Kanker payudara merupakan kanker paling umum ke-2 di seluruh dunia. Ini merupakan kanker nomor satu pada perempuan.
Pada tahun 2022, sekitar 2,3 juta perempuan didiagnosis dengan kanker payudara di dunia dan 670.000 di antaranya meninggal. Setiap 14 detik, di suatu tempat di dunia, seorang perempuan didiagnosis dengan menderita kanker payudara.
Di negara-negara dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang sangat tinggi, 1 dari 12 perempuan akan didiagnosis dengan kanker payudara dalam hidup mereka dan 1 dari 71 perempuan meninggal karenanya. Sebaliknya, di negara-negara dengan IPM rendah; hanya 1 dari 27 perempuan yang didiagnosis dengan kanker payudara dalam hidup mereka, dan 1 dari 48 perempuan akan meninggal karenanya.
Skrining dan deteksi dini kanker payudara memainkan peran penting dalam kesehatan. Tes skrining dapat membantu mendeteksi kanker payudara pada tahap awal ketika peluang bertahan hidup paling tinggi.
Cara deteksi dini kanker payudara yang paling sederhana adalah dengan pemeriksaan payudara sendiri, atau SADARI.
Sebetulnya banyak ahli medis kurang merekomendasikan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin sebagai bagian dari skrining kanker payudara. Itu karena pemeriksaan payudara sendiri belum terbukti efektif dalam mengurangi kematian akibat kanker payudara.
Meski begitu, para ahli percaya bahwa pemeriksaan payudara sediri tetap dapat bermanfaat untuk mengenali payudara kamu. Dengan cara ini, kamu dapat memahami apa yang umum dan dapat segera bertindak jika melihat atau merasakan perubahan pada payudara. Nantinya, dokter dapat memutuskan apakah kamu memerlukan pencitraan payudara diagnostik.
Menemukan perubahan payudara dan melaporkannya kepada tim perawatan kesehatan dapat membantu menemukan kanker payudara saat masih dalam tahap awal. Kanker payudara kecil yang terdeteksi sejak dini mungkin memerlukan perawatan yang tidak terlalu intensif.