Gejala Keracunan Timbal pada Orang Dewasa, Anak, dan Bayi

Pada awalnya, keracunan timbal sulit dideteksi

Keracunan timbal terjadi ketika timbal menumpuk di dalam tubuh, sering kali selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Timbal adalah logam beracun alami yang ditemukan di kerak bumi. Penggunaannya secara luas telah mengakibatkan kontaminasi lingkungan yang luas, paparan terhadap manusia, dan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di banyak belahan dunia. Dalam jumlah kecil sekalipun, paparan timbal dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Anak-anak di bawah usia 6 tahun sangat rentan terhadap keracunan timbal, yang dapat berdampak buruk pada perkembangan mental dan fisik. Pada tingkat yang sangat tinggi, keracunan timbal bisa berakibat fatal.

Menurut UNICEF, di Indonesia, sumber-sumber primer paparan timbal pada anak-anak dan orang dewasa berasal dari proses daur ulang aki asam timbal bekas (aki bekas) dan cat yang mengandung timbal.

Secara global, keracunan timbal diperkirakan berdampak terhadap 1 dari 3 (atau 800 juta) anak-anak.

Pada awalnya, keracunan timbal sulit dideteksi–bahkan orang yang tampak sehat pun bisa memiliki kadar timbal dalam darah yang tinggi. Tanda dan gejala keracunan timbal biasanya tidak muncul sampai kadar yang berbahaya terkumpul.

Baca Juga: Keracunan Timbal: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

1. Gejala pada anak

Gejala Keracunan Timbal pada Orang Dewasa, Anak, dan Bayiilustrasi anak sakit (freepik.com/freepik)

Menurut Cleveland Clinic, anak-anak yang mengalami keracunan timbal tidak menunjukkan gejala apa pun. Bahkan, anak yang tampak sehat pun bisa memiliki kadar timbal yang tinggi dalam tubuhnya.

Gejala keracunan timbal pada anak dapat berupa:

  • Keterlambatan perkembangan.
  • Kesulitan belajar.
  • Sifat mudah marah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Kelesuan dan kelelahan.
  • Sakit perut.
  • Sakit kepala.
  • Muntah.
  • Sembelit.
  • Gangguan pendengaran.
  • Kejang.
  • Kram.
  • Anemia.

2. Gejala pada bayi baru lahir

Gejala Keracunan Timbal pada Orang Dewasa, Anak, dan Bayiilustrasi bayi yang terlahir prematur (pixabay.com/SeppH)

Menurut laman Boston Children's Hospital, bayi dalam kandungan yang terpapar timbal melalui ibunya sebelum lahir kemungkinan akan memiliki gejala di bawah ini:

  • Lahir prematur.
  • Memiliki berat badan lahir lebih rendah.
  • Pertumbuhannya melambat.
  • Kesulitan belajar.

3. Gejala pada orang dewasa

Gejala Keracunan Timbal pada Orang Dewasa, Anak, dan Bayiilustrasi sakit kepala (freepik.com/jcomp)

Orang dewasa dapat terpapar timbal di tempat kerja atau di tempat lain, dilansir Mayo Clinic. Gejala yang mungkin meliputi:

  • Sakit kepala.
  • Sakit perut.
  • Perubahan kepribadian.
  • Anemia.
  • Mati rasa di kaki dan tungkai.
  • Hilangnya gairah seks.
  • Infertilitas.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Nyeri sendi dan otot.
  • Kesulitan dengan memori atau konsentrasi.
  • Gangguan suasana hati.
  • Jumlah sperma berkurang dan sperma tidak normal.
  • Keguguran, bayi lahir mati, atau kelahiran prematur pada ibu hamil.

Jika kamu atau anak mengalami gejala yang mengarah pada keracunan timbal, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Keracunan timbal terjadi ketika kamu atau anak terpapar timbal dalam jumlah tinggi. Ini adalah kondisi yang serius dan juga dapat dicegah. Timbal dapat memengaruhi hampir semua organ. Ini dapat menyebabkan efek kesehatan, perilaku, dan pembelajaran jangka panjang.

Baca Juga: Bagaimana Dampak Timbal bagi Kesehatan?

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya