, tergantung jenis dan penyebabnya. Beberapa orang merasakan nyeri di satu sisi kepala, sementara yang lain merasakan tekanan di seluruh bagian kepala. Keluhan lain yang mungkin menyertai termasuk mual, penglihatan buram, hingga kepekaan terhadap cahaya dan suara. Jika mengalami hal ini secara berulang, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Mengetahui kode ICD-10 untuk cephalgia sangat berguna, baik bagi tenaga medis maupun pasien yang ingin memahami kondisi kesehatannya dengan lebih akurat. Dengan diagnosis yang tepat, penanganan medis dapat lebih efektif dan klaim BPJS pun bisa diproses tanpa hambatan. Jadi, jika kamu sering mengalami sakit kepala, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter agar segera diketahui jenis cephalgia-nya dan ditindaklanjuti dengan benar.

Referensi
“ICD-10-CM Code G44.0 - Cluster Headache Syndrome”. AAPC. Diakses Juli 2025.
“Cephalgia, cephalalgia (Index Entry)”. ICD10Data.com. Diakses Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