Laringomalasia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Laringomalasia adalah kelainan ketika jaringan tepat di atas pita suara sangat lunak. Kelembutan ini mengakibatkannya jatuh ke saluran napas ketika mengambil napas. Hal ini bisa menyebabkan penyumbatan parsial pada jalan napas, yang mengakibatkan pernapasan menjadi bising, terutama ketika dalam posisi terlentang.
Laringomalasia sangat umum terjadi pada bayi. Ini merupakan penyebab paling umum pernapasan bising pada bayi. Dilansir Cleveland Clinic, lebih dari setengah dari seluruh bayi yang baru lahir menderita laringomalasia selama minggu pertama kehidupan, dan bahkan lebih berkembang saat usia dua hingga empat minggu.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut informasi seputar laringomalasia yang perlu kamu ketahui.
1. Penyebab

Laringomalasia berarti "laring lunak". Hal ini disebabkan oleh jaringan terkulai di atas pita suara (disebut laring supraglotis). Saat menarik napas (inspirasi), jaringan ini jatuh ke arah jalan napas dan mengakibatkan jalan napas tersumbat sebagian. Penyumbatan di area kotak suara ini menciptakan pernapasan bising yang disebut stridor.
Laringomalasia merupakan kondisi bawaan, yang berarti bahwa kondisi ini sudah ada sejak lahir, bukan kondisi atau penyakit yang berkembang di kemudian hari.
2. Gejala

Gejala utama laringomalasia yaitu pernapasan yang bising. Ini merupakan suara bernada tinggi yang terdengar ketika bayi menarik napas.
Untuk anak yang lahir dengan laringomalasia, stridor kemungkinan terdengar jelas ketika lahir. Rata-rata, laringomalasia pertama kali muncul ketika bayi berusia dua minggu dan kemungkinan memburuk saat bayi dalam posisi telentang atau saat marah dan menangis.
Stridor cenderung lebih keras dalam beberapa bulan pertama sesudah kelahiran. Bayi dengan laringomalasia juga bisa mengalami retraksi, yaitu ketika otot di dada dan leher tampak naik turun lebih berat dari biasanya saat bayi bernapas.
Kondisi terkait yang umum yaitu gangguan refluks gastroesofagel (GERD), yang bisa menyebabkannya kesulitan. GERD bisa menyerang siapa pun dan usia berapa pun. Kondisi ini terjadi ketika asam pencernaan naik dari lambung ke kerongkongan yang mengakibatkan rasa sakit.
Sensasi terbakar ini disebut sebagai heartburn. GERD bisa mengakibatkan anak memuntahkan dan mengalami kesulitan menambah berat badan.
Gejala lain dari laringomalasia yang lebih parah dapat meliputi:
- Kesulitan makan atau menyusui.
- Penambahan berat badan yang lambat atau bahkan penurunan berat badan.
- Tersedak ketika menelan.
- Aspirasi (saat makanan atau cairan memasuki paru-paru).
- Henti napas (apnea).
- Membiru atau sianosis (disebabkan oleh kadar oksigen yang rendah dalam darah).
Jika kamu melihat gejala sianosis atau jika anak berhenti bernapas selama lebih dari 10 detik setiap kali, maka segera pergi ke rumah sakit. Selain itu, jika melihat anak berusaha bernapas misalnya menarik dada dan lehernya, maka perlakukan ini sebagai kondisi mendesak.
3. Diagnosis

Mengidentifikasi gejala, seperti stridor, dan mencatat kapan gejala itu terjadi, bisa membantu dokter anak membuat diagnosis. Dalam kasus ringan, pemeriksaan dan tindak lanjut yang ketat kemungkinan dibutuhkan. Untuk bayi dengan lebih banyak gejala, tes tertentu dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi secara resmi.
Tes utama untuk laringomalasia yaitu nasofaringolaringoskopi (NPL). NPL menggunakan ruang lingkup yang sangat tipis yang dilengkapi dengan kamera kecil. Lingkupnya dengan lembut dipandu ke salah satu lubang hidung pasien anak ke tenggorokan. Dengan begitu, dokter bisa melihat dengan baik kesehatan dan juga struktur laring pasien anak.
Jika pasien anak tampaknya menderita laringomalasia, maka dokter kemungkinan memerintahkan tes lain, seperti rontgen leher dan dada, serta tes lain yang menggunakan teropong tipis dan terang (fluoroskopi) di saluran napas. Tes lain, yang disebut fiberoptic endoscopic evaluation of swallowing (FEES), terkadang juga dilakukan jika ada masalah menelan yang signifikan bersama dengan aspirasi.
Laringomalasia bisa didiagnosis sebagai ringan, sedang, atau berat. Sekitar 99 persen bayi yang lahir dengan laringomalasia memiliki tipe ringan atau sedang.
Laringomalasia ringan melibatkan pernapasan yang bising, tetapi tidak ada masalah kesehatan lainnya. Biasanya kondisi ini akan teratasi dalam waktu 18 bulan. Laringomalasia sedang biasanya berarti ada beberapa masalah dengan makan, regurgitasi, GERD, dan retraksi dada ringan atau sedang. Laringomalasia yang parah dapat mencakup kesulitan makan, apnea, dan sianosis.
4. Pengobatan

Pada sebagian besar kasus, laringomalasia akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu tahun. Namun, jika bayi menderita laringomalasia yang parah, maka pengobatan atau pembedahan mungkin dibutuhkan.
Jika terdapat GERD, maka dokter mungkin akan meresepkan obat-antirefluks. GERD bisa memperburuk pembengkakan yang terkait dengan laringomalasia. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga agar refluks tetap terkontrol jika itu merupakan faktor penyebabnya.
Pembedahan laringomalasia melibatkan pemangkasan jaringan yang lemah dan terkulai di atas kotak suara. Prosedur ini disebut dengan supraglottoplasty, dan dilakukan dengan anestesi umum di ruang operasi.
Sesudah operasi, maka pernapasan anak kemungkinan terdengar lebih buruk selama beberapa hari. Namun, jangan khawatir karena ini normal, dan itu karena peradangan dan pembengkakan di sekitar pita suara. Stridor akan berangsur membaik dengan pemulihan penuh memerlukan waktu sekitar dua minggu.
5. Prognosis

Meski terkait dengan pernapasan bising, tetapi laringomalasia biasanya tidak berbahaya, karena kebanyakan bayi dengan kondisi ini masih bisa bernapas. Meski begitu, sampai laring anak matang dan masalahnya hilang, maka orang tua harus mewaspadai setiap perubahan pada kesehatan anak.
Sementara banyak anak bisa mengatasi laringomalasia, anak yang lain membutuhkan pembedahan, dan itu sering dilakukan sebelum usianya 1 tahun. Apnea dan juga sianosis bisa mengancam jiwa. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk menghubungi layanan kesehatan darurat jika bayi tampak mengalami kesulitan.
Demikian deretan informasi seputar laringomalasia. Jika bayi menunjukkan tanda atau gejala yang mengarah pada kondisi ini, sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis anak. Diagnosis dini dan perawatan yang tepat bisa mempercepat proses penyembuhan.