Anxiety Sebabkan Refluks Asam, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kecemasan meningkatkan jumlah asam lambung

Kalau kamu pernah mengalami kondisi asam lambung naik, tentunya tahu bahwa kondisi ini adalah sensasi yang tidak menyenangkan. Kondisi gastrointestinal ini terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, atau saluran yang menghubungkan mulut dan lambung.

Refluks asam bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk pola makan dan faktor gaya hidup. Namun, studi menemukan bahwa gejala refluks asam diperburuk saat sedang dalam situasi stres.

Jadi, apakah anxiety atau kecemasan bisa menyebabkan naiknya asam lambung dan memperburuk gejala? Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang hubungan antara kecemasan dengan naiknya asam lambung.

1. Refluks asam lambung

Anxiety Sebabkan Refluks Asam, Ini Penjelasan Ilmiahnyailustrasi perasaan mual (pexels.com/cottonbro studio)

Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika isi perut terus-menerus naik kembali ke kerongkongan. Kandungan tersebut terkadang mengandung asam berlebihan dan dapat mengiritasi kerongkongan.

Isi perut seharusnya bergerak hanya satu arah, yaitu ke bawah. Ketika asam dari dalam perut mengalir mundur, artinya naik ke kerongkongan dan tenggorokan, inilah yang disebut refluks asam. Ketika asam merambat ke tempat yang bukan tempatnya, asam akan mengiritasi dan meradang di jaringan dalam esofagus, mulai dari perut, dada hingga tenggorokan.

Hampir setiap orang pernah mengalami episode refluks asam meskipun sesekali. Kondisi ini umumnya terasa seperti gangguan pencernaan, sakit perut yang membakar setelah makan, atau sensasi terbakar di dekat tulang dada (heartburn). Refluks asam kronis bisa memengaruhi kualitas hidup penderita, dan dapat menyebabkan kerusakan nyata pada jaringan esofagus.

2. Apa itu GERD?

Anxiety Sebabkan Refluks Asam, Ini Penjelasan Ilmiahnyailustrasi asam lambung naik (pixabay.com/deneuemann)

GERD adalah istilah medis untuk refluks asam kronis di kerongkongan. Refluks asam dianggap kronis jika kamu mengalaminya setidaknya dua kali seminggu selama beberapa minggu.

Kondisi sementara dapat menyebabkan refluks asam sementara. Akan tetapi, GERD adalah masalah mekanis yang konstan. Hal ini berarti mekanisme yang seharusnya mencegah asam masuk ke kerongkongan tidak bekerja dengan baik.

Baca Juga: Jenis Refluks Asam Berdasarkan Tingkat Keparahannya

3. Gejala

Anxiety Sebabkan Refluks Asam, Ini Penjelasan Ilmiahnyailustrasi perasaan cemas (pexels.com/Liza Summer)

Gejala refluks asam dan GERD bisa meliputi:

  • Regurgitasi: Ditandai dengan sensasi merasakan asam, makanan, atau cairan mengalir dari perut ke tenggorokan setelah makan. 
  • Sensasi terbakar. Asam lambung benar-benar terasa membakar jaringan di kerongkongan. Jika rasanya seperti ada di dada, ini dinamakan heartburn. Jika terasa lebih dekat dengan perut, umumnya disebut sebagai gangguan pencernaan asam.
  • Nyeri dada non kardiak: Beberapa orang merasakan nyeri di kerongkongan yang tidak terasa seperti terbakar. Nyeri esofagus memicu saraf yang sama seperti nyeri yang berhubungan dengan jantung.
  • Mual: Kelebihan asam atau regurgitasi bisa membuat seseorang merasa mual atau kehilangan nafsu makan. Meskipun mungkin sudah makan sebelumnya, tetapi sensasinya seperti masih ada banyak makanan yang perlu dicerna.
  • Sakit tenggorokan: Jika asam naik ke tenggorokan, maka akan membuatnya terasa sakit. Biasanya terasa seperti ada yang mengganjal di tenggorokan atau sulit menelan. Refluks ke tenggorokan sering terjadi pada malam hari.
  • Gejala asma: GERD dapat memicu gejala mirip asma, seperti batuk kronis, mengi, dan sesak napas. Jika partikel asam masuk ke saluran napas, hal itu dapat memicu kontraksi.

