Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kanker hati (pexels.com/ Anna Tarazevich)
ilustrasi kanker hati (pexels.com/ Anna Tarazevich)

Kanker terjadi ketika sel tubuh tumbuh tidak terkontrol. Salah satu kanker yang dapat terjadi pada tubuh yaitu kanker hati. Hati memiliki beragam fungsi penting di dalam tubuh. Adanya sel kanker hati membuat organ hati tersebut tidak berfungsi dengan maksimal. 

Ada berbagai faktor risiko yang dapat memicu munculnya kanker hati. Berikut penjelasan tentang beberapa faktor risiko kanker hati yang telah dirangkum dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), American Cancer Society, dan National Cancer Institute.

1. Infeksi kronis virus hepatitis B atau C

ilustrasi hepatitis (maxpixel.net)

Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B, sementara hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C. Menurut American Cancer Society, faktor risiko kanker hati paling sering di seluruh dunia adalah infeksi kronis virus hepatitis B atau virus hepatitis C.

Virus hepatitis B maupun hepatitis C dapat menyebabkan infeksi akut maupun kronis. Infeksi kronis yang terjadi pada sebagian orang dapat menimbulkan masalah yang serius, seperti sirosis dan kanker hati.

Maka dari itu, langkah terbaik untuk mencegah hepatitis B adalah mendapatkan vaksinasi hepatitis B. Karena vaksin hepatitis C masih belum tersedia, maka cara untuk mencegah penularannya salah satunya dengan tidak berbagi jarum suntik.

2. Obesitas

ilustrasi berat badan berlebih (pixabay.com/Bru-nO)

Memiliki berat badan berlebih dan obesitas meningkatkan risiko kanker, salah satunya kanker hati. Memang, memiliki berat badan berlebih dan obesitas bukan berarti pasti akan mengalami kanker di kemudian hari. Namun, seseorang lebih berisiko mengalami kanker daripada orang-orang yang memiliki berat badan ideal.

Berat badan yang berlebih dan obesitas diperkirakan dapat meningkatkan risiko kanker karena memicu penyakit perlemakan hati dan sirosis. Adanya risiko kanker makin meningkat dengan makin bertambahnya berat badan dan makin lama memiliki berat badan berlebih.

Untuk mengurangi risiko tersebut, kamu dapat menjaga pola makan yang sehat dan melakukan aktivitas fisik secara teratur. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai program penurunan berat badan yang aman dan sehat.

3. Merokok

ilustrasi merokok (pexels.com/cottonbro)

Kebiasaan merokok bukan hanya meningkatkan risiko kanker paru-paru, tetapi juga bisa memicu kanker di organ tubuh lainnya, termasuk hati.

Asap rokok mengandung banyak bahan kimia di dalamnya, dan 70 di antaranya merupakan zat karsinogen atau penyebab kanker. Setiap kali menghirup asap rokok, maka berbagai zat kimia tersebut masuk ke aliran darah sehingga ikut terbawa ke berbagai organ tubuh.

Berbagai karsinogen tersebut dapat merusak DNA. Salah satu fungsi DNA adalah menjaga agar sel agar tetap tumbuh dalam bentuk maupun ukuran yang semestinya. Namun, DNA yang rusak akibat paparan karsinogen membuat sel tumbuh diluar kendali sehingga memicu sel kanker. Dengan tidak merokok, risiko kanker bisa diminimalkan.

4. Mengonsumsi minuman beralkohol

ilustrasi minuman beralkohol (unsplash.com/Vinicius "amnx" Amano)

Mengonsumsi minuman beralkohol meningkatkan risiko terhadap beberapa jenis kanker, termasuk kanker hati. Alkohol dan produk hasil metabolismenya dapat memicu inflamasi dan sirosis sehingga merusak sel hati.

Ketika kamu mengonsumsi minuman beralkohol, maka tubuh akan memecah alkohol menjadi asetaldehid. Asetaldehid yang dihasilkan tersebut berbahaya bagi tubuh karena dapat merusak DNA dan dapat mencegah tubuh untuk memperbaiki kerusakan. Kerusakan DNA mengakibatkan sel tumbuh tidak terkontrol dan menjadi sel kanker.

5. Mengonsumsi makanan yang tercemar aflatoksin dalam jangka panjang

ilustrasi jagung (pexels.com/Marjhan Ramboyong)

Aflatoksin merupakan racun yang dihasilkan oleh jamur jenis tertentu yaitu Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus. Jamur tersebut dapat menghasilkan aflatoksin yang dapat mencemari jagung, tepung, kacang, kacang kedelai, atau jenis tanaman lainnya selama masa produksi, panen, penyimpanan, hingga pemrosesan. Penyimpanan di tempat lembap dan hangat dapat memicu tumbuhnya jamur penghasil racun tersebut.

Paparan aflatoksin dapat terjadi ketika kita mengosumsi makanan yang terkontaminasi dengan racun aflatoksin. Adanya paparan aflatoksin dalam jangka panjang merupakan faktor risiko kanker hati.

6. Cara mengurangi risiko kanker hati

ilustrasi vaksin (pexels.com/SHVETS production)

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kanker hati, di antaranya:

  • Mendapatkan vaksin hepatitis.
  • Menjaga berat badan tetap ideal.
  • Melakukan skrining hepatitis.
  • Menghindari kebiasaan merokok.
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

Ada berbagai faktor risiko kanker hati, di antaranya infeksi kronis virus hepatitis B dan C, obesitas, kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, hingga mengonsumsi makanan yang tercemar aflatoksin. Beberapa faktor risiko tersebut dapat merusak DNA sehingga sel tumbuh tidak terkendali dan memicu sel kanker.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team