ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Novaya Siantita)
Selain dengan pola hidup sehat, saat hamil, perempuan punya kesempatan untuk memberikan perlindungan pertama bagi bayinya melalui vaksinasi. Vaksin RSV untuk ibu hamil dapat menjaga kesehatan bayi sejak mereka masih di dalam kandungan.
Vaksin RSV biasanya diberikan pada trimester ketiga, antara minggu ke-32 hingga ke-36 kehamilan. Cara kerjanya disebut imunisasi pasif transplasenta. Setelah ibu menerima vaksin, tubuhnya memproduksi antibodi yang khusus dirancang untuk melawan RSV. Istimewanya, antibodi ini mampu melewati plasenta dan masuk ke dalam aliran darah janin.
Saat lahir, bayi sudah membawa sebagian pertahanan kekebalan ini di tubuhnya. Antibodi tersebut dapat bertahan selama beberapa bulan pertama kehidupan, periode yang sangat penting karena pada fase ini, bayi paling rentan terkena infeksi pernapasan parah seperti bronkiolitis atau pneumonia akibat RSV.
Menurut sebuah tinjauan enam penelitian yang melibatkan 17.991 ibu hamil dari berbagai negara, vaksin RSV yang diberikan pada usia kehamilan 24–36 minggu dapat mengurangi risiko rawat inap akibat infeksi RSV pada bayi baru lahir. Dari setiap 1.000 ibu yang divaksinasi, hanya 11 bayi yang dirawat akibat RSV, dibanding 22 bayi pada kelompok plasebo.
Vaksin ini tampak aman, dengan bukti menunjukkan sedikit atau tidak ada peningkatan risiko cacat lahir, pertumbuhan janin terhambat, atau kematian ibu dan bayi. Meski ada indikasi peningkatan kelahiran prematur, tetapi hasilnya belum pasti dan perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan jangka panjangnya.
Studi lain menemukan, pemberian vaksin RSV berbasis protein F terbukti memberi perlindungan penting bagi bayi. Hasil penelitian menunjukkan, risiko bayi membutuhkan perawatan medis akibat infeksi RSV di saluran napas bawah berkurang 54 persen; risiko bayi mengalami penyakit RSV yang berat turun hingga 74 persen; dan risiko bayi harus dirawat di rumah sakit karena RSV berkurang 54 persen.
Dengan vaksinasi selama kehamilan, seorang ibu tidak hanya melindungi dirinya, tetapi juga memberikan “hadiah awal” berupa kekebalan kepada sang buah hati. Inilah bentuk perlindungan ganda yang bisa membantu bayi melewati masa awal kehidupan dengan lebih aman, terutama saat musim RSV.
Referensi
"Apakah vaksinasi virus pernapasan syncytial (respiratory syncytial virus, RSV) selama kehamilan dapat mengurangi rawat inap terkait RSV pada bayi?" Cochrane. Diakses November 2025.
Emily Wem Phijffer et al., “Respiratory Syncytial Virus Vaccination During Pregnancy for Improving Infant Outcomes,” Cochrane Database of Systematic Reviews 2024, no. 5 (May 2, 2024): CD015134, https://doi.org/10.1002/14651858.cd015134.pub2.
"Pentingnya Vaksin RSV Bagi Ibu Hamil." National Hospital. Diakses November 2025.
Beate Kampmann et al., “Bivalent Prefusion F Vaccine in Pregnancy to Prevent RSV Illness in Infants,” New England Journal of Medicine 388, no. 16 (April 5, 2023): 1451–64, https://doi.org/10.1056/nejmoa2216480.