10 Efek Samping Obat yang Paling Aneh, Waspadai ya!

Di antaranya mimpi abnormal dan ereksi berkepanjangan

Kebanyakan orang mendapat manfaat dari efek terapeutik obat-obatan untuk gejala atau kondisi tertentu. Akan tetapi, efek samping selalu mungkin terjadi. Beberapa dari efek samping ini umum terjadi dan memang diperkirakan terjadi. Namun, ada pula yang lebih jarang dan kurang umum.

Di bawah ini ada beberapa efek samping obat yang paling tidak biasa atau aneh, yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya namun tetap penting untuk dikenali.

1. Nekrolisis epidermal toksik

Nekrolisis epidermal toksik (toxic epidermal necrolysis) adalah reaksi kulit yang mengancam jiwa. Menurut definisinya, TEN mencakup lebih dari 30 persen permukaan tubuh.

Biasanya kondisi ini dimulai dengan demam, nyeri tubuh, dan gejala mirip flu lainnya. Beberapa hari kemudian, seseorang mungkin akan mengalami ruam yang menyakitkan di area tubuh tertentu, dan kulit mungkin mulai melepuh dan mengelupas, mengutip National Organization for Rare Disorders.

Dilansir StatPearls, obat-obatan adalah penyebab umum dari nekrolisis epidermal toksik. Contoh obat yang menyebabkan kondisi langka namun serius ini antara lain:

  • Antibiotik seperti antibiotik sulfa, penisilin, dan quinolone.
  • Obat kejang, seperti carbamazepine, phenytoin, dan lamotrigine.
  • Piroxicam.
  • Allopurinol.
  • Oseltamivir.

Mengobati nekrolisis epidermal toksik melibatkan penghentian pengobatan segera dan mendapatkan perawatan suportif dalam keadaan darurat sampai kulit dapat pulih. Perawatan suportif dapat mencakup cairan intravena, manajemen nyeri, dan perawatan luka.

2. Hand-foot syndrome

10 Efek Samping Obat yang Paling Aneh, Waspadai ya!ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut American Society of Clinical Oncology, hand-foot syndrome atau sindrom tangan-kaki adalah efek samping dari beberapa obat kanker yang menargetkan pembuluh darah, termasuk di tangan dan kaki. Obat-obatan ini dapat keluar dari pembuluh darah dan merusak jaringan di sekitarnya sehingga menyebabkan kondisi tersebut.

Efek samping ini biasanya muncul berupa kemerahan, bengkak, dan nyeri pada telapak tangan atau telapak kaki. Seseorang mungkin juga mengalami lepuh di area ini. Gejala lainnya termasuk rasa kesemutan, kepekaan terhadap sentuhan, dan kesulitan berjalan atau menggunakan tangan.

Contoh obat yang dapat menyebabkan sindrom tangan-kaki adalah:

  • Capecitabine.
  • Docetaxel.
  • Doxorubicin
  • Fluorouracil
  • Axitinib.
  • Sorafenib.
  • Sunitinib.
  • Pazopanib.

Kalau melihat gejala sindrom tangan-kaki, usahakan untuk tidak membiarkan area yang terdampak terkena panas. Hal ini sangat penting terutama ketika menggunakan air panas saat mandi atau mencuci piring. Selain itu, hindari memberi tekanan pada area yang terdampak. Misalnya, hindari berjalan tanpa alas kaki jika mengalami ruam pada telapak kaki.

Baca Juga: 14 Obat yang Dapat Merusak Hati, Bijaklah Menggunakannya

3. Kehilangan penciuman

Baik sifatnya sementara ataupun permanen, kehilangan penciuman (anosmia) dapat berdampak besar pada kualitas hidup. Obat-obatan tertentu bisa menjadi penyebabnya. Dilansir GoodRx Health, obat-obatan ini dapat meliputi:

  • Obat tekanan darah, seperti enalapril, diltiazem, dan amlodipine.
  • Antibiotik, seperti azitromisin, amoksisilin, dan ciprofloxacin.
  • Obat kolesterol seperti atorvastatin dan lovastatin.
  • Levothyroxine.

Kalau kamu merasa salah satu obat kamu menyebabkan kehilangan penciuman, bicarakan dengan dokter. Dokter mungkin bisa meresepkan alternatif lain.

4. Ereksi yang menyakitkan dan berkepanjangan

10 Efek Samping Obat yang Paling Aneh, Waspadai ya!ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Efek samping yang jarang terjadi dari beberapa obat adalah ereksi yang menyakitkan dan berkepanjangan yang berlangsung lebih dari 4 jam, yang dikenal sebagai priapismus. Kondisi ini merupakan potensi efek samping dari obat seperti:

  • Antidepresan seperti trazodone dan bupropion.
  • Antipsikotik seperti clozapine dan chlorpromazine.
  • Testosteron.
  • Prazosin.
  • Warfarin.
  • Obat untuk ADHD seperti methylphenidate.

Priapismus merupakan keadaan darurat medis karena dapat menyebabkan kerusakan permanen jika tidak ditangani. Apabila kamu mengalami ereksi yang menyakitkan, atau ereksi yang berlangsung selama 4 jam atau lebih, segera dapatkan perawatan darurat.

5. Sindrom Stevens-Johnson

Sindrom Stevens-Johnson adalah kondisi kulit lain yang langka namun serius. Penyakit ini tidak separah nekrolisis epidermal toksik, tetapi masih dapat mengancam jiwa.

Seperti nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson biasanya dimulai dengan gejala mirip flu, yang diikuti munculnya ruam beberapa hari kemudian. Ruam bisa berkembang menjadi lepuh yang meletus dan menyebabkan kulit mulai mengelupas.

Sindrom Stevens-Johnson melibatkan kurang dari 10 persen luas permukaan kulit, dibandingkan dengan 30 persen pada TEN.

Obat-obatan yang sama yang dapat menyebabkan TEN juga dapat menyebabkan sindrom Stevens-Johnson.

Seperti halnya nekrolisis epidermal toksik, langkah pertama dalam mengobati sindrom Stevens-Johnson adalah menghentikan obat yang diduga menyebabkannya. Kamu mungkin juga perlu ke rumah sakit untuk menerima cairan infus dan tindakan perawatan suportif lainnya.

6. Mimpi abnormal

10 Efek Samping Obat yang Paling Aneh, Waspadai ya!ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Pengobatan dapat memengaruhi mimpi. Beberapa obat mempunyai kemampuan menyebabkan mimpi buruk atau mimpi yang terasa nyata. Menurut laporan dalam jurnal Annals of Pharmacotherapy (1999) contoh obat-obatan ini adalah:

  • Dopamine agonist seperti cabergoline dan Sinemet.
  • Beta blocker seperti labetalol dan propranolol.
  • Beberapa antidepresan, termasuk venlafaxine.
  • Donepezil.
  • Obat alergi yang disebut montelukast.
  • Produk penghentian merokok seperti varenicline dan patch nikotin.

Jika kamu mengalami mimpi buruk atau mimpi yang mengganggu setelah minum obat tertentu, bicarakan dengan dokter. Dalam beberapa kasus, meminum obat pada pagi hari mungkin membantu daripada pada malam hari. Jangan mengubah dosis obat atau menghentikan penggunaannya tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

7. Onikolisis

Onikolisis adalah kondisi ketika kuku jari tangan atau kaki terpisah dari dasar kuku. Hal ini dapat menyebabkan infeksi di bawah kuku, yang dapat menyebabkan kerusakan lebih serius jika tidak ditangani.

Menurut laporan dalam International Journal of Clinical Practice (2014), obat-obatan tertentu dapat menyebabkan onikolisis, termasuk:

  • Antibiotik tetrasiklin.
  • Antibiotik fluoroquinolone seperti ciprofloxacin.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid seperti naproxen.
  • Taxanes, kelas obat kemoterapi, seperti paclitaxel.

Onikolisis bisa dibalikkan bahkan tanpa menghentikan pengobatan yang menyebabkan masalah dalam beberapa kasus. Memotong kuku yang terpisah, menjaga area kuku tetap kering, dan memotong kuku setiap hari sampai kuku mulai menempel kembali adalah cara-cara untuk mencegah infeksi dan kerusakan permanen akibat onikolisis.

8. Kerusakan saraf

10 Efek Samping Obat yang Paling Aneh, Waspadai ya!ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Beberapa obat diketahui menyebabkan kerusakan saraf (neuropati). Gejala umum neuropati termasuk kepekaan terhadap sentuhan, mati rasa, dan kesemutan. Kelemahan otot dan kehilangan otot juga bisa terjadi.

Dirangkum dari MedlinePlus, obat-obatan yang dapat menyebabkan neuropati meliputi:

  • Obat jantung dan tekanan darah tertentu, seperti amiodarone dan hydralazine.
  • Obat kemoterapi, seperti docetaxel, cisplatin, dan vincristine.
  • Antibiotik, seperti metronidazole, nitrofurantoin, dan isoniazid.
  • Obat biologis seperti infliximab dan etanercept.
  • Obat kejang seperti phenytoin dan carbamazepine.
  • Obat antiretroviral HIV seperti stavudine dan yang mengandung emtricitabine, seperti Truvada (emtricitabine/tenofovir disoproxil fumarate).
  • Colchicine.
  • Disulfiram.

Apabila kamu mengalami nyeri atau kerusakan saraf yang disebabkan oleh pengobatan, menghentikan pengobatan sering kali akan memperbaiki gejala. Kalau itu bukan pilihan, dokter mungkin dapat menurunkan dosis dengan aman untuk membantu memperbaiki gejala. Sayangnya, dalam beberapa kasus, kerusakan akibat neuropati tidak dapat diperbaiki.

Kalau kamu menderita neuropati, dokter mungkin juga menyarankan kamu mengonsumsi obat kejang tertentu, termasuk gabapentin, atau antidepresan trisiklik untuk meredakan nyeri. 

9. Perilaku impulsif yang tidak biasa

Beberapa obat dapat menyebabkan perubahan perilaku. Dalam kasus yang jarang dan parah, obat-obatan dapat menyebabkan dorongan seksual atau perjudian yang intens atau dorongan yang tidak biasa untuk menghabiskan uang atau makan berlebihan.

Beberapa contoh obat yang dapat menyebabkan perubahan perilaku adalah:

  • Ropinirole.
  • Aripiprazole.
  • Sinemet.
  • Amantadine.

Kalau kamu melihat adanya dorongan baru atau perilaku impulsif setelah memulai pengobatan, segera bicarakan dengan dokter.

10. Akhatisia

10 Efek Samping Obat yang Paling Aneh, Waspadai ya!ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Akhatisia adalah ketidakmampuan untuk diam, baik duduk maupun berdiri. Hal ini menimbulkan perasaan tidak nyaman dan kegelisahan batin.

Akhatisia paling sering dikaitkan dengan obat antipsikotik seperti haloperidol, ziprasidone, dan aripiprazole. Bisa juga terjadi dengan obat antimual seperti proklorperazin dan metoclopramide.

Akhatisia terkait pengobatan dapat diobati dengan menurunkan dosis obat atau beralih ke obat alternatif. Beberapa obat, seperti propranolol, mungkin dapat membantu mengatasi akhatisia. Namun, tidak banyak penelitian yang mendukung hal ini.

Beberapa obat berpotensi menimbulkan efek samping yang aneh atau tidak biasa. Meskipun efek samping ini jarang terjadi, tetapi tetap mungkin terjadi. Bicarakan dengan dokter tentang risiko dan manfaat obat baru sebelum kamu mulai meminumnya, sehingga kamu tahu apa yang harus diwaspadai.

Baca Juga: 15 Obat-obatan yang Dapat Menyebabkan Rambut Rontok

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya