ilustrasi infeksi (pexels.com/Monstera)
WHO menjelaskan bahwa HIV diobati menggunakan terapi antiretroviral (ARV). Obat ARV mampu mengurangi replikasi virus sehingga dapat menekan jumlah virus di dalam tubuh. Dengan obat tersebut, orang yang positif HIV dapat menjalani hidup dengan sehat dan tetap produktif.
Sebaliknya, HIV yang tidak ditangani mengakibatkan penyakit berkembang menjadi AIDS. Seperti dijelaskan laman Healthline, tubuh yang makin melemah memudahkan patogen lain untuk menginfeksi tubuh. Ini dinamakan dengan infeksi oportunistik.
Beberapa infeksi oportunistik yang umum terjadi di antaranya kandidiasis, pneumonia, tuberkulosis, toksoplasmosis, dan lainnya. Selain itu, kekebalan tubuh yang melemah juga meningkatkan risiko beberapa jenis kanker tertentu, misalnya limfoma dan kanker serviks.
HIV dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh karena virus menyerang sel CD4 yang berperan dalam membantu melawan patogen. Jika tidak ditangani, HIV menyerang lebih banyak sel CD4 sehingga sistem kekebalan kesulitan melawan infeksi. Kekebalan tubuh yang makin melemah membuat berbagai patogen lain dapat menginfeksi tubuh dengan mudah.
Referensi
Kementerian Kesehatan RI. "HIV/AIDS: Fenomena Gunung Es yang Belum Berakhir." Diakses pada November 2024.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). "HIV Basics." Diakses pada November 2024.
World Health Organization (WHO). "HIV/AIDS." Diakses pada November 2024.
WebMD. "CD4 Count: What Does It Mean?" Diakses pada November 2024.
Healthline. "How HIV Affects the Body." Diakses pada November 2024.