Perbedaan Autoimun dan Lupus yang Kerap Dianggap Sama

Lupus merupakan bagian dari gangguan autoimun

Pernah bingung tentang perbedaan autoimun dan lupus? Kedua gangguan kesehatan ini kerap dianggap serupa. Namun, nyatanya berbeda, lho.

Secara garis besar, lupus merupakan salah satu jenis penyakit yang masuk dalam kategori autoimun. Nah, berikut penjelasan lebih lengkap tentang autoimun, lupus, serta perbedaan keduanya. 

Apa itu autoimun?

Perbedaan Autoimun dan Lupus yang Kerap Dianggap Samailustrasi pemeriksaan (pixabay.com/pixabay)

Sebagai gambaran, sistem kekebalan tubuh biasanya melindungi manusia dari bakteri, virus, racun, sel kanker, darah, dan jaringan dari luar tubuh. Sistem ini bekerja dengan menciptakan sel spesifik untuk menargetkan sel asing.

Saat kondisi imun baik, sistem kekebalan tubuh bisa membedakan mana sel asing dan sel tubuh. Sebaliknya, ketika seseorang mengalami autoimun, kemampuan tersebut tidak ada. Alhasil, terjadi gangguan kesehatan yang ditandai dengan rusaknya sel-sel sehat akibat kerja sistem kekebalan tubuh keliru, melansir Healthline.

Penyebab pasti dari gangguan autoimun ini belum diketahui. Meski demikian, sebuah teori mengatakan bahwa mikroorganisme atau obat-obatan dapat memicu perubahan dalam tubuh. Pada akhirnya, perubahan tersebut membingungkan sistem kekebalan tubuh. Dilansir MedlinePlus, kondisi tersebut lebih sering terjadi pada orang dengan gen yang membuat mereka rentan terhadap gangguan autoimun.

Saat seseorang mengalami autoimun, sistem kekebalan akan melepaskan protein autoantibodi untuk menyerang sel sehat. Lebih jauh, beberapa penyakit autoimun menyerang satu organ saja. Misal, penyakit celiac yang memicu gangguan di organ pencernaan seperti usus.

Meski demikian, ada juga gangguan autoimun yang menyerang sistem tubuh nyaris secara keseluruhan. Contohnya, lupus eritematosus sistemik alias lupus. Nah, di sinilah poin perbedaan autoimun dan lupus ada.

Baca Juga: Nefritis Lupus: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Penanganan

Apa itu lupus?

Perbedaan Autoimun dan Lupus yang Kerap Dianggap Samailustrasi nyeri sendi (unsplash.com/Anna Auza)

Lupus atau yang juga dinamakan Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan salah satu jenis penyakit autoimun. Penyakit ini bersifat kronik dan menyerang banyak sistem tubuh, termasuk sendi, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, hingga paru-paru, melansir Mayo Clinic. Meski dapat menyerang orang dari segala usia, penyakit ini paling sering didiagnosis antara usia 15-45 tahun, melansir sumber yang sama.

Penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, mungkin dapat terkait dengan faktor-faktor seperti genetik, lingkungan, hormonal, hingga konsumsi obat. Lupus sendiri sulit didiagnosis karena tanda dan gejalanya kerap mirip dengan penyakit lain.

FYI, lupus lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki dengan perbandingan 10:1. Namun, penyebab penyakit lupus pada perempuan sendiri belum diketahui pasti. Meski demikian, sejumlah teori mengaitkannya dengan hormon seks, kromosom X, hingga mikrobioma, melansir publikasi dalam Evolutionary Applications

Lupus dapat memengaruhi banyak sistem tubuh yang mengakibatkan masalah kesehatan berbeda. Pada ginjal, lupus dapat memicu gagal ginjal. Penderita lupus juga dapat mengalami sakit kepala, pusing, kejang, bahkan stroke akibat autoimun yang menyerang otak dan sistem saraf pusat.

Perbedaan autoimun dan lupus

Dari penjelasan sebelumnya, perbedaan autoimun dan lupus cukup jelas. Lupus merupakan bagian dari kelompok gangguan autoimun yang terjadi ketika sel kekebalan menyerang sel sehat dalam tubuh.

Adapun autoimun terdiri dari banyak jenis penyakit. Termasuk di antaranya penyakit celiac, penyakit Crohn, penyakit Addison, dan berbagai macam lain yang spesifik menyerang sistem tubuh tertentu. 

Penyakit lain yang juga termasuk dalam autoimun adalah lupus. Bedanya, lupus sebagai penyakit autoimun dapat menyerang banyak sistem kekebalan tubuh. Seseorang dengan penyakit lupus berisiko mengalami komplikasi serius, mulai dari organ jantung, otak, darah dan pembuluh darah, paru-paru, bahkan jantung. 

Uraian perbedaan autoimun dan lupus di atas membuat beda keduanya tampak jelas, bukan? Seseorang yang didiagnosis autoimun perlu mendapat tes lanjutan untuk mengetahui jenis penyakit secara spesifik yang tidak selalu berarti lupus.

Baca Juga: 10 Penyakit Autoimun yang Sering Menyerang Perempuan

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya