Mengenal Penyakit Sel Sabit, Bisa Mengubah Bentuk Sel Darah Merahmu! 

Padahal, bentuk sel darah merah normal adalah bundar

Kelainan darah bawaan ada banyak macamnya. Salah satunya adalah penyakit sel sabit (sickle cell disease). Kondisi ini menyebabkan bentuk sel darah merah yang bundar berubah jadi seperti bulan sabit. Belum ada data terkait jumlah penderita penyakit sel sabit di Indonesia, namun di Amerika Serikat, penyakit ini diderita oleh 70.000-80.000 jiwa.

Apa penyebab penyakit sel sabit dan seperti apa gejala yang bisa dikenali? Lalu, apakah penyakit sel sabit bisa disembuhkan? Temukan jawabannya di bawah ini!

1. Gangguan ini memengaruhi hemoglobin

Mengenal Penyakit Sel Sabit, Bisa Mengubah Bentuk Sel Darah Merahmu! sicklegenafrica.com

Penyakit sel sabit adalah gangguan yang memengaruhi hemoglobin. Hemoglobin sendiri adalah molekul dalam sel darah merah yang bertugas mengantarkan oksigen ke seluruh sel-sel tubuh. Orang yang memiliki penyakit sel sabit akan mengalami kerusakan pada molekul hemoglobin, terang laman Very Well Health.

Akibatnya, molekul yang rusak ini mengubah bentuk sel darah merah. Tidak lagi berbentuk bundar, melainkan jadi seperti bulan sabit dan tak beraturan. Sel-sel darah merah dengan bentuk yang tidak normal ini adalah sumber anemia dan rasa sakit. Selain itu, sel berbentuk sabit ini akan pecah ketika melewati pembuluh darah.

2. Lebih sering dialami orang dari ras tertentu

Mengenal Penyakit Sel Sabit, Bisa Mengubah Bentuk Sel Darah Merahmu! istockphoto.com

Tahukah kamu kalau penyakit sel sabit ini lebih banyak dialami oleh orang-orang dari ras tertentu? Paling sering dialami oleh orang yang leluhurnya berasal dari bagian sub-Sahara Afrika. Selain itu, orang dari negara-negara Mediterania seperti Turki, Yunani, Italia dan Sisilia juga kerap mengalaminya, tutur laman Very Well Health.

Berdasarkan data statistik, penyakit sel sabit terjadi pada 1 dari 500 orang keturunan Afrika Amerika dan 1 dari 1.400 orang dari latar belakang Amerika-Hispanik. Data dari U.S Department of Health & Human Services menyebut bahwa penyakit sel sabit terjadi pada 70.000 sampai 80.000 orang di Amerika Serikat.

3. Sel sabit hanya bertahan 10-20 hari saja

Mengenal Penyakit Sel Sabit, Bisa Mengubah Bentuk Sel Darah Merahmu! nationwidechildrens.org

Karena bentuknya yang abnormal, sel sabit akan lebih cepat rusak. Sel sabit hanya bertahan sekitar 10-20 hari saja, sementara sel darah normal bisa bertahan lebih lama, yakni 90-120 hari. Tubuh pun mengalami kesulitan dalam membuat sel darah baru untuk menggantikan sel darah yang hilang.

Hal ini menyebabkan tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah. Kondisi ini disebut sebagai anemia dan membuat penderitanya merasa cepat lelah, jelas laman Medline Plus. Tanpa sel darah merah yang cukup, tubuh akan kesulitan memperoleh asupan oksigen yang dibutuhkan dan menyebabkan kelelahan.

4. Bisa menyebabkan nyeri, anemia dan infeksi

Mengenal Penyakit Sel Sabit, Bisa Mengubah Bentuk Sel Darah Merahmu! ghr.nlm.nih.gov

Ada beberapa gejala penyakit sel sabit, seperti nyeri, anemia dan infeksi. Sel sabit yang lengket mengalami kesulitan melewati pembuluh darah kecil di tubuh. Akibatnya, sel-sel itu tersangkut, menggumpal dan menghalangi aliran darah. Pembuluh darah yang terblokir akan menyebabkan rasa sakit dan nyeri, ungkap laman Very Well Health.

Selain itu, sel darah merah yang berbentuk sabit akan mati lebih cepat. Efeknya, kita akan kekurangan sel darah merah untuk membawa oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh. Penderita penyakit sel sabit juga lebih rentan infeksi karena sistem kekebalan tubuh mereka rusak dan kewalahan mengatasi bibit penyakit.

Baca Juga: 7 Buah Pencegah Anemia Selain Daging Merah, Pilihan yang Sehat Ya!

5. Bisa menyebabkan komplikasi serius!

Mengenal Penyakit Sel Sabit, Bisa Mengubah Bentuk Sel Darah Merahmu! medicalnewstoday.com

Lebih lanjut, penyakit sel sabit bisa menyebabkan masalah pada mata. Mata bisa rusak karena kekurangan oksigen dan dalam kasus ekstrem bisa menyebabkan kebutaan! Selain itu, sel sabit bisa menyebabkan nyeri dada dan demam. Jika dibiarkan terus menerus, ini bisa menyebabkan sindrom dada akut, terang laman Very Well Health.

Penyakit sel sabit juga bisa memperlambat laju pertumbuhan karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Akibatnya, anak-anak yang memiliki penyakit sel sabit akan mengalami pertumbuhan yang lambat. Seramnya lagi, jika aliran darah ke otak tersumbat oleh sel-sel sabit, maka stroke bisa terjadi. Ngeri!

6. Penyebab utamanya adalah mutasi gen

Mengenal Penyakit Sel Sabit, Bisa Mengubah Bentuk Sel Darah Merahmu! medicalnewstoday.com

Rupanya, penyakit sel sabit disebabkan oleh mutasi gen! Dalam kondisi normal, tubuh akan diperintahkan untuk membuat hemoglobin, senyawa merah yang kaya zat besi dan memberi warna pada darah. Mutasi genetis menyebabkan hemoglobin jadi cacat dan membuat sel darah menjadi abnormal, kaku dan lengket, ujar laman Mayo Clinic.

Penyakit sel sabit dapat diwariskan secara genetis. Jika hanya satu orang tua yang memiliki gen sel sabit, maka anak akan memiliki sifat sel sabit. Anak itu akan memiliki satu gen hemoglobin normal dan satu gen hemoglobin cacat. Jika kedua orang tua memiliki penyakit sel sabit, maka kemungkinan besar anak akan mengalaminya juga.

7. Diatasi dengan transplantasi darah dan sumsum tulang

Mengenal Penyakit Sel Sabit, Bisa Mengubah Bentuk Sel Darah Merahmu! ncbi.nlm.nih.gov

Lantas, bagaimana cara menyembuhkan penyakit sel sabit? Kondisi ini bisa diatasi dengan transplantasi darah dan sumsum tulang, ungkap laman National Heart, Lung and Blood Institute. Meski begitu, opsi ini hanya dilakukan oleh sejumlah kecil orang karena berbagai pertimbangan.

Transplantasi ini hanya bisa dilakukan dari sumsum tulang keluarga atau kerabat dekat, seperti saudara kandung, baik laki-laki atau perempuan. Bisa juga dari sukarelawan yang memiliki tipe sumsum tulang yang sama dengan pasien. Perawatan juga bisa dilakukan dengan meminum antibiotik dan obat penghilang rasa sakit, jelas laman Medline Plus.

Nah, itulah 7 fakta mengenai penyakit sel sabit yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi singkat ini bisa membantumu, ya!

Baca Juga: 5 Fakta Thalassemia, Penyakit Kelainan Sel Darah Merah

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya