Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bisakah Anak Kecil Tertular Mpox? Kenali Faktor Risikonya!

ilustrasi anak dan masker (pexels.com/Bilal Moazzam)
ilustrasi anak dan masker (pexels.com/Bilal Moazzam)

Mpox, atau sebelumnya dikenal dengan cacar monyet, merupakan penyakit mirip cacar yang menyebabkan ruam kulit, demam, nyeri tubuh, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Penyakit ini sangat menular, baik melalui droplet atau pun kontak langsung. Pada 14 Agustus 2024 lalu, Mpox dinyatakan sebagai kondisi darurat medis oleh Organisasi Kesehatan  Dunia (WHO) karena terjadi pelonjakan kasus yang massif di berbagai negara.

Nah, mewaspadai kondisi tersebut, beberapa orang mungkin khawatir terkait penularan penyakit tersebut pada anak-anak. Bisakah anak kecil terkena Mpox? Yuk, simak penjelasannya berikut.

1. Bisakah anak kecil terkena Mpox?

ilustrasi mengenakan masker (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi mengenakan masker (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Mpox merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox (MPXV). Virus ini sangat menular dan tidak pilih-pilih inang. Siapa pun yang terpapar virus monkeypox dapat terinfeksi Mpox, termasuk anak-anak. Wabah ini dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Kasus Mpox pada anak-anak telah dilaporkan sejak pertama kali penyakit tersebut menginfeksi manusia pada tahun 1970. Kasus Mpox pertama pada manusia ditemukan pada anak laki-laki berusia 9 bulan di Republik Demokratik Kongo. Setelah itu, wabah Mpox pada anak-anak dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Afrika lainnya, seperti Burundi, Kenya, Rwanda, Uganda, dan Republik Afrika Tengah.

Dilansir laman UNICEF, sejak awal tahun 2024, diperkirakan sekitar 8.772 anak terjangkit Mpox di Republik Demokratik Kongo, yang saat ini menjadi episentrum wabah. Jumlah ini merupakan separuh dari total kasus yang dilaporkan di negara tersebut, yang mencapai 15.664 kasus. Sekitar 463 anak-anak meninggal dunia dari 548 orang yang dilaporkan meninggal akibat Mpox.

Menurut laporan, anak-anak yang terjangkit Mpox di Republik Demokratik Kongo rata-rata berusia di bawah 15 tahun. Jadi, ini menunjukkan bahwa Mpox bisa menyerang anak-anak, baik bayi maupun remaja. Bahkan, anak-anak termasuk kelompok yang rentan terkena Mpox, dilihat dari banyaknya kasus yang terjadi.

Tak hanya itu,  anak-anak yang terkena Mpox di bawah usia 5 tahun, juga dilaporkan memiliki risiko lebih tinggi terhadap kematian. Risiko ini juga sama terhadap ibu hamil yang bisa menularkan Mpox pada bayinya. Jadi, kasus Mpox pada anak-anak merupakan kondisi yang harus diperhatikan secara khusus, seperti yang diterangkan laman UNICEF.

2. Faktor risiko penularan Mpox pada anak-anak

ilustrasi anak sakit (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi anak sakit (pexels.com/Gustavo Fring)

Penularan Mpox pada anak-anak sering kali dikaitkan dengan kondisi sosial dan ekonomi. Beberapa faktor risiko umum penularan Mpox pada anak adalah:

  • Kondisi tempat tinggal yang padat
  • Kekurangan gizi yang meluas
  • Adanya penyakit menular lainnya yang diderita anak
  • Terbatasnya akses pada layanan kesehatan
  • Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
  • Tinggal di wilayah konflik dan pengungsian.

Anak-anak yang mengalami beberapa kondisi di atas, bisa menjadi lebih rentan terkena Mpox. Selain itu, Mpox pada anak-anak juga bisa terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orangtua dan anak yang kurang mengenali gejala Mpox, juga bisa menjadi faktor risiko lain penularan Mpox pada anak. Ini menyebabkan keterlambatan penanganan ataupun pencegahannya.

3. Cara melindungi anak dari Mpox

ilustrasi suntik vaksin (unsplash.com/CDC)
ilustrasi suntik vaksin (unsplash.com/CDC)

Untuk mencegah penularan Mpox pada anak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Berikut cara melindungi anak dari penularan Mpox:

  • Mengetahui gejala Mpox. Kondisi ini memiliki gejala yang mirip dengan beberapa penyakit lain, seperti cacar, campak, atau pun cacar air. Oleh sebab itu, orangtua harus mengetahui gejala Mpox untuk mengenalinya.
  • Mengetahui cara penularan penyakit. Bagaimana virus menyebar dan apa yang harus dilakukan jika ada seseorang yang terkena penyakit.
  • Mengajarkan anak untuk menghindari kontak dekat atau berbagi barang dengan siapa pun yang terkena Mpox atau menunjukkan gejala Mpox.
  • Mengajarkan anak cuci tangan dengan air dan sabun setiap selesai bermain atau mengerjakan sesuatu.
  • Mengenakan masker wajah yang pas pada anak jika ada teman ada lingkungannya yang terkena Mpox. Disarankan untuk anak usia minimal 2 tahun.
  • Memberikan vaksin Mpox pada anak jika mereka berada risiko yang sangat tinggi tertular.

4. Penanganan Mpox pada anak-anak

ilustrasi anak demam (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi anak demam (pexels.com/Gustavo Fring)

Jika anak tertular Mpox, mereka biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2–4 minggu. Penanganan Mpox biasanya ditujukan untuk meredakan gejalanya, seperti mengatasi ruam atau menurunkan demam dan nyeri badan. Berikut beberapa cara penanganan Mpox pada anak:

  • Menjaga anak tetap terisolasi di rumah. Tidak membiarkan anak berinteraksi dengan teman atau anggota keluarga yang lain sementara waktu untuk mencegah penularan.
  • Meminta anak untuk memakai masker jika mereka sudah berusia 2 tahun atau lebih.
  • Menutupi ruam kulit anak.
  • Mengingatkan anak untuk tidak menggaruk atau menyentuh ruam mereka.
  • Menjauhkan anak dengan hewan peliharaan untuk mencegah penularan. Hal ini karena
  • Mpox merupakan penyakit zoonosis. Artinya, bisa ditularkan dari manusia ke hewan dan/atau hewan ke manusia.

Mpox merupakan penyakit menular yang bisa ditularkan ke siapa saja, termasuk anak-anak. Menurut data yang tersedia, anak-anak bahkan menjadi kelompok yang rentan terkena Mpox, dan rentan terhadap kematian akibat Mpox. Jadi, mewaspadai kondisi ini pada anak, sebaiknya dilakukan untuk mencegah penularannya.

Referensi 

UNICEF. "Mpox and children". Diakses pada Oktober 2024. 
UNICEF. "Children at significant risk from surging mpox outbreak in the Democratic Republic of the Congo - UNICEF". Diakses pada Oktober 2024. 
Save the Children. "MPOX: FIVE WAYS CHILDREN ARE MORE AT RISK". Diakses pada Oktober 2024. 
Healthy Children. "What Is Mpox?". Diakses pada Oktober 2024. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi wahyu intani
EditorDwi wahyu intani
Follow Us