Bahu Tinggi Sebelah, Pertanda Skoliosis yang Jarang Disadari

Segera tangani sebelum terlambat!

Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, kita sempat belajar mengenai berbagai macam kelainan tulang pada manusia, seperti lordosis, kifosis, dan skoliosis. Kelainan tersebut menyebabkan tulang belakang melengkung ke depan, belakang, atau samping.

Salah satu yang menarik untuk dibahas adalah skoliosis. Berdasarkan data dari American Association of Neurological Surgeons (AANS), skoliosis memengaruhi 2-3 persen dari seluruh populasi dan bisa berkembang sejak masa kanak-kanak.

Dalam program Thursday Parenting Class yang disiarkan langsung di Instagram @childlife.id pada Kamis sore (27/10/2022), dr. Ibrahim Agung, SpKFR (K) menjelaskan lebih detail tentang "Penyebab Skoliosis pada Anak yang Wajib Diwaspadai". Here we go!

1. Normalnya, tulang belakang itu lurus dan tegak

Menurut dr. Ibrahim, definisi skoliosis adalah gangguan tulang belakang dengan terbentuknya kurva atau lengkung. Padahal, tulang belakang yang normal adalah yang lurus dan tegak.

"Bengkoknya bisa membentuk huruf 'C' atau 'S'. Kadang-kadang bisa double C curve atau melengkung di tulang belakang bagian atas dan bawah," jelasnya.

National Scoliosis Foundation menyebut bahwa saat ini ada sekitar 7 juta orang di Amerika Serikat (AS) yang mengalami skoliosis. Sementara, 3-4 dari 1.000 anak di Inggris membutuhkan pengobatan untuk skoliosis.

2. Perempuan lebih rentan terkena skoliosis

Dokter Ibrahim memaparkan satu fakta mengejutkan, yaitu skoliosis lebih mungkin dialami oleh perempuan daripada laki-laki, dengan rasio 2:1. Mengapa demikian?

Para peneliti belum tahu secara pasti mengapa skoliosis lebih sering terjadi pada perempuan. Yang jelas, ketika seorang perempuan didiagnosis skoliosis, kurvanya lebih mungkin memburuk hingga delapan kali daripada laki-laki, mengutip UPMC Health Beat.

3. Paling sering terdeteksi pada usia remaja

Bahu Tinggi Sebelah, Pertanda Skoliosis yang Jarang Disadariilustrasi remaja (pexels.com/Max Fischer)

Dari seluruh kasus skoliosis, yang paling sering terjadi adalah adolescent idiopathic scoliosis. Menurut dr. Ibrahim, skoliosis jenis ini paling sering terjadi pada anak yang beranjak remaja dan penyebabnya tidak diketahui.

Biasanya, skoliosis mulai terdeteksi pada usia 9-15 tahun. Pemeriksaan awal adalah mengecek apakah pundak dan panggulnya tinggi sebelah. Setelah itu, dokter akan melihat apakah tulang belakangnya bengkok atau tidak.

Selain idiopatik, jenis skoliosis lainnya adalah kongenital (kelainan bawaan sejak lahir akibat malformasi embriologis) dan neuromuskular (disebabkan oleh penyakit neurologis atau otot).

Baca Juga: 5 Latihan Ringan untuk Skoliosis, Punggung Jadi Lebih Nyaman

4. Salah satu tanda skoliosis adalah bahu tinggi sebelah

Dokter Ibrahim membocorkan beberapa cara untuk mendeteksi skoliosis. Salah satu tanda skoliosis adalah bahu tinggi sebelah atau uneven shoulders, yang menunjukkan adanya lengkungan pada tulang belakang.

Pertanda skoliosis lainnya adalah:

  • Jika dilihat dari depan, posisi kepala agak miring dan tidak sejajar dengan batang tubuh.
  • Panggul tinggi sebelah.
  • Kaki berbentuk 'O' atau 'X'.
  • Telapak kaki datar (flat foot).
  • Jika dilihat dari samping, posisi kepala tidak sejajar dengan pundak, justru cenderung maju ke depan (forward head).

5. Penanganan skoliosis tergantung tingkat keparahannya

Bahu Tinggi Sebelah, Pertanda Skoliosis yang Jarang Disadariilustrasi pembedahan (pexels.com/Vidal Balielo Jr)

Berdasarkan kurva atau lengkungan, terdapat tiga tingkat keparahan skoliosis, yaitu:

  • Ringan (mild): Kurang dari 20 derajat.
  • Sedang (moderate): Antara 20-45 derajat.
  • Berat (severe): Di atas 45 derajat.

Sinar-X atau rontgen pada tulang belakang digunakan untuk menentukan jenis skoliosis. Pemeriksaan sinar-X perlu diulang secara berkala untuk melihat apakah kurva makin besar atau mengecil.

Penanganan skoliosis bervariasi, tergantung tingkat keparahannya. Skoliosis ringan biasanya tidak membutuhkan perawatan sama sekali, tetapi perlu check-up rutin setiap 4-6 bulan sekali.

"Kalau sudah moderate scoliosis, harus menggunakan brace yang seperti korset, tetapi keras dan kaku sekali. Brace harus digunakan hampir seharian, bahkan saat tidur, dan hanya dilepas selama satu jam untuk mandi dan ganti baju saja. Kalau di atas 45 derajat, operasi akan dilakukan untuk meluruskan kembali tulang yang bengkok," terang dr. Ibrahim.

Baca Juga: Olahraga Tingkatkan Kepadatan Tulang dan Cegah Osteoporosis

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya