ilustrasi pola makan sehat sejak dini (pexels.com/Alex Green)
Pola makan yang tidak sehat, seperti terlalu banyak atau terlalu sering konsumsi makanan ultra-proses, berhubungan dengan penurunan kognitif dan peningkatan risiko masalah kesehatan mental seperti depresi.
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan ultra-proses memiliki tingkat penurunan kognitif 28 persen lebih cepat daripada mereka yang jarang dan sedikit mengonsumsi makanan ultra-proses.
Konsumsi makanan ultra-proses juga dikaitkan dengan peningkatan kecemasan. Pola makan yang sehat tidak hanya bermanfaat untuk fisik, tetapi juga baik untuk kesehatan mental.
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan sehat, seperti pola makan Mediterania, dapat menurunkan risiko depresi. Pola makan Mediterania merupakan pola makan yang mengedepankan konsumsi makanan dari tumbuhan seperti buah-buahan dan sayuran yang kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, dan karbohidrat kompleks. Pola makan ini mendorong mikrobioma usus yang sehat sehingga berdampak positif pada kesehatan mental.
Konsumsi makanan ultra-proses boleh saja sesekali, asalkan tidak terlalu sering dan berlebihan serta dibarengi dengan makanan sehat seperti buah segar, sayuran dan biji-bijian utuh. Selain itu, gaya hidup sehat dan rutin olahraga juga berpengaruh dan dapat mengurangi risiko penyakit fisik maupun mental.