Sindrom Metabolik: Jadi Penyakit Berbahaya Jika Tidak Ditangani Segera

Pola hidup sehat menjadi kunci menangani sindrom metabolik

Jakarta, IDN Times - Lembaga kesehatan Indonesia menyatakan bahwa kondisi masyarakat beberapa tahun lalu dan sekarang memiliki pravelensi tinggi terhadap sindrom metabolik. Combiphar yang merupakan perusahan lokal, yang khusus menangani kesehatan, memiliki kepedulian terhadap penanganan sindrom metabolik.

Pada ulasan berikut akan dijelaskan mulai dari pengertian hingga tips pola hidup sehat. Berikut beberapa ulasan yang harus kamu ingat.

1. Pengertian sindrom metabolik

Sindrom Metabolik: Jadi Penyakit Berbahaya Jika Tidak Ditangani SegeraIDN Times/Nisa Widya Amanda

Sindrom metabolik adalah suatu kumpulan faktor risiko kesehatan yang bila tidak segera ditangani akan berakibat fatal. Penderita sindrom metabolik ditandai dengan adanya beberapa ciri seperti tekanan darah yang meningkat, kadar gula darah yang tinggi, lemak berlebih di sekitar pinggang, rendahnya High Density Lipoprotein (HDL) atau yang lebih dikenal sebagai kolesterol baik dan trigliserida yang terbilang tinggi. Lebih jauh lagi, penyakit ini bisa sebabkan obesitas, gagal jantung dan obesitas.

2. Keadaan sindrom metabolik di Indonesia maupun dunia

Sindrom Metabolik: Jadi Penyakit Berbahaya Jika Tidak Ditangani SegeraIDN Times/Nisa Widya Amanda

Berdasarkan data dari Riskesdas 2018, pravelensi sindrom metabolik di Indonesia mencapai angka 23 persen. Angka ini harus menjadi peringatan apalagi ditambah dengan fakta teranyar bahwa proporsi orang dewasa di Indonesia yang terkena penyakit sindrom metabolik sebesar 31 persen.

Penyakit tidak menular ini tidak hanya menyerang orang dewasa, karena anak-anak juga bisa mengalaminya. Menurut data yang dikeluarkan World Health Organization (WHO), total remaja obesitas secara global berjumlah 124 juta dan anak-anak yang menderita berat badan berlebih secara global menyentuh angka 216 juta orang.

3. Penyebab sindrom metabolik ada beberapa faktor

Sindrom Metabolik: Jadi Penyakit Berbahaya Jika Tidak Ditangani SegeraIDN Times/Nisa Widya Amanda

Seperti penyakit pada umumnya di mana penyebab terbagi menjadi faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup ini seperti malas berolahraga. Masyarakat Indonesia mayoritas tidak terlalu menyukai olahraga menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat satu untuk hal ini. Selanjutnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan tidak sehat (ngemil atau memakan junk food).

Kondisi ini membuat Indonesia menjadi peringkat satu di dunia dengan kategori paling gemar melalukan snacking time kurang sehat. Hanya sekitar dua persen yang mengonsumsi kudapan sehat dan lima persen yang sadar pentingnya makan makanan sehat. Alasan lainnya adalah memiliki pola tidur yang berantakan, sering meminum alkohol dan merokok.

Faktor internal yakni, genetik yang diwariskan dari generasi pendahulu atau juga bisa karena memiliki riwayat penyakit tertentu. Kemudian, usia menjadi salah satu faktor penentu.

Kemungkinan sindrom metabolik muncul pada umur 20-an sekitar 24 persen, umur 50-an sekitar 30 persen dan umur 60-an sekitar 40 persen. Fakta-fakta tersebut menunjukkan tidak adanya perbedaan antara wanita dan pria.

Baca Juga: 7 Manfaat Mengejutkan Senam Zumba untuk Kesehatan, Ayo Coba Sekarang!

4. Penanganan sindrom metabolik difokuskan pada usia remaja

Sindrom Metabolik: Jadi Penyakit Berbahaya Jika Tidak Ditangani SegeraIDN Times/Nisa Widya Amanda

Remaja merupakan aset bangsa sehingga kesehatannya sangat perlu diperhatikan dan dijaga. Usia remaja merupakan usia yang paling rawan mengalami sindrom metabolik. Mengapa demikian? Sebab saat masa remaja mereka mengalami yang namanya pubertas. Masa-masa ini terjadi banyak perubahan hormon pada tubuh.

Perubahan yang dialami menyebabkan metabolisme terhambat dan meningkatkan nafsu makan. Pada rentang usia remaja, kemampuan untuk membakar kalori mengalami penurunan yang tidak sedikit. Maka tak heran sindrom metabolik banyak menyerang usia remaja.

5. Bagaimana usaha untuk mencegah sindrom metabolik?

Sindrom Metabolik: Jadi Penyakit Berbahaya Jika Tidak Ditangani SegeraIDN Times/Nisa Widya Amanda

Lebih baik mencegah daripada mengobati, slogan yang paling sering diucapkan oleh hampir seluruh umat manusia ketika berhadapan dengan penyakit. Terdapat beberapa cara pencegahan mudah yang bisa diterapkan untuk terhindar dari penyakit tidak menular namun cukup berbahaya ini.

Langkah tersebut seperti mensubstitusi nasi putih ke karbohidrat yang lebih kompleks seperti nasi merah, oatmeal atau gandum. Kedua, imbangi dengan mengonsumsi salad dan buah – buahan yang memiliki serat tinggi. Ketiga, hindari konsumsi lemak jenuh. Lemak jenuh bisa diperoleh dari pemakaian minyak goreng lebih dari satu kali.

Lemak jenuh sendiri memiliki sifat sangat sulit dihancurkaan saat keberadaannya ada di tubuh. Penumpukan lemak jenuh yang terlalu banyak bisa sebabkan arterioklorosis, di mana pembuluh darah tersumbat akibat tumpukan lemak. Keempat, dalam sehari tidurlah 6-7 jam. Terakhir, agar lebih efektif jangan lupa berolahraga.

6. Lari sangat direkomendasikan sebagai olahraga yang tepat

Sindrom Metabolik: Jadi Penyakit Berbahaya Jika Tidak Ditangani SegeraIDN Times/Nisa Widya Amanda

Banyak alasan mengapa lari disarankan untuk menjaga tubuh agar bugar. Pertama, lari adalah olahraga yang tidak sulit, bisa dilakukan di mana saja, siapa saja, kapan saja dan tidak membutuhkan peralatan khusus.

Kedua, lari tergolong olahraga yang cepat untuk membakar kalori tubuh. Ketiga, dapat menambah ketahanan fisik. Keempat, kalian yang melakukan lari secara rutin akan memiliki peningkatan kualitas tidur. Anjuran dari pakar medis sebaiknya lari dilakukan selama 30 menit setiap hari.

Tetapi ada pengecualian bagi penderita obesitas parah. Mereka dianjurkan untuk melakukan jalan cepat ketimbang lari.

Dikhawatirkan jika melakukan lari bukannya menjadi sehat tetapi malah menambah penyakit baru. Menurut dokter spesialis dari Combiphar, jika lari dilakukan oleh penderita obesitas parah akan membuat kondisi buruk bagi pertumbuhan kaki.

7. Tips agar tidak malas berolahraga dan melakukan gaya hidup sehat

Sindrom Metabolik: Jadi Penyakit Berbahaya Jika Tidak Ditangani SegeraIDN Times/Nisa Widya Amanda

Untuk beralih ke pola hidup sehat memang banyak hambatan dan tantangan. Berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan. Menurut Agustin Ramli, Brand Ambassador Combiphar menyebutkan ada empat tips.

Pertama, ajak teman atau bergabung ke komunitas pencinta olahraga. Tujuannya agar saat olahraga kalian tidak merasa bosan dan termotivasi melihat rekan sendiri. Kedua, untuk menambah semangat kalian bisa menggunakan aksesori pendukung dan mendengarkan musik. Ketiga, biasanya orang malas memakan buah karena ukurannya yang besar dan malas mengupas.

Jika kamu termasuk kelompok ini maka milikilah buah seperti kismis, kurma atau plum selain ukurannya yang kecil yang mudah dibawa ke mana-mana, buah tersebut memiliki serat yang tinggi. Keempat, perbanyak memakan protein nabati seperti almond.

Menurut A.J Reb Materi, So many people spend their health gaining wealth and then have to spend their wealth to regain their health.  Mulai sekarang yuk hidup sehat!

Baca Juga: 6 Fakta Seputar CRA: Event Combiphar untuk Remaja Aktif di Jabodetabek

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya