ilustrasi terapi hormon (healththoroughfare.com)
Studi ini makin memperkuat anjuran jika mengalami perimenopause atau menopause, perempuan diharapkan untuk segera berkonsultasi. Salah satu opsi perawatan adalah dengan melakukan terapi hormon estrogen. Berbagai studi mengungkapkan manfaat terapi estrogen untuk meringankan berbagai gejala menopause.
Sebuah riset terdahulu yang dilakukan di Amerika Serikat dan juga dimuat dalam jurnal Menopause menemukan bahwa ada potensi pemulihan kognitif pada terapi hormon estrogen. Akan tetapi, pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani terapi ini, terutama jika mengalami:
- Pendarahan yang tak diketahui penyebabnya
- Kanker reseptor estrogen
- Penyakit hati parah
- Gangguan pembekuan darah serius
ilustrasi terapi hormon (oncologynurseadvisor.com)
Selain itu, penelitian di India tersebut juga membuktikan kalau selain hot flash, ada gejala-gejala lain pada perimenopause atau menopause yang perlu diwaspadai. Gangguan kognitif dan mood yang sering diabaikan ternyata bisa dikaitkan dengan fase menopause.
Akan tetapi, tak semua masalah tersebut harus diselesaikan dengan terapi hormon estrogen. Sementara menopause bukan hal yang bisa dicegah, ada beberapa kondisi penyerta yang mendasari gejala-gejala tersebut yang seharusnya bisa diobati.
Khasiat terapi hormon terhadap kemampuan kognitif tidak diketahui berjangka panjang atau pendek. Akan tetapi, jika gejala seperti hot flash bisa ditangani, maka depresi juga bisa dicegah. Karena depresi dan masalah memori saling bertautan, maka hal ini juga bisa menjadi salah satu solusi.