Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta HIV/AIDS dalam Rangka Peringatan Hari AIDS Dunia

Hari AIDS sedunia diperingati pada 1 Desember untuk menumbuhkan kesadaran terhadap kesehatan diri. (flickr.com/Marco Verch Professional Photographer)
Hari AIDS sedunia diperingati pada 1 Desember untuk menumbuhkan kesadaran terhadap kesehatan diri. (flickr.com/Marco Verch Professional Photographer)

Hari AIDS Sedunia jatuh pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Peringatan ini dijadikan momen untuk membangkitkan kesadaran HIV/AIDS terhadap diri sendiri. Kesadaran akan penyakit ini sangat penting karena fakta di lapangan menyatakan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di dunia tidaklah sedikit.

Berdasarkan data dari WHO pada akhir 2023, terdapat 39,9 juta orang di dunia yang hidup dengan HIV. Ironisnya, pada tahun yang sama, terdapat 630 ribu orang meninggal akibat penyakit tersebut. Nah, tentunya ini wajib mendapat perhatian dari kita semua. Di bawah ini ada beberapa fakta HIV/AIDS. Yuk, disimak sampai selesai!

1. Awal mula kemunculan virus HIV

ilustrasi HIV (berwarna kuning) yang menyerang sel manusia (unsplash.com/National Cancer Institute)
ilustrasi HIV (berwarna kuning) yang menyerang sel manusia (unsplash.com/National Cancer Institute)

Diberitakan dalam Canadian Foundation for AIDS Research, ilmuwan meyakini bahwa awal mula kemunculan HIV berkaitan dengan virus yang ada pada simpanse. Pada mulanya, kemungkinan HIV ditularkan ke manusia akibat masifnya perburuan di wilayah Afrika Barat pada era 1930-an.

Akan tetapi, HIV/AIDS telah menjadi penyakit berbahaya sejak 1980-an karena kala itu AIDS tengah disorot bersamaan dengan kanker dan penyakit berat lainnya. AIDS sendiri adalah singkatan dari acquired immunodeficiency syndrome yang secara sederhana dikaitkan dengan rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia.

2. HIV bisa berkembang menjadi AIDS

ilustrasi selang infus (unsplash.com/Marcelo Leal)
ilustrasi selang infus (unsplash.com/Marcelo Leal)

Orang yang terkena HIV belum tentu menderita AIDS. Namun, HIV dapat menjadi AIDS pada masa yang akan datang. Dalam lamannya, Mayo Clinic menjelaskan bahwa HIV dapat berubah menjadi AIDS dalam rentang waktu 8—10 tahun dari awal terinfeksi. Ketika AIDS terjadi, itu artinya kekebalan tubuh manusia sudah rusak parah dan tidak mungkin diperbaiki.

Itu sebabnya, orang-orang yang menderita AIDS cenderung lemah dan sangat mudah terserang penyakit lain karena sistem imunnya sudah tidak bekerja. Selain itu, virus ganas ini pun merusak sel CD4, sebuah jenis sel pada darah yang dalam kondisi normal dapat membantu kerja imun dalam tubuh manusia.

Di sini, kita sudah mengetahui bahwa AIDS merupakan stadium akhir bagi penderita human immunodeficiency virus (HIV). Dalam kondisi atau tahap AIDS, tubuh sudah sepenuhnya tidak memiliki sistem imun atau kekebalan sehingga membuatnya rentan diserang penyakit berbahaya, seperti TBC atau kanker. Bahkan, flu biasa dapat menyebabkan koma atau kematian.

3. Sarana penularan HIV

ilustrasi menggunakan jarum untuk mengambil darah (unsplash.com/Hush Naidoo Jade Photography)
ilustrasi menggunakan jarum untuk mengambil darah (unsplash.com/Hush Naidoo Jade Photography)

Dalam benak masyarakat awam, mungkin HIV selalu dikaitkan sebagai dampak dari perilaku seks bebas. Well, hal ini benar adanya, tapi masih kurang lengkap. Faktanya, ada lebih banyak hal yang dapat dijadikan sarana bagi penularan HIV. Jarum suntik bekas, jarum tato, kegiatan seksual tak sehat, transfusi darah yang salah, dan air susu ibu (ASI) dari penderita HIV dapat menjadi sarana penularan kepada pihak lain.

Akan tetapi, HIV tidak dapat menular dalam kegiatan sehari-hari, seperti berjabat tangan, berbicara, berpelukan, dan sebagainya. Bahkan, nyamuk tidak dapat menjadi perantara HIV meskipun sudah mengisap darah dari penderita HIV. Bagaimana dengan pisau cukur? Meski risikonya sangat kecil, disarankan selalu memakai silet atau pisau cukur baru untuk alasan kebersihan.

4. Harapan hidup penderita HIV masih cukup baik

ilustrasi sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium (unsplash.com/National Cancer Institute)
ilustrasi sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium (unsplash.com/National Cancer Institute)

Tidak berganti-ganti pasangan merupakan salah satu cara untuk terhindar dari risiko penularan HIV. Tidak menggunakan jarum suntik bekas juga menjadi salah satu tindakan yang dapat mencegah penularan virus berbahaya ini. Faktanya, AIDS menjadi salah satu penyakit paling ditakuti, selain kanker dan sindrom berbahaya lainnya.

Keberadaan HIV dalam tubuh manusia hanya akan membuat darah putih makin lemah karena digunakan sebagai sarana reproduksi virus. Bahkan, HIV akan secara spesifik menyerang sel darah putih manusia hingga melemahkannya dari waktu ke waktu. Akan tetapi, harapan hidup penderita HIV masih cukup baik. Dilansir Healthline, dengan perawatan yang tepat, penderita HIV bisa memiliki harapan hidup sampai 70 tahun.

Hal yang paling membahayakan dari AIDS adalah dampak lanjutan yang bisa menyerang tubuh manusia, misalnya kanker, TBC, dan infeksi lainnya. Bisa dikatakan sangat sulit menjaga tubuh tetap bugar dan bebas infeksi ketika sistem imun sudah tidak bekerja dengan normal lagi.

5. Belum ada obat yang efektif menyembuhkan HIV/AIDS

ilustrasi ilmuwan melakukan penelitian di laboratorium (unsplash.com/National Cancer Institute)
ilustrasi ilmuwan melakukan penelitian di laboratorium (unsplash.com/National Cancer Institute)

Belum ada obat yang efektif menyembuhkan HIV atau AIDS. Namun, dengan perawatan yang benar dan tepat, agresivitas dari virus tersebut masih dapat ditekan. Bahkan, harapan hidup dari penderita bisa menjadi lebih panjang. Hanya saja, ketika HIV sudah berubah menjadi AIDS, tak ada banyak hal yang dapat dilakukan.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dalam lamannya menyatakan bahwa langkah menekan HIV bisa dilakukan dengan terapi antiretroviral atau ART. Terapi ini bukan menyembuhkan, tapi menekan perkembangan HIV dalam tubuh manusia dan menjadikan penderitanya memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Nah, beberapa fakta tentang HIV/AIDS ini dapat dijadikan pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli pada kesehatan, gaya hidup, dan kebersihan diri sendiri. So, semoga info ini dapat menambah pengetahuanmu, ya.

Referensi

UNAIDS. "Fact Sheet on HIV/AIDS". Diakses pada November 2024.
CANFAR. "History of HIV/AIDS". Diakses pada November 2024.
Mayo Clinic. "HIV/AIDS: Symptoms and Causes". Diakses pada November 2024.
Healthline. "The Most Dangerous Complications of HIV". Diakses pada November 2024.
Healthline. "Life Expectancy with HIV". Diakses pada November 2024.
CDC. "HIV Treatment Basics". Diakses pada November 2024.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
Izza Namira
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us