Konsumsi Probiotik Bisa Obati Bau Mulut? Ini Faktanya!

Siapa yang tak kenal dengan probiotik? Terkenal sebagai kandungan utama dalam makanan atau minuman fermentasi, probiotik erat dengan manfaatnya untuk pencernaan dan kesehatan secara menyeluruh.
Selain pencernaan, ternyata manfaat probiotik bisa dirasakan saat kita berbicara dengan orang lain. Ya, menurut studi terbaru, konsumsi probiotik ternyata bisa mengobati bau mulut! Yuk, simak studinya berikut ini.
Libatkan ratusan partisipan dari berbagai studi
Bau mulut atau halitosis adalah kondisi bau yang tak sedap datang dari rongga mulut. Dari banyaknya intervensi, seperti obat kumur hingga permen karet, probiotik juga digadang-gadang sebagai obat untuk bau mulut. Inilah yang dicari tahu oleh para peneliti China State Key Laboratory of Oral Diseases di Chengdu University.
Dimuat dalam BMJ Open pada 20 Desember 2022, para peneliti memilih sebanyak 238 studi mengenai probiotik dan halitosis. Dari angka tersebut, akhirnya tujuh studi terpilih dengan total partisipan 278 orang.
Hasil: konsumsi probiotik bisa obati halitosis
Para partisipan kemudian diberikan suplemen probiotik dari bakteri:
- Lactobacillus salivarius.
- Lactobacillus reuteri.
- Streptococcus salivarius.
- Weissella cibaria.
Untuk meneliti bau mulut, para peneliti mengambil data volatile sulfuric compounds (VSCs), campuran sulfur dan elemen lain yang terjadi saat bakteri di mulut berpadu dengan makanan dan sisa-sisa lainnya. Bukan rahasia kalau VSCs adalah salah satu penyebab utama bau mulut.
Setelah konsumsi probiotik tersebut selama 2 sampai 12 minggu, para peneliti melihat bahwa kadar VCSs berkurang signifikan. Hasil ini berarti bau mulut berkurang atau terdeteksi di level minim.
Selain VSCs, para peneliti China juga mengukur bau mulut dari berbagai bagian mulut dan lapisan putih yang ada di permukaan lidah. Akan tetapi, para peneliti tak melihat perubahan signifikan di lapisan putih lidah tersebut. Menurut mereka, penelitian ini masih terlalu kecil atau singkat untuk melihat perubahan di permukaan lidah.
Kemudian, para peneliti mencatat bahwa studi yang ditelaah dalam penelitian ini juga menggunakan berbagai metode berbeda untuk menilai perubahan bau mulut dan berbagai probiotik. Akibatnya, sulit bagi para peneliti China untuk merekomendasikan probiotik yang bisa mengobati halitosis.
Mendukung studi sebelumnya
Lalu, mengapa probiotik bisa mengobati bau mulut? Dilansir EurekAlert!, para peneliti menjelaskan bahwa probiotik menghambat penguraian asam amino dan protein oleh bakteri anaerob di mulut sehingga produksi bau mulut pun terhenti.
Studi ini menambah bukti kalau probiotik bisa mengobati bau mulut. Sebagai contoh, studi di Cile pada 2020 mencatat probiotik bukan cuma untuk bau mulut, melainkan untuk kesehatan mulut dan gusi secara keseluruhan. Lalu, studi di Spanyol pada awal 2022 mencatat probiotik memang bisa mengurangi bau mulut.
Bagaimana jika bau mulut membandel?
Tertarik untuk mencoba, tetapi tak ingin mengonsumsi suplemen? Everyday Health mencatat bahwa probiotik terkandung dalam berbagai makanan fermentasi seperti yoghurt, kimci, hingga miso, atau minuman fermentasi, seperti kombucha.
Apa yang harus dilakukan jika bau napas membandel? Bukan tidak mungkin kamu harus mencari bantuan ekstra dari ahli atau dokter gigi. Menurut Mayo Clinic, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
- Berkumur dengan obat kumur: membunuh bakteri yang menyebabkan bau mulut.
- Menggosok gigi sesudah makan: gunakan odol antibakteri dan jangan lupa menggosok lidah.
- Flossing: menyingkirkan partikel di celah gigi yang bisa menyebabkan bau mulut.
- Hindari makanan atau minuman: hindari makanan atau minuman yang bisa menyebabkan bau mulut, seperti minuman beralkohol, bawang, petai, atau jengkol.
- Mengobati penyakit gusi: beberapa gangguan gusi menyebabkan celah antara gigi yang berisiko mengakumulasi bakteri penyebab halitosis.