- Tidak mampu berjalan pada periode yang lama setelah melahirkan.
- Merasakan ketidaknyamanan dan sakit saat berdiri tegak.
- Rasa sakit saat berhubungan seksual, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
- Pembengkakan dan nyeri kronis di lubang vagina.
- Robek pada jaringan parut.
- Berkembangnya infeksi persisten atau terus-menerus.
- Stres emosional.
- Inkontinensia.
- Kerusakan pada ujung saraf yang mengakibatkan hilangnya sensasi di daerah tersebut.
Fakta Husband Stitch, Jahitan Ekstra setelah Persalinan

- Prosedur husband stitch adalah jenis mutilasi alat kelamin perempuan yang mana jahitan ekstra dibuat untuk meningkatkan kerapatan vagina dan kenikmatan seksual pasangan.
- Husband stitch tidak memberikan manfaat nyata dan bisa menyebabkan kerugian seperti rasa sakit, stres emosional, dan infeksi persisten.
- Melakukan husband stitch dianggap sebagai malpraktik, yang mana dokter dan petugas kesehatan lainnya dapat dituntut karena melakukan operasi ini.
Bagi banyak perempuan, persalinan pervaginam bukan hanya soal menghadapi rasa sakit saat melahirkan. Ada ketakutan lain yang kerap menghantui, salah satunya bagaimana proses itu akan memengaruhi kehidupan seksual mereka setelahnya.
Para ahli biasanya menyarankan latihan otot dasar panggul untuk membantu memulihkan fungsi organ intim pasca melahirkan. Latihan sederhana ini terbukti bermanfaat, meski butuh konsistensi. Namun, di tengah anjuran medis tersebut, muncul pula sebuah praktik yang diyakini sebagian orang bisa “mengembalikan” kondisi vagina, yang dikenal dengan istilah husband stitch.
Husband stitch, yang juga disebut husband’s knot, daddy stitch, atau vaginal tuck, sebenarnya bukanlah prosedur medis yang aman. Praktik ini berupa penambahan jahitan ekstra pada vagina setelah persalinan, dengan tujuan membuatnya lebih rapat demi meningkatkan kenikmatan seksual pasangan.
1. Sejarah
Pada abad ke-18, seorang ahli bedah asal Irlandia mengusulkan sebuah ide: saat persalinan, lebih baik membuat sayatan di sekitar vagina untuk mencegah robekan alami pada perineum. Prosedur ini kemudian dikenal sebagai episiotomi.
Selama hampir dua abad berikutnya, episiotomi jarang dilakukan. Tindakan ini hanya dipakai dalam kondisi darurat, misalnya ketika persalinan berlangsung terlalu lama dan membahayakan ibu maupun bayi.
Namun, pada tahun 1920, seorang dokter kandungan dari Amerika Serikat bernama Joseph DeLee mulai merekomendasikan episiotomi sebagai prosedur rutin. Ia berpendapat bahwa sayatan ini bisa mencegah robekan perineum, mengurangi perdarahan, sekaligus melindungi bayi dari trauma kepala saat lahir.
Di balik praktik itu, muncul pula istilah husband stitch, jahitan tambahan yang diberikan setelah episiotomi atau robekan persalinan. Jahitan ini diklaim dapat “mengembalikan” vagina ke kondisi perawan dan meningkatkan kenikmatan seksual pasangan. Namun, dalam dunia medis modern, tindakan ini tidak diakui secara resmi, tidak memiliki manfaat medis, dan justru dikategorikan sebagai bentuk mutilasi genital perempuan karena berisiko menimbulkan nyeri, infeksi, hingga trauma emosional.
2. Apakah husband stitch benar-benar memberikan manfaat?
Ide di balik husband stitch adalah menambahkan jahitan ekstra untuk memperbaiki robekan vagina. Ini diharapkan dapat menambah kenikmatan bagi pasangan saat berhubungan seks. Namun, apakah husband stitch benar-benar mampu memberikan manfaat seperti itu?
Perempuan yang menerima husband stich dapat mengalami lebih banyak kerugian daripada manfaatnya! Jika jahitan terlalu ketat, ini bisa menyebabkan rasa sakit saat melakukan aktivitas seksual. Alih-alih husband stitch, dokter lebih menyarankan perempuan yang pernah melahirkan melakukan senam Kegel untuk menjaga dasar panggul.
3. Apakah husband stitch benar-benar ada?

Husband stitch sejatinya bukanlah prosedur medis resmi. Tidak ada pedoman medis, buku ajar, atau dokumen resmi yang menjelaskan praktik ini, apalagi mencatat seberapa sering ia dilakukan.
Para dokter pun tidak pernah mendapat pelatihan untuk melakukan husband stitch. Istilah ini lebih banyak hidup di luar ruang kuliah kedokteran, muncul dari cerita-cerita perempuan yang merasa mendapat jahitan ekstra setelah melahirkan.
Sebagian besar informasi tentang praktik ini memang beredar di forum dan media sosial. Di sana, banyak perempuan berbagi pengalaman. Ada yang mengaku baru menyadari setelah bertahun-tahun, ada pula yang langsung merasakan nyeri berkepanjangan. Cerita-cerita inilah yang membuat istilah husband stitch makin dikenal, meski dunia medis sendiri tidak pernah mengakuinya sebagai prosedur yang sah.
4. Mungkinkah perempuan mendapatkan husband stitch tanpa sepengetahuannya?
Ketika penyedia layanan kesehatan melakukan episiotomi, penting untuk menggunakan anestesi lokal yang efektif dan mendapatkan persetujuan perempuan. Namun, seorang perempuan mungkin tidak tahu seberapa jauh dokter melakukan tindakan pada perineumnya sampai mereka mulai mengalami rasa sakit atau masalah selama pemulihan pascapersalinan.
Beberapa perempuan melaporkan bahwa mereka mendapatkan husband stitch tanpa persetujuan. Dalam beberapa forum, mereka menceritakan pengalaman mereka dan memberikan peringatan kepada perempuan lain untuk waspada.
5. Perempuan bisa menuntut jika mendapatkan husband stitch
Melakukan husband stitch dianggap sebagai malpraktik, yang mana dokter dan petugas kesehatan lainnya dapat dituntut karena melakukan operasi ini.
Siapa pun yang merasakan ketidaknyamanan karena kesalahan penyedia layanan kesehatan berhak untuk meminta kompensasi melalui gugatan malpraktik medis.
Untuk melakukannya, korban harus menunjukkan bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa kerugian yang dialami disebabkan oleh kegagalan dokter untuk bertindak sesuai dengan standar perawatan yang diharapkan. Semua faktur dan dokumentasi tidak masuk kerja adalah bukti penting untuk menunjukkan biaya pengobatan dan berkurangnya pendapatan.
6. Efek samping husband stitch

Husband stitch bisa menyebabkan beberapa efek samping umum, seperti:
Dapat disimpulkan, husband stitch bukanlah prosedur medis resmi dan tidak memberikan manfaat nyata. Kamu sendiri, pernahkah punya pengalaman mendapatkan husband stitch setelah melahirkan?
Referensi
BellyBelly. Diakses pada September 2024. The Husband Stitch – Myth or Fact?
Health. Diakses pada September 2024. What Is a 'Husband Stitch'?
Medical News Today. Diakses pada September 2024. Husband stitch: Myths and facts.
MedicineNet. Diakses pada September 2024. Is the Husband Stitch Legal?



















