Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang perempuan melahirkan, didampingi oleh pasangan dan tim medis.
ilustrasi persalinan (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

Intinya sih...

  • Melahirkan secara alami atau normal dapat meminimalkan kemungkinan trauma dan depresi pascapersalinan serta memberikan perasaan berdaya bagi ibu.

  • Waktu pemulihan setelah lahir lebih cepat, masa inap di rumah sakit lebih singkat, dan menurunkan risiko masalah pernapasan pada bayi.

  • Persalinan pervaginam memberi perlindungan alami dari penyakit bagi bayi, meningkatkan oksigen untuk bayi, dan ikatan antara ibu dan bayi mungkin lebih optimal.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Selama berabad-abad, tubuh perempuan telah menjalani proses melahirkan secara alami melalui jalan lahir. Proses ini bukan cuma peristiwa biologis, tetapi juga pengalaman emosional yang mendalam—penuh perjuangan, rasa sakit, dan kekuatan yang tak terlukiskan.

Seiring waktu, dunia medis berkembang. Operasi caesar hadir sebagai alternatif yang lebih modern. Banyak perempuan memilihnya karena dianggap lebih cepat dan minim rasa sakit dibandingkan persalinan normal/persalinan pervaginam. Tak sedikit pula yang harus menjalani caesar atas pertimbangan medis, sesuai anjuran dokter demi keselamatan ibu dan bayi.

Pada akhirnya, baik persalinan alami (orang sering menyebutnya "normal") maupun caesar memiliki kelebihan dan tantangannya masing-masing. Tidak ada metode satu yang lebih baik dari yang lainnya, semuanya kembali ke kondisi tubuh, kebutuhan medis, preferensi, dan keputusan bersama antara ibu dan tenaga kesehatan.

Jika tidak ada kondisi yang mengkhawatirkan dan dokter atau bidan menyarankan persalinan pervaginam, tidak perlu ragu. Meski rasa sakit menjadi bagian dari prosesnya, tetapi melahirkan secara alami membawa banyak manfaat luar biasa, baik untuk ibu maupun si kecil.

Berikut ini beberapa manfaat dari persalinan normal yang patut diketahui.

1. Meminimalkan kemungkinan trauma dan depresi pascapersalinan

Depresi pascapersalinan adalah salah satu komplikasi yang bisa dialami perempuan setelah melahirkan. Mereka yang paling berisiko mengalami ini adalah perempuan yang baru pertama kali melahirkan, menjalani persalinan melalui operasi caesar, dan mereka yang memiliki masalah kesehatan mental atau trauma di masa lalu.

Gejala depresi pascapersalinan meliputi:

  • Sangat mudah tersinggung.
  • Tidak merasa telah terikat dengan bayi.
  • Kehilangan selera makan.
  • Sulit tidur.
  • Enggan beranjak dari tempat tidur.

Setiap trauma akibat melahirkan akan meningkatkan peluang mengembangkan depresi pascapersalinan. Namun, bagi kebanyakan perempuan, persalinan normal tidak terlalu memberikan pengalaman traumatis, sehingga meminimalkan kemungkinan terkena depresi pascapersalinan dan trauma pada persalinan berikutnya.

2. Merasa berdaya melahirkan secara alami

Setelah melahirkan secara alami, sebagian besar perempuan melaporkan bahwa mereka merasakan pencapaian setelahnya. Melahirkan seperti yang diinginkan akan membuat individu merasa diberdayakan.

Untuk mendapatkan kelahiran seperti yang diinginkan, kamu dapat membekali diri dengan pendidikan seputar cara-cara untuk mengelola diri selama persalinan. Meskipun begitu, perlu diketahui bahwa kelahiran tidak dapat diprediksi dan terkadang hal-hal berubah secara mendadak, seperti persalinan lama, kebutuhan akan obat-obatan, hingga tindakan operasi caesar. Jadi, tidak perlu bersikap terlalu kaku.

3. Waktu pemulihan setelah lahir lebih cepat

ilustrasi melahirkan (freepik.com/DC Studio)

Sebagian besar perempuan pulih dari proses persalinan alami jauh lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang menjalani operasi caesar. Sementara itu, pemulihan setelah operasi caesar butuh waktu lebih lama.

Hal tersebut karena ada kebutuhan yang jelas untuk penyembuhan luka setelah operasi besar ini. Selain itu, invasi dari operasi perlu dipertimbangkan, seperti anestesi tulang belakang, kateter urine, obat nyeri, atau bahkan anestesi umum.

Persalinan normal menyebabkan kelelahan yang luar biasa dan mungkin kehilangan sedikit darah. Beristirahat setelah kelahiran normal sangat penting untuk mengembalikan energi dan membuat pemulihan setelah kelahiran jauh lebih mudah.

4. Masa inap di rumah sakit lebih singkat

Perempuan yang melahirkan secara normal umumnya dapat pulang dari rumah sakit hanya dalam beberapa hari setelah melahirkan. Tidak adanya sayatan atau luka besar yang perlu disembuhkan membuat rasa sakit pada persalinan normal segera berkurang. Singkatnya, waktu rawat inap tentunya membuat kebutuhan untuk membayar biaya rawat inap di rumah sakit menjadi lebih sedikit.

Sementara itu, operasi caesar membutuhkan minimal tiga sampai empat hari tinggal di rumah sakit. Perempuan yang menjalani operasi caesar juga perlu mendapatkan pengawasan medis ketat di rumah sakit.

5. Menurunkan risiko masalah pernapasan pada bayi

Saat bayi melewati jalan lahir, ini membuat dada bayi menjadi tertekan. Situasi ini membantu membersihkan cairan ketuban dari area dada.

Selama persalinan alami, paru-paru bayi menjadi bersih karena hormon yang dilepaskan dan pergerakannya melalui jalan lahir. Kedua tindakan ini menurunkan risiko masalah pernapasan dan mempersiapkan paru-paru bayi untuk menghirup udara secara alami.

6. Memberikan perlindungan alami dari penyakit bagi bayi

ilustrasi persalinan pervaginam (freepik.com/DCstudio)

Selama kehamilan, bayi mendapatkan antibodi dari tubuh ibu, tetapi sebagian besar antibodi didapatkan selama persalinan. Bayi yang lahir melalui vagina mendapatkan mikrobioma menguntungkan dari ibu saat bayi melewati jalan lahir. Ini membantu melindungi bayi dari sejumlah penyakit dan membantu bayi membangun sistem kekebalan yang kuat.

Bayi yang lahir secara alami juga mendapatkan bakteri pelindung pada kulitnya. Bakteri ini mendiami usus mereka dan melatih tubuh untuk mengenali bakteri baik dari bakteri jahat.

7. Meningkatkan oksigen untuk bayi

Jika persalinan diinduksi dengan oksitosin sintetis, ini dapat menyebabkan kontraksi yang kuat dan sering secara tidak wajar. Kontraksi ini dapat menyebabkan penipisan darah dan oksigen pada bayi.

Bukan hal yang aneh melihat gawat janin pada persalinan yang diinduksi, sebagai akibat dari rangsangan berlebihan pada rahim. Namun, ini tidak terjadi pada persalinan alami, di mana bayi terlindungi dari hipoksia atau kadar oksigen yang rendah selama kontraksi.

8. Menyusui tidak tertunda

Pada persalinan caesar, ibu biasanya membutuhkan waktu untuk pulih dari operasi. Rasa nyeri dan keterbatasan gerak membuat ibu sulit menemukan posisi nyaman untuk langsung menyusui bayinya. Kondisi ini sering menyebabkan sesi menyusui pertama tertunda.

Pada persalinan pervaginam, prosesnya lebih cepat dan alami. Begitu bayi lahir, ibu umumnya bisa langsung memeluk dan menyusui dalam hitungan menit. Ini penting karena dorongan menyusu bayi berada di puncaknya dalam 2–3 jam pertama kehidupan. Bayi juga lebih mudah melakukan pelekatan (latch) ketika tidak ada jeda panjang setelah lahir.

Penelitian menunjukkan, inisiasi menyusu dini—dalam 1 jam pertama—dapat meningkatkan keberhasilan menyusui jangka panjang dan menurunkan risiko infeksi pada bayi. Kontak kulit-ke-kulit yang terjadi spontan pada persalinan alami juga membantu menstabilkan suhu tubuh bayi, menjaga pernapasan, serta merangsang produksi hormon yang memperkuat ikatan ibu dan anak.

9. Ikatan antara ibu dan bayi mungkin lebih optimal

ilustrasi bayi baru lahir (pexels.com/Lisa Fotios)

Pada persalinan alami, kontak kulit-ke-kulit bisa terjadi hampir seketika setelah bayi lahir. Momen ini sering terasa hangat dan menenangkan. Bukan cuma bagi ibu, tetapi juga bayi bayi. Sentuhan langsung tersebut membantu menstabilkan suhu tubuh bayi, menormalkan detak jantung, dan menurunkan kadar stresnya.

Kontak awal ini juga memberi sinyal hormon pada tubuh ibu untuk memulai proses menyusui. Karena tidak ada jeda panjang akibat pemulihan operasi, bayi dapat menyusu lebih cepat, yang membuat proses pelekatan lebih mudah dan lancar.

Kontak kulit-ke-kulit segera setelah lahir merupakan salah satu fondasi penting perkembangan emosional bayi. Momen ini memperkuat ikatan ibu dan anak, meningkatkan rasa aman pada bayi, dan mendukung tumbuh kembang jangka panjang.

Jadi, jika dokter atau bidan merekomendasikan untuk melahirkan secara alami atau normal, kamu tidak perlu takut karena ini terbukti memiliki sejumlah manfaat yang dahsyat bagi ibu maupun bayi. Namun, terlepas dari semua ini, ingatlah bahwa melahirkan secara caesar juga sama baiknya dan ini sama sekali tidak mengurangi kemuliaan perempuan sebagai ibu.

Referensi

"Benefits of Natural Birth for Mother & Baby." Parenting Firstcry. Diakses November 2025.

"What You Need to Know About Natural Birth." Healthline. Diakses November 2025.

"Vaginal Delivery." Cleveland Clinic. Diakses November 2025.

"Cesarean Section." Johns Hopkins Medicine. Diakses November 2025.

"Benefits of Natural Childbirth|Pros and Cons." Narayana Health. Diakses November 2025.

Editorial Team