Milk Blister: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Penanganan

Milk blister sering terjadi pada ibu menyusui

Bagi ibu baru, menyusui bukanlah suatu hal yang mudah. Banyak di antara mereka yang mengalami milk blister atau blebs, yang ditandai dengan luka lepuh atau lecet pada puting payudara yang dapat menimbulkan rasa perih. Ini tentu bisa mengganggu proses menyusui.

Milk blister atau lepuh susu adalah bintik putih atau kuning kecil yang terbentuk pada puting susu di ujung saluran susu atau pori puting. Kista atau penyumbatan kecil berisi susu ini diperkirakan disebabkan oleh ASI yang menjadi kental dan keras. Kadang, sejumlah kecil kulit bisa tumbuh di atas lepuh, mencegahnya untuk sembuh.

Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut ini ulasan lengkap mengenai penyebab, gejala, pencegahan, dan penanganan milk blister pada ibu menyusui.

1. Penyebab

Milk Blister: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Penangananilustrasi bayi sedang menyusu (pexels.com/Mateusz Dach)

Milk blister biasanya terjadi karena gesekan sehingga puting akan melepuh. Beberapa penyebab lain di antaranya:

  • Suplai ASI yang berlebih.
  • Tekanan berlebih pada area tertentu di payudara, mungkin terjadi pada saat memompa ASI.
  • Bayi mengalami masalah saat mengisap.
  • Menempelkan puting ke dalam mulut bayi dengan cara yang salah.
  • Bayi sedang mengalami masalah pada lidahnya.
  • Jamur penyebab seriawan pada bayi juga menyebabkan banyak lepuh di area payudara.
  • Mengenakan bra yang ketat sehingga menimbulkan gesekan pada payudara.

2. Gejala

Milk Blister: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Penangananilustrasi menyusui (pexels.com/Helena Jankovičová Kováčová)

Mengutip What to Expect, lepuh susu biasanya terlihat seperti bintik putih atau kuning kecil seukuran kepala peniti di puting, dan sering kali menyerupai jerawat whitehead (komedo putih). Kulit di sekitar lepuh mungkin merah dan meradang, dan mungkin akan terasa sakit saat menyusui.

Milk blister tidak sama dengan puting lecet yang disebabkan oleh iritasi dari pompa payudara atau pelindung puting. Jenis lepuhnya cenderung lebih besar, tidak menyakitkan, dan hilang setelah masalah teratasi.

Milk blister juga kadang dikira thrush, yaitu infeksi ragi yang terbentuk pada puting susu atau payudara dan dapat menyebabkan rasa terbakar dan nyeri parah saat menyusui. Pada thrush, puting sering terlihat mengilap dan merah dengan banyak bercak putih. Thrush biasanya membutuhkan resep obat antijamur untuk ibu dan bayinya.

Baca Juga: Dear Mom, Ini Alasan Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

3. Pencegahan

Milk Blister: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Penangananilustrasi ibu menyusui (unsplash.com/kevin liang)

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah milk blister, di antaranya:

  • Meletakkan bayi pada posisi yang benar saat menyusui, yaitu posisi yang dapat meminimalkan tekanan pada payudara.
  • Membersihkan payudara setelah menyusui dengan mengusap puting menggunakan kain lembap untuk mencegah pori-pori tersumbat.
  • Berkonsultasi dengan konsultan laktasi jika bayi mengalami masalah dalam menempelkan puting saat menyusui.
  • Menghidrasi tubuh dengan meminum setidaknya 8 gelas air sehari untuk melancarkan aliran ASI dan mencegah dehidrasi.
  • Mengenakan bra yang nyaman dan menghindari bra ketat yang dapat menimbulkan gesekan yang dapat mengiritasi puting dan berkontribusi pada pembentukan lepuh susu.
  • Mengatasi kelebihan suplai ASI dengan berkonsultasi dengan konsultan laktasi.

4. Penanganan di rumah

Milk Blister: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Penangananilustrasi krim untuk puting payudara (uk.cochrane.org)

Dilansir WebMD, bila terkena milk blister pada tahap awal, kamu bisa mengobatinya sendiri di rumah, yaitu dengan:

  • Tetap menyusui. Kamu mungkin tergoda untuk berhenti menyusui bayi, tetapi jangan melakukannya. Menyusui membantu mengeluarkan ASI dari saluran dan membersihkannya. Sebelum menyusui, aplikasikan kompres hangat ke payudara yang terkena untuk membantu membuka saluran. Jika milk blister persisten menyusui lebih sering atau memompa di antara menyusui untuk membantu.

  • Pijat payudara. Mulailah pijat area dekat puting susu yang melepuh, lalu bergerak mundur ke arah milk blister. Pijat dengan lembut dengan gerakan melingkar. Memulai di belakang lepuh lalu ke bawah dapat menambah lebih banyak tekanan pada saluran dan membuatnya lebih buruk.

  • Jaga kulit tetap lembut. Saat mengoleskan pelembap di kulit sekitar puting, kulit akan menjadi lembut. Kulit yang lebih lembut tidak akan mudah tersumbat jika kamu rentan terhadap milk blister. Kamu bisa membeli krim untuk puting yang dijual bebas atau merendam bola kapas dalam minyak zaitun. Tempatkan bantalan menyusui di antara puting dan bra untuk mencegah noda pada pakaian. Pastikan untuk membersihkan payudara dengan lembut sebelum menyusui lagi. 

5. Kapan harus ke dokter?

Milk Blister: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Penangananilustrasi konsultasi dengan dokter (pexels.com/Mart Production)

Apabila milk blister tidak hilang dengan perawatan di rumah, menyebabkan menyusui terasa sangat menyakitkan, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Dokter mungkin akan menggunakan alat steril untuk membuka milk blister dan mengeringkannya. Ini penting untuk mengurangi risiko infeksi dan memungkinkan susu mengalir keluar dari area yang terkena. 

Jika milk blister masuk jauh ke dalam saluran susu, mereka mungkin mengeluarkan susu dengan jarum. Ini mengurangi tekanan di payudara dan mendorong penyembuhan. Ibu menyusui mungkin perlu mengoleskan salep antibiotik ke area tersebut beberapa saat setelahnya untuk mencegah infeksi.

Mengoleskan salep lanolin secara rutin juga dapat mencegah area tersebut mengering, yang dapat menyebabkan milk blister kembali muncul.

6. Komplikasi yang dapat terjadi

Milk Blister: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Penangananilustrasi ibu menyusui (pixabay.com/lallasamm)

Segera temui dokter bila milk blister persisten atau mulai menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan. Ketika lepuh susu mengarah ke penyumbatan saluran, ada risiko ibu menyusui mengembangkan mastitis. Jika tidak diobati, mastitis bisa menjadi infeksi yang sangat serius yang menyebabkan gejala seperti flu dan berkurangnya suplai ASI.

Demikian ulasan mengenai milk blister yang sering dialami oleh ibu menyusui. Merawat payudara dengan menjaga kebersihan dan kelembapannya adalah kunci untuk menjaga payudara tetap sehat sehingga si ibu dapat menyusui dengan nyaman.

Baca Juga: 7 Penyebab ASI Tidak Keluar atau Cuma Sedikit Saat Menyusui

Lula Lula Photo Verified Writer Lula Lula

you can reach me on my IG @lulumaryamah23

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya