Manfaat Suntik Tetanus sebelum Menikah untuk Kesehatan

- Tujuan dari pemberian vaksin tetanus untuk calon pengantin adalah mencegah bakteri menyerang tubuh saat melakukan hubungan seksual.
- Vaksinasi tetanus juga penting jika pasangan berencana memiliki anak.
- Vaksin tetanus yang didapatkan sebelum menikah menjadi teknik yang efektif untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu hamil dan bayi.
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Vetta Fegitalasky, SpOG
Persiapan kesehatan adalah salah satu aspek penting menjelang pernikahan. Salah satunya bisa dicapai dengan mendapatkan vaksinasi tertentu, misalnya vaksin tetanus. Kenapa ini penting?
Selain melindungi calon pengantin dari infeksi serius, vaksin tetanus juga memberi manfaat jangka panjang, termasuk bagi pasangan yang berencana mempunyai anak. Dengan memastikan imunisasi yang lengkap, risiko komplikasi selama kehamilan dan persalinan dapat diminimalkan, memberikan perlindungan optimal bagi ibu dan calon bayi.
Di bawah ini dipaparkan sejumlah manfaat yang bisa didapatkan pasangan perempuan maupun laki-laki dari mendapatkan vaksin tetanus sebelum menikah.
Kenapa calon pengantin perlu vaksinasi tetanus?
Tetanus adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh Clostridium tetani (C. tetani). Bakteri ini biasanya ditemukan di kotoran hewan atau manusia, tanah dan debu di sekitar lingkungan. Jika bakteri tersebut menempel pada luka terbuka, mereka akan berisiko terkena tetanus.
Tujuan dari pemberian vaksin tetanus untuk calon pengantin adalah mencegah bakteri menyerang tubuh saat melakukan hubungan seksual. Hal ini juga penting dilakukan jika pasangan berencana memiliki anak.
Vaksin yang didapatkan sebelum menikah menjadi cara yang efektif untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu hamil dan bayi mereka selama minggu-minggu awal kehidupan bayi.
Manfaat vaksin tetanus

Berikut ini manfaat dari mendapatkan vaksinasi tetanus sebelum menikah:
- Berkaitan dengan hubungan seksual
Perempuan yang pertama kali melakukan hubungan seksual akan mengalami robek selaput dara. Jika luka terbuka itu terkena bakteri C. tetani maka berpotensi terkena tetanus karena lingkungan sekitar vagina yang lembap.
Calon pengantin laki-laki juga disarankan untuk mendapatkan vaksin sebagai upaya pencegahan, terlebih jika bekerja di lingkungan dengan risiko tinggi.
Vaksin tetanus akan memberikan kekuatan pada imunitas tubuh bagi calon pengantin perempuan dan laki-laki.
- Pencegahan dari tetanus maternal
Tetanus maternal adalah infeksi tetanus yang terjadi pada perempuan selama masa kehamilan, persalinan, atau pascapersalinan. C. tetani bisa masuk melalui luka terbuka atau prosedur tidak steril, misalnya penanganan persalinan di lingkungan yang kurang higienis.
Perempuan hamil harus menerima setidaknya dua dosis vaksin tetanus, sesuai dengan interval dosis untuk mempertahankan tingkat antibodi.
Untuk ibu hamil yang belum pernah vaksin tetanus, mereka harus menerima tiga kali vaksinasi tetanus toxoid (TT) atau tetanus dan tifteri (Td). Untuk rangkaian vaksinasi ini, disarankan untuk menerimanya pada usia 0 minggu, 4 minggu, dan 6 bulan usia kehamilan, atau sesuai dengan arahan dokter atau bidan.
- Perlindungan dari tetanus neonatorum
Tetanus neonatorum merupakan jenis tetanus yang menyerang bayi baru lahir, umumnya pada usia 3–28 hari setelah lahir. Infeksi biasanya terjadi melalui luka pada tali pusat yang terkontaminasi, terutama jika prosedur kelahiran dilakukan dalam kondisi tidak steril.
Ibu yang melakukan vaksin akan mentransfer antibodi ke bayi melalui plasenta saat masih dalam kandungan dan air susu ibu (ASI) ketika mereka lahir.
Transfer ini memberikan kekebalan pada bayi terhadap berbagai patogen. Setelah lahir, menyusui akan membuat bayi mendapat pasokan antibodi penting, terutama imunoglobulin A (IgA), yang memainkan peran penting dalam kekebalan mukosa.
Jadwal suntik tetanus

Perempuan perlu mendapatkan suntik tetanus sebanyak lima kali, yang dilakukan secara bertahap, baik sebelum maupun setelah menikah. Jadwal suntik biasanya dimulai sebulan sebelum menikah hingga dua tahun setelah menikah.
- TT 1: Dilakukan sekitar dua minggu hingga sebulan sebelum menikah, agar tubuh memiliki waktu untuk membentuk antibodi.
- TT 2: Dilakukan sebulan setelah TT 1. Vaksin dapat efektif melindungi hingga tiga tahun ke depan.
- TT 3: Dilakukan enam bulan setelah TT 2. Efektif melindungi dari tetanus hingga lima tahun berikutnya.
- TT 4: Dilakukan 12 bulan setelah TT 3. Lama perlindungan efektif adalah 10 tahun.
- TT 5: Dilakukan 12 bulan setelah TT 4. Rangkaian vaksinasi terakhir ini mampu melindungi dari tetanus hingga 25 tahun.
Mendapatkan vaksinasi tetanus sebelum menikah menjadi langkah bijak untuk melindungi diri dan pasangan dari risiko infeksi tetanus, terutama bagi calon ibu dan bayi yang akan lahir.
Selain memberikan perlindungan kesehatan pribadi, vaksin ini juga mendukung kelahiran yang aman dan mengurangi risiko tetanus neonatorum.
Dengan persiapan kesehatan yang matang, pasangan tidak hanya memulai kehidupan pernikahan dengan baik, tetapi juga memastikan masa depan keluarga yang lebih sehat.
Referensi
Fadhila, Tsania. “Peningkatan Pengetahuan Imunisasi Tetanus Toxoid Sebagai Upaya Promotif Untuk Cegah Infeksi Tetanus.” Journal of Midwifery in Community Vol 1, No (1) (2025).
"Tetanus: Immunization". World Health Organization. Diakses pada November 2024.
"Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) Recommendations". Institute for Vaccine Safety. Diakses pada November 2024.
"Maternal and Neonatal Tetanus Elimination". World Health Organization. Diakses pada November 2024.
"Suntik TT Sebelum Menikah untuk Calon Pengantin". Kanwil Kemenag Sumsel. Diakses pada November 2024.
"Tetanus". Ayosehat Kemenkes. Diakses pada November 2024.
"Jadwal Imunisasi Tetanus Bagi Calon Pengantin". Siap Nikah. Diakses pada November 2024.
"Tetanus". Kemenkes Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Diakses pada November 2024.