4. Kecemasan memicu asam lambung naik

Anxiety Sebabkan Refluks Asam, Ini Penjelasan Ilmiahnyailustrasi ahli nutrisi (pexels.com/beyzahzah)

Berbagai penelitian telah membuktikan adanya hubungan antara kecemasan atau stres dan GERD.

  1. Faktor psikologis, termasuk kecemasan dan depresi, umum terjadi pada pasien GERD. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kondisi psikologis yang lebih parah untuk neurotisisme, kecemasan, dan depresi berkorelasi positif dengan gejala heartburn (Gastroenterology, 2005). 
  2. Kecemasan memicu gejala refluks, yang mana kecemasan tanpa depresi mengalami peningkatan risiko refluks sebesar 3,2 kali lipat dibandingkan dengan orang tanpa gejala (Alimentary Pharmacology & Therapeutics, 2007).
  3. Penelitian Gerald Holtmann dalam jurnal Digestive Diseases and Sciences menyatakan bahwa stres mental akut secara signifikan dapat meningkatkan tekanan darah sistolik (+8,9±2,0 mm Hg±sem), detak jantung (+5,3±1,6 denyut per menit), dan rata-rata keluaran asam lambung selama periode stres mental (17,9±2,7 mmol/32 menit).
  4. Sebuah studi tahun 2015 menemukan hubungan antara kecemasan dan berbagai gangguan usus, dan refluks asam adalah salah satunya. Studi tersebut juga menemukan bahwa peningkatan tingkat stres berhubungan dengan iritasi pada kerongkongan.
  5. Studi lampau menemukan bahwa kecemasan dapat mengubah tekanan pada sfingter esofagus, yaitu otot yang bertugas menjaga asam lambung di lambung (Gastroenterology, 1994).

5. Cara mengelola refluks asam

Anxiety Sebabkan Refluks Asam, Ini Penjelasan Ilmiahnyailustrasi makan secukupnya (pexels.com/Jack Sparrow)

Refluks asam bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup, seperti:

  • Menghindari jenis makanan tertentu, terutama pada malam hari. Sebaiknya hindari cokelat, makanan asam, makanan berlemak, dan minuman berkafein 2–3 jam sebelum tidur. Sebagai gantinya, makan makanan ringan seperti pisang, oatmeal, yogurt rendah lemak, roti gandum, madu, selada, nasi merah, dll.
  • Makan dalam porsi kecil karena makan berlebihan dapat memberi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah dan menyebabkan refluks asam.
  • Tetap tegak setelah makan, karena akan lebih mungkin mengalami refluks asam jika berbaring setelah makan. Saat harus terburu pergi tidur, sebaiknya angkat kepala.
  • Menurunkan berat badan bila perlu, karena kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan pada sfingter esofagus.
  • Berhenti merokok dan minum alkohol, karena keduanya dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung.

6. Mengelola kecemasan

Anxiety Sebabkan Refluks Asam, Ini Penjelasan Ilmiahnyailustrasi konsultasi dengan psikolog (pexels.com/SHVETS production)

Kamu bisa mengelola kecemasan dengan cara-cara ini:

  • Rutin olahraga.
  • Pola makan sehat seimbang.
  • Terapi dengan ahli kesehatan mental.
  • Pengobatan medis.

Jika memiliki penyakit asam lambung atau refluks asam lebih dari dua kali dalam seminggu secara terus-menerus, segera konsultasikan ke dokter guna mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Baca Juga: 9 Minuman yang Baik untuk Asam Lambung, Redakan Ketidaknyamanan

Niko Utama Photo Writer Niko Utama

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya