Makanan ultra proses (ultra-processed food/UPF) adalah produk yang melalui proses pabrik berlebihan, seperti minuman bersoda, camilan kemasan, dan daging olahan. Makanan jenis ini dipenuhi bahan tambahan dan minim nutrisi penting.
Produk ini dibuat agar tahan lama, terasa lezat, dan bikin ketagihan, tetapi nilai gizinya rendah. Studi demi studi menunjukkan konsumsi tinggi UPF berkaitan dengan peningkatan risiko obesitas, kanker, penyakit jantung dan metabolik, gangguan mental, hingga kematian dini.
Dampak buruk dari UPF telah banyak diteliti. Yang terbaru, sebuah studi menemukan hubungan jelas antara konsumsi UPF dan tingkat peradangan/inflamasi dalam tubuh.
Orang yang paling banyak mengonsumsi UPF terbukti memiliki kadar protein C-reaktif sensitivitas tinggi (hs-CRP) yang lebih tinggi. Ini adalah penanda utama peradangan sekaligus indikator kuat risiko penyakit kardiovaskular.
Dalam studi ini, para partisipan mendapatkan median 35 persen kalori harian dari UPF. Setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, dan faktor kesehatan lainnya, kelompok yang mengonsumsi 60–79 persen kalori dari UPF memiliki risiko 11 persen lebih tinggi mengalami peradangan dibanding kelompok dengan konsumsi terendah. Bahkan pada konsumsi sedang (40–59 persen), risikonya naik hingga 14 persen.