Di Jepang, ramen bukan sekadar mi kuah, melainkan bagian dari budaya dan comfort food yang dicintai jutaan orang di dunia. Mi kenyal dalam kuah gurih, beserta dengan daging, rumput laut, dan sedikit sayuran, menghadirkan kehangatan yang membuat banyak orang rela antre demi semangkuk kelezatannya.
Namun, di balik itu, sebuah studi baru mengungkap risiko kesehatan yang perlu kamu waspadai jika terlalu sering mengonsumsi ramen. Penelitian dari Jepang yang dimuat dalam Journal of Nutrition, Health and Ageing menemukan bahwa orang yang makan ramen tiga kali atau lebih dalam seminggu memiliki risiko kematian dini yang lebih tinggi.
Studi ini melibatkan lebih dari 6.500 peserta berusia 40 tahun, terdiri dari 2.361 laki-laki dan 4.385 perempuan. Peserta dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan frekuensi makan ramen, dari yang jarang hingga yang makan lebih dari tiga kali seminggu.
Hasilnya cukup mengejutkan: sekitar sepertiga peserta rutin makan ramen setiap minggu, dan kebanyakan adalah laki-laki muda yang juga punya kebiasaan merokok, minum alkohol, serta mengalami kelebihan berat badan.
Selama 4,5 tahun masa penelitian, tercatat 145 kematian, 100 di antaranya akibat kanker dan 29 karena penyakit jantung. Para peneliti menyimpulkan, konsumsi ramen yang terlalu sering tampaknya berkaitan dengan meningkatnya risiko kematian, terutama pada laki-laki di bawah 70 tahun.
