7 Masalah Mata yang Disebabkan oleh Kebiasaan Merokok

- Selain usia, merokok juga meningkatkan risiko terkena katarak.
- Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia yang banyak di antaranya bersifat mengiritasi dan merusak mata.
- Ada berbagai faktor yang menyebabkan glaukoma, salah satunya merokok.
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Nursyamsi, SpM, M.Kes
Merokok telah lama diketahui menyebabkan penyakit jantung, strok dan kanker paru-paru. Namun, tidak banyak yang sadar bahwa merokok juga dapat menyebabkan berbagai masalah pada mata, bahkan hingga menyebabkan kebutaan .
Asap rokok mengandung banyak racun yang tidak hanya merusak kesehatan dan mengiritasi mata, tetapi juga terbukti menyebabkan lesi di area otak yang memproses penglihatan. Selain itu, kecanduan tembakau telah terbukti menjadi faktor risiko berkembangnya penyakit mata yang mengancam penglihatan.
1. Degenerasi makula terkait usia
Degenerasi makula terkait usia, terjadi karena kerusakan retina atau saraf mata di daerah makula, yang dimulai dengan hilangnya penglihatan sentral. Kondisi ini membuat seseorang sulit membaca, mengemudi, mengenali wajah dan warna serta melihat detail halus. Seiring waktu, kehilangan penglihatan meningkat secara signifikan.
Ada dua jenis degenerasi makula terkait usia, yaitu kering dan basah, dan jenis kering adalah yang paling umum.
Pada jenis kering, timbunan lemak tertimbun di bawah sel penginderaan cahaya di bagian retina. Masalah penglihatan pada degenerasi makula kering biasanya memburuk secara perlahan hingga menyebabkan kebutaan.
Sementara pada jenis basah, pembuluh darah kecil di bawah retina bocor atau pecah dan membentuk jaringan parut bahkan pembuluh darah baru yang secara agresif dapat menyebabkan kebutaan. Jenis degenerasi makula basah sebenarnya kurang umum, tetapi lebih cepat berkembang dan berbahaya bagi penglihatan.
2. Katarak

Katarak adalah masalah yang sangat umum terjadi pada orang lanjut usia. Biasanya, katarak akan makin parah seiring bertambahnya usia.
Selain usia, merokok juga meningkatkan risiko terkena katarak.
Katarak menyebabkan lensa mata yang tadinya jernih menjadi keruh sehingga penglihatan menjadi kabur dan membuat warna terlihat kusam, pudar, atau kekuningan. Selain itu, orang dengan katarak akan mengeluhkan silau dan kesulitan berkendara, terutama pada malam hari.
Katarak dapat diangkat dengan operasi sehingga penglihatan bisa kembali normal.
3. Glaukoma
Glaukoma adalah masalah mata yang utamanya disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam mata. Peningkatan ini biasanya disebabkan oleh penumpukan kelebihan cairan atau terblokirnya aliran cairan di dalam mata.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan glaukoma, salah satunya merokok.
Lapisan serat saraf retina secara signifikan dipengaruhi oleh merokok. Bagian mata ini bertanggung jawab untuk mengumpulkan data visual dari saraf retina mata, yang mengarahkannya ke saraf optik, membawa sinyal visual ke otak.
Merokok dapat secara signifikan membuat lapisan serat saraf retina lebih tipis daripada non perokok. Lapisan yang menipis ini adalah gejala yang terkait dengan glaukoma serta beberapa kondisi mata lainnya.
Glaukoma dikenal sebagai pencuri penglihatan, karena terkadang tidak bergejala sehingga sering kali terlambat terdeteksi dan menyebabkan kebutaan, sehingga skrining sangatlah penting.
4. Penyakit Graves

Asap tembakau mengandung zat yang memengaruhi kelenjar tiroid beserta fungsinya. Salah satu komponen tembakau adalah sianida yang jika dihirup akan diubah menjadi zat kimia tiosianat. Tiosianat sendiri terbukti mengganggu fungsi tiroid.
Penyakit Graves merupakan suatu bentuk hipertiroidisme autoimun yang ditandai dengan pembesaran tiroid. Risiko penyakit ini dua kali lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan non perokok.
Selain itu, pada orang yang hidup dengan kondisi ini, merokok menyebabkan perkembangan penyakit yang lebih cepat, perburukan gejala, dan respons yang lebih buruk terhadap pengobatan tiroid.
Salah satu gejala penyakit Graves adalah mata yang tampak melotot dan rentan infeksi, serta penglihatan ganda.
5. Mata kering
Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia yang banyak di antaranya bersifat mengiritasi dan merusak mata. Karenanya, perokok memiliki risiko dua kali lebih besar terkena mata kering dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Mengapa merokok meningkatkan risiko terjadinya mata kering?
Setiap kali kamu berkedip, kelopak mata melapisi mata dengan lapisan pelindung air mata yang mencegah debu dan kotoran masuk. Namun, bahan kimia dalam rokok menyebabkan lapisan ini rusak. Tanpa cukup air mata untuk melindunginya, mata akan mengalami iritasi dan kering serta rentan mengalami infeksi.
6. Uveitis

Uveitis terjadi saat struktur uvea mata, atau lapisan tengah, mengalami peradangan. Kebiasaan merokok meningkatkan risiko terkena uveitis lebih dari dua kali lipat.
Bahan kimia beracun yang terdapat dalam rokok yang memicu uveitis. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada retina dan iris dan dapat memicu terjadinya komplikasi berupa katarak, glaukoma, ablasi retina, bahkan kehilangan penglihatan permanen jika tidak ditangani.
7. Retinopati diabetik
Perokok yang juga memiliki diabetes berisiko terkena retinopati diabetik. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di mata rusak yang menyebabkan penglihatan kabur atau terdistorsi hingga kebutaan.
Retinopati diabetik merupakan komplikasi diabetes yang memengaruhi mata. Kondisi ini dipicu oleh kerusakan pembuluh darah jaringan peka cahaya di bagian retina.
Mulanya, retinopati diabetik tidak menimbulkan gejala atau masalah penglihatan ringan. Namun, jika terus dibiarkan, ini dapat menyebabkan kebutaan. Skrining mata tahunan pada pasien diabetes sangat dianjurkan untuk menghindari komplikasi ini.
Jika saat ini kamu terlanjur merokok atau mulai mengalami gangguan di atas, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki keadaan. Hindari rokok, terapkan gaya hidup sehat, dan lakukan pemeriksaan secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan mata jangka panjang.
Referensi
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada Agustus 2024. How Do Smoking and Vaping Damage the Eyes?
Optometrists Network. Diakses pada Agustus 2024. Does Smoking Affect the Eyes?