Transplantasi Mata Manusia Utuh Pertama di Dunia Berhasil Dilakukan

Apakah penglihatannya akan kembali?

Ahli bedah Amerika Serikat (AS) berhasil melakukan transplantasi mata manusia utuh yang pertama di dunia. Pasiennya bernama Aaron James, yang mengalami kecelakaan yang melibatkan kabel listrik tegangan tinggi dan membuat hampir seluruh wajahnya (termasuk mata kiri) hancur.

Merangkum dari Euronews, berikut ini fakta-fakta menarik seputar transplantasi tersebut!

1. Pasca transplantasi, James mengaku mulai merasakan sensasi

Transplantasi kornea (lapisan terluar mata yang bening dan tipis) umum dilakukan untuk mengembalikan penglihatan. Akan tetapi, transplantasi seluruh mata (termasuk bola mata, suplai darahnya, dan saraf optik penting yang terhubung ke otak) adalah prosedur yang sangat eksperimental.

Prosedur yang berlangsung selama 21 jam inilah yang dijalani oleh James, laki-laki berusia 46 tahun dari Hot Springs, Arkansas. James mengatakan bahwa ia mulai merasakan sensasi di hidungnya, meski belum bisa berkedip dan belum merasakan gerakan apa pun dari mata barunya.

2. Sejauh ini, tidak ada tanda penolakan organ

Transplantasi Mata Manusia Utuh Pertama di Dunia Berhasil Dilakukanilustrasi operasi mata (pixabay.com/hysw001)

Para dokter khawatir bahwa pasca transplantasi, mata tersebut akan mengerut dan kering seperti kismis. Untungnya, itu tidak terjadi. Oktober lalu, saat Dr. Eduardo Rodriguez (yang memimpin transplantasi) membuka kelopak mata kiri James, mata berwarna hazel tersebut tampak sehat, montok, dan penuh cairan.

Sejauh ini, tidak ada tanda penolakan organ dan darah diketahui mengalir dengan baik. Dokter pun bercerita bahwa mereka menyuntikkan sel induk khusus dari donor untuk memacu perbaikannya.

3. Namun, belum diketahui apakah penglihatannya akan kembali

Kendati transplantasi bola mata sukses dilaksanakan, tetapi Dr. Rodriguez menegaskan bahwa mereka tidak mengklaim akan memulihkan penglihatan James. Apalagi, setelah mereka menemukan kerusakan pada retina (lapisan tipis di bagian belakang bola mata).

Selain itu, selama MRI (pemeriksaan yang menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio), tercatat beberapa aktivitas otak di area yang salah. Menumbuhkan kembali saraf optik juga menjadi kekhawatiran bagi tim dokter yang menangani James.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Transplantasi Organ Manusia

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya