Benarkah Anxiety Picu Penyakit Asam Lambung atau GERD?

Kecemasan bisa memicu naiknya asam lambung

Makin maju zaman, makin tinggi pula tuntutan. Ini bisa mengakibatkan melonjaknya jumlah orang dengan anxiety atau kecemasan. Menurut data tahun 2017 dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 264 juta orang dewasa di dunia memiliki kecemasan.

Bukan cuma berdampak pada kesehatan mental, kecemasan ternyata juga bisa memengaruhi fisik, salah satunya memicu penyakit asam lambung atau GERD.

Menurut studi dalam jurnal Cureus tahun 2021, sebanyak 40,3 persen orang dengan GERD mengalami kecemasan. Bayangkan hidup dengan salah satu kondisi tersebut saja sudah menyusahkan, apalagi jika mengalami keduanya!?

Sebenarnya bagaimana mekanisme antara kecemasan dan penyakit asam lambung? Yuk, cari tahu lebih lanjut!

1. Kecemasan membuat katup esofagus lebih longgar

Benarkah Anxiety Picu Penyakit Asam Lambung atau GERD?ilustrasi GERD dan refluks asam lambung (pixabay.com/naturalherbsclinic)

Ketika merasa cemas, itu bisa memengaruhi sfingter esofagus bawah. Sfingter esofagus adalah katup kecil yang terletak di antara esofagus dan faring atau lambung. Sfingter esofagus bawah berfungsi untuk mencegah asam lambung naik kembali ke kerongkongan.

Studi dalam Journal of Neurogastroenterology and Motility menyebutkan bahwa ketika mengalami kecemasan yang tinggi, sfingter esofagus bawah bisa menjadi lebih rileks atau lebih longgar. Ketika itu terjadi, asam lambung yang ada di perut bisa naik kembali ke kerongkongan.

Saat asam lambung naik ke area esofagus, kamu bisa merasakan sensasi terbakar atau nyeri di dada yang disebut heartburn. Jadi, saat terlalu cemas, mungkin kamu akan mengalami heartburn.

2. Memicu naiknya asam lambung

Benarkah Anxiety Picu Penyakit Asam Lambung atau GERD?ilustrasi asam lambung naik (pexels.com/cottonbro studio)

Asam lambung adalah zat yang penting untuk mencerna makanan, tetapi jika produksinya berlebihan atau tidak teratur, ini bisa menyebabkan masalah seperti GERD. Berdasarkan temuan dari Journal of Neurogastroenterology and Motility, ketika seseorang mengalami kecemasan dalam waktu lama, sistem saraf di dalam tubuhnya terangsang, dan ini dapat memicu peningkatan produksi asam lambung.

Kecemasan bisa membuat tubuh melepaskan zat yang disebut hormon stres, seperti adrenalin. Hormon-hormon ini bisa memengaruhi sel-sel di perut untuk meningkatkan produksi asam lambung.

Selain itu, kecemasan juga bisa memengaruhi kontraksi otot polos di perut. Otot polos adalah otot yang membantu mendorong makanan dan cairan melalui saluran pencernaan. Ketika merasa cemas, otot-otot polos di perut bisa menjadi tegang atau kaku.

Kekakuan pada otot polos bisa menghambat gerakan makanan dan cairan di perut, dan akhirnya menyebabkan peningkatan tekanan pada kerongkongan. Tekanan ini bisa mendorong asam lambung naik kembali dan menyebabkan gejala GERD.

Baca Juga: 15 Cara Rumahan Mengatasi Asam Lambung, Ampuh dan Cepat!

3. Membuat sistem saraf lebih sensitif

Benarkah Anxiety Picu Penyakit Asam Lambung atau GERD?ilustrasi anxiety atau kecemasan (unsplash.com/Annie Spratt)

Kecemasan dapat memengaruhi bagaimana tubuh menginterpretasikan sinyal-sinyal dari organ-organ pencernaan. Ketika mengalami kecemasan, tubuh dapat menjadi lebih peka terhadap sensasi-sensasi seperti perut kembung, sensasi terbakar di dada, atau mual.

Temuan dari jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology, ketika merasa cemas, sistem saraf menjadi lebih aktif, termasuk saraf-saraf yang menghubungkan otak dengan organ-organ pencernaan. Aktivitas saraf ini dapat memengaruhi bagaimana tubuh merespons sinyal-sinyal yang berasal dari perut, termasuk perubahan pada asam lambung.

Selain itu, kecemasan juga dapat berdampak pada produksi dan pelepasan hormon dalam tubuh. Hormon-hormon ini dapat memengaruhi kontraksi otot-otot di sekitar organ-organ pencernaan, termasuk otot-otot yang mengatur aliran asam lambung. Kondisi ini bisa membuat kita lebih rentan terhadap gejala asam lambung.

Untuk mengatasi hal ini, penting untuk mengelola kecemasan dengan baik. Kegiatan seperti olahraga, meditasi, atau latihan pernapasan dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi sensasi tidak nyaman di perut.

4. Meningkatkan sensitivitas esofagus terhadap asam lambung

Benarkah Anxiety Picu Penyakit Asam Lambung atau GERD?ilustrasi kecemasan (freepik.com/katemangostar)

Sensitivitas esofagus adalah kemampuan esofagus, yaitu saluran yang menghubungkan kerongkongan dengan perut, untuk merasakan rangsangan atau tekanan. Berdasarkan studi dalam jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology, ketika mengalami kecemasan, sensitivitas esofagus dapat meningkat, sehingga tubuh akan lebih peka terhadap asam lambung.

Ketika asam lambung naik dari perut ke esofagus, biasanya kita tidak merasakannya karena ada katup kecil di antara keduanya yang berfungsi untuk mencegah asam naik. Namun, ketika kita mengalami kecemasan, sistem saraf dapat memberikan sinyal yang mengakibatkan peningkatan sensitivitas esofagus.

Dengan meningkatnya sensitivitas esofagus, bahkan sedikit asam lambung yang naik bisa membuat kita merasa tidak nyaman. Ini bisa menyebabkan heartburn.

Selain itu, kecemasan juga dapat membuat kita lebih fokus pada perasaan, termasuk rasa tidak nyaman di perut atau kerongkongan. Ketika lebih peka terhadap sensasi ini, kita bisa lebih mudah merasakan tanda-tanda asam lambung yang naik, bahkan jika jumlahnya tidak terlalu banyak.

5. Memicu gerakan kerongkongan menjadi tidak stabil

Benarkah Anxiety Picu Penyakit Asam Lambung atau GERD?ilustrasi heartburn (pixabay.com/derneumann)

Esofagus atau kerongkongan biasanya bergerak secara perlahan dan teratur, seperti saat makanan kita berjalan turun menuju lambung. Namun, menurut laporan dalam Journal of Neurogastroenterology and Motility, saat mengalami kecemasan yang tinggi, gerakan esofagus bisa menjadi tidak teratur dan tidak lancar.

Ketika merasa cemas, ada kecenderungan untuk merasa tegang pada otot-otot di sekitar esofagus. Hal ini bisa membuat gerakan esofagus menjadi lebih kuat dan tidak terkoordinasi, seolah-olah esofagus bergerak dengan cepat dan tidak teratur.

Ketika gerakan esofagus tidak normal ini terjadi, makanan dan cairan bisa terhambat dan lebih lama berada di dalam esofagus. Ini meningkatkan risiko asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan gejala GERD seperti heartburn.

Sangat penting untuk mengendalikan kecemasan yang kamu rasakan. Lakukanlah melakukan hobi sebagai pengalihan. Atau, olahraga, latihan pernapasan, dan meditasi juga bisa membantu menenangkan pikiran.

Baca Juga: Operasi GERD: Tujuan, Jenis, Prosedur, Risiko

Masrurotul Hikmah Photo Verified Writer Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya