Penanganan Bayi Prematur, Salah Satunya dengan Metode Kanguru

Dilakukan dengan kontak kulit ke kulit

Pada tanggal 17 November lalu diperingati sebagai World Prematurity Day atau Hari Prematur Sedunia. Prematur adalah bayi yang lahir dengan usia gestasi kurang dari 37 minggu. Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis pada 19 Februari 2018, tingkat kelahiran prematur di Indonesia adalah 15,5 per 100 kelahiran hidup.

Selain dirawat di ruang neonatal intensive care unit (NICU), perawatan metode kanguru atau kangaroo mother care dinilai efektif untuk bayi prematur. Atas dasar itu, RS Pondok Indah Group mengadakan small group media discussion secara virtual bertema "Teknologi Medis dalam Perawatan Intensif Anak" pada Selasa (16/11/2021).

Narasumber yang dihadirkan adalah Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), dokter spesialis anak konsultan perinatologi dari RS Pondok Indah. Ketahui selengkapnya di bawah!

1. Ada beberapa kategori bayi prematur

Penanganan Bayi Prematur, Salah Satunya dengan Metode Kanguruilustrasi bayi prematur (richmondsecurity.com)

Prof. Rinawati mendefinisikan prematur sebagai "semua bayi yang lahir dengan usia gestasi kurang dari 37 minggu". Prematur berbeda dengan bayi berat lahir rendah (BBLR), yaitu bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram tanpa memandang usia gestasi.

Ada empat kategori bayi prematur, yaitu extremely preterm (lahir di usia gestasi 28 minggu atau kurang), very preterm (lahir di usia gestasi 29-31 minggu), moderately preterm (lahir di usia gestasi 32-34 minggu), dan late preterm (lahir di usia gestasi 35-36 minggu).

2. Bayi prematur membutuhkan kehangatan konstan

Penanganan Bayi Prematur, Salah Satunya dengan Metode Kanguruilustrasi bayi prematur (pixabay.com/SeppH)

Dilansir Children’s Hospital of Philadelphia, bayi prematur dan bayi berat lahir rendah memiliki sedikit lemak tubuh dan kurang mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri, bahkan di lingkungan yang hangat. Jadi, mereka perlu mendapatkan kehangatan yang konstan.

Bayi yang lahir kurang dari 32 minggu perlu dirawat di lingkungan yang mirip seperti di dalam kandungan. Itulah mengapa mereka membutuhkan inkubator yang difungsikan sebagai rahim buatan (artificial womb) supaya bisa tumbuh dengan semestinya.

Mengutip Healthline, inkubator didesain untuk menyediakan ruang yang aman dan terkendali bagi bayi untuk hidup, sementara organ vitalnya terus berkembang. Dengan inkubator, bayi mendapatkan suhu ideal, jumlah oksigen dan kelembapan yang sesuai, serta cahaya yang pas.

3. Kehangatan juga bisa didapatkan dengan perawatan metode kanguru

Penanganan Bayi Prematur, Salah Satunya dengan Metode Kanguruilustrasi perawatan metode kanguru (w-hospital.in)

Selain inkubator, ada metode lain untuk menjaga bayi tetap hangat, yaitu perawatan metode kanguru (PMK). Menurut Prof. Rinawati, PMK adalah cara terbaik untuk memberikan kehangatan dan kenyamanan pada bayi.

"PMK dapat dilakukan oleh bunda maupun ayah, atau anggota keluarga yang sehat secara bergantian," ujar perempuan yang menempuh program studi doktoral di Universitas Indonesia ini.

Menurut laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), PMK pertama kali diperkenalkan oleh Ray dan Martinez di Bogota, Columbia pada tahun 1979. Metode ini dijadikan alternatif perawatan di tengah tingginya kasus BBLR dan terbatasnya fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Mengenal Tongue Tie, Bikin Bayi Kesulitan Menyusu?

4. PMK dibagi menjadi dua, yaitu intermiten dan kontinu

Penanganan Bayi Prematur, Salah Satunya dengan Metode Kanguruilustrasi ayah dan ibu melakukan PMK (hopkinsallchildrens.org)

IDAI mengatakan bahwa PMK bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  • PMK intermiten: Bayi dengan kondisi berat atau penyakit memerlukan perawatan intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi. Tak jarang, hidup bayi perlu ditunjang dengan alat bantu. Dengan kondisi seperti ini, PMK tidak diberikan sepanjang waktu, melainkan hanya dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara terus-menerus setiap hari. Apabila kondisi bayi sudah stabil, bisa dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK kontinu.

  • PMK kontinu: Syarat melakukan PMK kontinu adalah bayi dalam keadaan stabil dan harus bisa bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen. Kemampuan untuk mengisap atau menelan bukan syarat utama, karena PMK bisa dimulai walau pemberian minum bayi melalui pipa lambung. Dengan PMK, pemberian ASI bisa lebih mudah dan meningkatkan asupan ASI.

5. Apa keuntungan perawatan metode kanguru bagi bayi?

Penanganan Bayi Prematur, Salah Satunya dengan Metode Kanguruilustrasi perawatan metode kanguru (lexingtonfamily.com)

Tak disangka, ternyata ada banyak keuntungan menerapkan perawatan metode kanguru pada bayi prematur. Menurut Prof. Rinawati, manfaatnya adalah:

  • Bayi lebih tenang, tidur lebih nyaman, dan frekuensi menangis lebih sedikit.
  • Tanda vital bayi, seperti pernapasan, lebih stabil.
  • Mempermudah pemberian ASI dan meningkatkan keberhasilan menyusui.
  • Membantu menaikkan berat badan bayi prematur.
  • Membangun hubungan cinta dan kasih sayang antara orang tua dengan bayi.

Simpelnya, PMK merupakan praktik kontak kulit ke kulit (skin-to-skin contact) antara bayi dan orang tua. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Paediatrics & Child Health tahun 2012, PMK terbukti mengurangi kematian, penyakit parah, infeksi, dan lama rawat inap pada BBLR.

Bayi prematur yang menerima PMK mengalami perkembangan saraf, kardiorespirasi dan suhu yang stabil, durasi tidur yang tenang, hingga menyusui dan modulasi respon nyeri yang lebih baik. Selain itu, ibu menunjukkan peningkatan perilaku keterikatan (attachment) dan peningkatan peran atau rasa bertanggung jawab sebagai ibu.

Baca Juga: Cegah Kematian Ibu dan Bayi dengan Perawatan Pascapersalinan

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya