BPOM AS Larang Penggunaan Ketamine untuk Gangguan Kejiwaan

Penggunaan ketamine tanpa pengawasan dokter sangat berisiko

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak menyetujui penggunaan ketamine untuk pengobatan gangguan kejiwaan jenis apa pun. Obat ini sebelumnya telah disetujui dalam beberapa bentuk dan sering digunakan sebagai anestesi suntik di rumah sakit dan klinik.

Beberapa efek ketamine, seperti kualitas halusinogennya, berpotensi sebagai terapi gangguan kesehatan mental, terutama depresi. Namun, FDA belum menyetujui ketamine untuk pengobatan kondisi kejiwaan. Dalam peringatan barunya, organisasi tersebut mengatakan bahwa mereka sadar makin banyak orang yang mencari senyawa ketamine dalam versi racikan (compounded drug).

1. Bahaya ketamine

BPOM AS Larang Penggunaan Ketamine untuk Gangguan Kejiwaanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain tidak disetujui untuk mengobati kondisi kesehatan mental, ketamine racikan ini juga berpotensi bahaya. Obat racikan adalah obat yang telah dimodifikasi atau disesuaikan di laboratorium untuk kebutuhan spesifik setiap pasien.

"Obat racikan menimbulkan risiko lebih tinggi bagi pasien dibandingkan obat yang disetujui FDA karena obat racikan tidak menjalani tinjauan pra pasar FDA untuk keamanan, efektivitas, atau kualitas," kata juru bicara FDA Jeremy Khan dikutip dari Health.

Peringatan tersebut berupaya untuk membedakan antara penggunaan ketamine yang diawasi sebagai terapi psikiatrik yang dilakukan di klinik dan pusat kesehatan dengan penjualan online yang meresepkan obat tersebut melalui telemedisin sehingga pembeli dapat meminum obat tersebut di rumah.

Menurut laman New York Times, peringatan FDA tidak mencakup data tentang reaksi merugikan di antara pengguna ketamine. Laporan tersebut mengutip satu kasus pada bulan April 2023 tentang seorang pasien dengan gangguan stres pasca trauma yang mengalami depresi pernapasan setelah mengonsumsi ketamine tanpa resep.

Baca Juga: 10 Efek Samping Obat yang Paling Aneh, Waspadai ya!

2. Risiko penggunaan ketamine tanpa pengawasan dokter

BPOM AS Larang Penggunaan Ketamine untuk Gangguan Kejiwaanilustrasi obat-obatan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Ketamine adalah obat bius yang sangat kuat yang dapat menyebabkan bahaya serius. Mengonsumsinya bisa berakibat fatal, terutama jika dicampur dengan obat lain.

  • Dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan, gelisah, mengigau, dan terputus dari kenyataan.
  • Ketamine dapat membuat pengonsumsinya merasa sakit dan dapat menyebabkan kerusakan pada ingatan jangka pendek dan jangka panjang.
  • Karena hilangnya perasaan pada tubuh, kelumpuhan otot, dan hilangnya kontak pikiran dengan kenyataan, rentan untuk menyakiti diri sendiri atau disakiti oleh orang lain.
  • Tidak merasakan sakit dengan baik saat baru saja mengonsumsi ketamine bisa membuat seseorang dapat melukai diri sendiri dan tidak menyadarinya.
  • Ketamine dapat menyebabkan masalah kandung kemih yang serius, disertai keinginan buang air kecil yang mendesak dan sering. Ini bisa sangat menyakitkan dan kencing bisa berdarah.
  • Mulai dari ginjal hingga kandung kemih juga dapat terpengaruh. Inkontinensia (kencing tidak terkontrol) juga dapat terjadi.
  • Sakit perut telah dilaporkan oleh orang-orang yang sudah lama mengonsumsi ketamine.
  • Bukti kerusakan hati akibat penggunaan ketamine yang berlebihan dan rutin mulai bermunculan. Hati memiliki berbagai fungsi penting, seperti membersihkan darah dan membuang zat beracun.
  • Efek jangka panjang dari penggunaannya dapat mencakup hilang ingatan dan masalah konsentrasi.
  • Penggunaan secara teratur juga dapat menyebabkan depresi dan terkadang gejala psikotik seperti halusinasi. Ketamine juga dapat memperburuk masalah kesehatan mental.

Mengonsumsi, ketamine, atau obat apa pun untuk alasan medis sebaiknya dengan pengawasan dokter untuk menghindari efek-efek yang tidak diinginkan.

Baca Juga: 9 Obat yang Bikin Kadar Kolesterol Naik, Penting Diketahui

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya