Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pasien yang tertular mpox dan keluarganya terlihat di pusat pengobatan mpox di pinggiran Bukavu, provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo (DRC), pada 31 Agustus 2024.
Pasien yang tertular mpox dan keluarganya terlihat di pusat pengobatan mpox di pinggiran Bukavu, provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo (DRC), pada 31 Agustus 2024. (ANTARA/Xinhua/Alain Uyakani)

Intinya sih...

  • Mpox clade Ib kini banyak menyebar lewat kontak non seksual, terutama di rumah.

  • Anak-anak di wilayah padat dan miskin sumber daya menjadi kelompok paling rentan.

  • Penularan lintas negara menegaskan ancaman mpox sebagai isu kesehatan global.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam beberapa tahun terakhir, mpox—sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet/monkeypox—kerap dipersepsikan sebagai penyakit yang terutama menyebar lewat kontak seksual. Namun, dua laporan terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Eurosurveillance menunjukkan fakta mengkhawatirkan. Varian mpox clade Ib terbukti dapat menyebar luas melalui kontak sehari-hari, terutama di dalam rumah.

Kasus mpox di Republik Demokratik Kongo dan Irlandia memperlihatkan satu benang merah yang sama, bahwa mpox clade Ib mampu berpindah antarindividu tanpa hubungan seksual.

973 Kasus di Uvira, korban terbesar adalah anak-anak

Wabah mpox clade Ib di Uvira, sebuah kota padat penduduk di timur Kongo, menjadi sorotan. Dari Juni hingga Oktober 2024, tenaga kesehatan mencatat 973 kasus suspek, dan 63,7 persen di antaranya terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun.

Awalnya, clade Ib muncul di Kamituga pada September 2023 dan menyebar terutama lewat kontak heteroseksual. Namun, saat wabah mencapai Uvira pada pertengahan 2024—sekitar 370 kilometer dari titik awal—pola penularannya berubah drastis. Anak-anak menjadi kelompok paling terdampak, dan rumah tangga menjadi pusat penyebaran.

Rumah padat, risiko berlipat

ilustrasi virus mpox (unsplash.com/National Institute of Allergy and Infectious Diseases)

Lebih dari dua pertiga paparan (67,9 persen) terjadi di dalam rumah. Uvira dikenal dengan ukuran keluarga besar dan hunian yang padat: satu rumah rata-rata dihuni delapan orang, dengan empat orang tidur di ruangan yang sama. Dalam kondisi seperti ini, menjaga jarak atau isolasi hampir mustahil.

Penularan melalui kontak seksual hanya menyumbang 6 persen kasus. Sebagian lainnya dilaporkan terjadi di ruang publik seperti restoran, bar, hotel, dan klub malam, serta sebagian kecil di fasilitas kesehatan. Data ini mempertegas bahwa mpox clade Ib tidak lagi bisa dipahami semata sebagai penyakit yang menyebar lewat seks.

Anak kurang gizi, risiko lebih tinggi

Tingginya angka kasus pada anak-anak diduga berkaitan dengan malnutrisi, yang dapat melemahkan sistem imun.

Faktor lain adalah kekebalan terhadap cacar yang masih dimiliki sebagian orang dewasa, berkat vaksinasi masa lalu, perlindungan yang tidak dimiliki anak-anak.

Meski tingkat kematian secara keseluruhan relatif rendah (0,7 persen), tetapi risikonya jauh lebih besar pada bayi. Angka kematian pada kelompok ini tercatat 5,6 kali lebih tinggi dibanding kelompok usia lain.

Tantangan baru: penularan non seksual

Wabah Uvira menandai pergeseran penting dalam epidemi mpox: penularan non seksual. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan isolasi di rumah untuk mencegah penularan, tetapi bagi keluarga yang hidup berdesakan, anjuran ini sulit diterapkan, bahkan bisa menambah beban ekonomi.

Para peneliti menekankan perlunya strategi pencegahan di tingkat rumah tangga, seperti vaksinasi, dukungan nutrisi, dan intervensi berbasis komunitas yang disesuaikan dengan realitas lapangan.

Irlandia: bukti ancaman global

Seorang penduduk setempat menerima vaksinasi mpox di Goma, ibu kota provinsi Kivu Utara, di Republik Demokratik Kongo (DRC) bagian timur, pada 25 Oktober 2024. ANTARA/Xinhua/Alain Uaykani/pri.

Mpox clade Ib tidak berhenti di wilayah dengan sumber daya terbatas. Laporan kedua dari Eurosurveillance mendokumentasikan wabah pertama clade Ib di Irlandia, yang melibatkan empat kasus yang saling terkait antara Agustus hingga Oktober 2025.

Wabah ini bermula dari seorang pelancong yang kembali dari Pakistan dan menyebar melalui kombinasi kontak seksual, rumah tangga, serta penularan di fasilitas kesehatan. Salah satu kasus bahkan menimpa tenaga kesehatan yang tertular saat merawat pasien.

Analisis genetik menunjukkan semua kasus identik dan berkerabat dekat dengan sampel dari Oman pada Februari 2025, menyoroti peran perjalanan internasional dalam penyebaran global mpox.

Dua laporan ini, meski berasal dari konteks yang sangat berbeda, pesannya sama, bahwa mpox clade Ib adalah ancaman global. Penularannya fleksibel, lintas usia, lintas negara, dan lintas konteks sosial. Para penulis menekankan pentingnya surveilans berkelanjutan, diagnosis cepat, serta respons lintas organisasi untuk mencegah penyebaran lebih luas.

Referensi

"Reports show how mpox clade 1b spreads through non-sexual contact in DR Congo, Ireland." CIDRAP. Diakses Desember 2025.

Patrick Musole Bugeme et al., “Community Transmission of Mpox Clade Ib Not Driven Through Sexual Exposures, Uvira, Eastern Democratic Republic of the Congo, June to October 2024,” Eurosurveillance 30, no. 50 (December 18, 2025), https://doi.org/10.2807/1560-7917.es.2025.30.50.2500280.

Editorial Team