Risiko Konsumsi Vape dan Rokok secara Bergantian

Bisa membuat saluran napas makin rusak

Intinya Sih...

  • Vape juga ditemukan tidak ideal sebagai pengganti rokok, karena sebuah studi menemukan bahwa efek kardiovaskular dari rokok dan rokok elektrik sangat mirip.
  • Penggunaan ganda rokok elektrik dan rokok konvensional dikaitkan dengan kemungkinan 2,91 kali lebih tinggi terkena stroke.

Beberapa individu yang ingin berhenti merokok memilih vape sebagai alternatif pengganti. Namun, tak jarang mereka malah menggunakan keduanya secara bergantian.

Satu saja berisiko bagi kesehatan, apalagi melakukan vaping dan merokok konvensional sekaligus.

Dilarang menggunakan keduanya

Menurut spesialis paru, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, SpP(K), merokok sekaligus menggunakan vape tidak boleh dilakukan.

"Tidak boleh. Salah satu saja tidak boleh, apalagi dua-duanya," katanya kepada IDN Times.

Menurutnya, konsumsi rokok konvensional dengan rokok elektrik akan membuat saluran napas makin rusak. Bahkan, jika dilakukan dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan kematian.

Belum lagi terkait risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit jantung dan stroke karena nikotin dan zat kimia yang makin banyak masuk ke dalam tubuh.

"Karena gabungan nikotin dan zat kimianya menjadi lebih banyak jumlahnya, sehingga lebih mudah terjadi kerusakan di berbagai organ termasuk jantung dan otak," Dr. Erlina menjelaskan.

Baca Juga: Menguak Sulitnya Perokok untuk Berhenti, Antara Kemauan dan Tantangan

Risiko konsumsi rokok dan vape secara bergantian

Risiko Konsumsi Vape dan Rokok secara Bergantianilustrasi stroke (IDN Times/Novaya Siantita)

Penggunaan ganda rokok elektrik dan rokok konvensional dikaitkan dengan kemungkinan 2,91 kali lebih tinggi terkena stroke.

Konsumsi keduanya juga memberikan efek berbahaya pada fungsi pembuluh darah, yang kemungkinan besar disebabkan oleh iritasi saluran napas karena menghirup zat asing, bukan komponen spesifik dari asap rokok atau uap dari vape (aerosol).

Merokok disertai vaping akan menyebabkan disfungsi endotel—ketidakmampuan pembuluh darah besar untuk memasok darah yang cukup ke jantung dan jaringan lain. Hal ini bisa menjadi prediktor awal penyakit kardiovaskular.

Sel endotel sendiri memiliki peran melapisi bagian dalam semua pembuluh darah dan mengatur pembukaan pembuluh darah, pertukaran zat antara aliran darah, dan jaringan sekitarnya, serta respons imun dan inflamasi. Risikonya termasuk:

  • Sel endotel yang terendam serum darah, baik dari orang yang rutin merokok maupun yang rutin vaping, melepaskan lebih sedikit oksida nitrat, menyebabkan fungsi sel endotel terganggu.
  • Aerosol rokok elektrik yang kental tidak secara langsung mengurangi produksi oksida nitrat, menunjukkan bahwa zat dalam darah yang mengganggu produksi oksida nitrat tidak berasal langsung dari aerosol, melainkan diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap penghirupan.
  • Serum darah dari orang-orang yang rutin konsumsi rokok elektrik, meskipun bukan dari mereka yang rutin merokok, meningkatkan permeabilitas sel endotel sehingga memungkinkan lebih banyak zat melewati sel dan membuatnya berperilaku lebih seperti zat pada pembuluh darah bocor, yang dapat menyebabkan edema jaringan.   
  • Serum darah individu yang rutin melakukan vape akan menyebabkan sel endotel memproduksi molekul yang berimbas pada stres oksidatif, yaitu ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh serta dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan.
  • Orang yang rutin menggunakan rokok elektrik dan rokok konvensional memiliki perubahan dalam sirkulasi biomarker peradangan, faktor pembekuan darah, dan adhesi sel jika dibandingkan dengan orang yang tidak rutin merokok ataupun vaping.
  • Biomarker inflamasi tertentu meningkat dalam serum darah orang yang rutin merokok, meskipun tidak pada mereka yang menggunakan vape. Namun, biomarker inflamasi lainnya meningkat dalam serum darah orang yang rutin menggunakan vape, meskipun tidak pada mereka yang rutin merokok.

Baik rokok maupun vape menghasilkan nikotin, sehingga menyebabkan penggunanya mengalami ketergantungan.

Meskipun merokok dan vape memiliki efek berbahaya yang serupa terhadap kardiovaskular, tetapi keduanya tampaknya menimbulkan beberapa efek yang berpotensi merusak. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan dua produk sekaligus bisa lebih buruk untuk kesehatan daripada hanya menggunakan salah satu produk saja.

Vape bisa menggantikan rokok?

Risiko Konsumsi Vape dan Rokok secara Bergantianilustrasi rokok (freepik.com/Freepik)

Vape juga ditemukan tidak ideal sebagai pengganti rokok, karena sebuah studi menemukan bahwa efek kardiovaskular dari rokok dan rokok elektrik sangat mirip.

Meskipun kemungkinan terkena stroke pada perokok 1,83 kali lebih besar dibandingkan bukan perokok, tetapi angka ini meningkat menjadi 2,54 pada orang yang berhenti merokok dan beralih ke vape.

Jadi, disimpulkan bahwa tidak ada manfaat nyata untuk kesehatan bagi mereka yang beralih dari rokok biasa ke rokok elektrik.

Penelitian ini juga memperingatkan bahwa efek jangka panjang dari vape terhadap metabolisme serebrovaskular juga harus dipertimbangkan.

Vape juga mungkin tidak membantu orang menghentikan kebiasaan merokok karena keduanya sama-sama mengandung nikotin yang menyebabkan ketergantungan.

Dibandingkan dengan mereka yang menggunakan rokok elektrik untuk kesenangan, perokok yang termotivasi untuk menggunakan vape agar berhenti merokok lebih cenderung memiliki ketergantungan nikotin, serta konsumsi rokok sekaligus vape.

Baca Juga: Waspada Bahaya Asap Rokok yang Menempel di Baju

Referensi

American Heart Association. Diakses pada April 2024. Smoking and vaping had overlapping adverse health effects, dual product use may be worse.
American Journal of Preventive Medicine, 6 Januari 2020. Risk of Stroke With E-Cigarette and Combustible Cigarette Use in Young Adults.
Vice. Diakses pada April 2024. Those Who Vape and Smoke at the Same Time Are Twice As Likely to Suffer a Stroke.
Preventive Medicine Reports, 22 Juli 2022. Why do smokers use e-cigarettes? A study on reasons among dual users.
Healthline. Diakses pada April 2024. When People Both Vape and Smoke, They Don't Swap Cigarettes for E-Cigs.
Tobacco Control, 13 Desember 2022. Trajectories of ENDS and cigarette use among dual users: analysis of waves 1 to 5 of the PATH Study.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya