Apakah BAB Sembarangan Berisiko Menyebabkan Polio?

Perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting

Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), didapatkan laporan tiga kasus lumpuh layu akut (acute flaccid paralysis) yang disebabkan oleh virus polio tipe 2. Dua kasus tercatat di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Desember lalu, sedangkan satu kasus lainnya ditemukan di Jawa Timur pada 4 Januari 2024.

Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan total dalam hitungan jam. Virus ini ditularkan dari orang ke orang terutama melalui jalur fekal-oral atau, lebih jarang, melalui media umum (misalnya, air atau makanan yang terkontaminasi) dan berkembang biak di usus.

Apa benar buang air besar (BAB) sembarangan membuat kamu berisiko terkena polio?

Baca Juga: 3 Jenis Penyakit Polio dan Gejalanya yang Perlu Diketahui

Imbauan untuk tidak buang air besar sembarangan

Apakah BAB Sembarangan Berisiko Menyebabkan Polio?ilustrasi virus polio (cdc.gov)

Dokter Maxi Rein Rondonuwu selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes menjelaskan bahwa polio merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Virus polio dapat menular melalui air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus polio. 

“Beberapa faktor risiko terjadinya penularan virus polio adalah rendahnya cakupan imunisasi polio, kondisi kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih yang kurang baik seperti BAB sembarangan, baik itu di sungai ataupun pada sumber air yang juga digunakan pada kehidupan sehari-hari,” kata dr. Maxi, mengutip rilis Kemenkes (4/1/2024).

Jika virus tersebut masuk ke dalam tubuh anak yang belum diimunisasi polio atau imunisasi polionya tidak lengkap, maka virus akan sangat mudah berkembang biak di dalam saluran pencernaan dan menyerang sistem saraf anak sehingga menyebabkan kelumpuhan.

Untuk menanggulangi dan memutus transmisi penularan virus polio, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk proaktif, dengan cara:

  1. Masyarakat harus memastikan anak-anaknya memperoleh imunisasi rutin polio lengkap sesuai usia, yaitu empat kali polio tetes dan dua kali polio suntik, sebelum usia 1 tahun.
  2. Memastikan seluruh anak usia 0 sampai 7 tahun di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Kabupaten Sleman Provinsi DIY memperoleh dua dosis imunisasi polio tetes tambahan pada kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) yang akan dilaksanakan mulai 15 Januari 2024.
  3. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk BAB di jamban dengan septic tank dan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.
  4. Masyarakat diimbau segera melapor kepada petugas kesehatan atau puskesmas terdekat bila menemukan anak usia di bawah 15 tahun dengan gejala lumpuh layu mendadak.

Penularan polio

Apakah BAB Sembarangan Berisiko Menyebabkan Polio?ilustrasi mencuci tangan dengan sabun (pexels.com/Ron Lach)

Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, virus polio hanya menginfeksi manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Ini menyebar melalui:

  • Kontak dengan tinja orang yang terinfeksi.
  • Droplet dari bersin atau batuk orang yang terinfeksi (jarang terjadi).

Kamu bisa tertular virus polio jika:

  • Tangan terpapar partikel tinja lalu kamu menyentuh mulut.
  • Kamu memasukkan benda-benda, misalnya mainan, yang terkontaminasi tinja ke dalam mulut.

Orang yang terinfeksi dapat menyebarkan virus ke orang lain sebelum dan hingga 2 minggu setelah gejala muncul.

Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus. Ini kemudian dibuang ke lingkungan melalui tinja, yang mana virus bisa menyebar melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk.

Virus tidak akan rentan menginfeksi dan mati bila seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap terhadap polio.

Polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh tinja. Ada juga bukti bahwa lalat dapat secara pasif memindahkan virus polio dari tinja ke makanan, mengutip dari Kemenkes.

Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar bahwa mereka telah terinfeksi. Orang-orang tanpa gejala ini membawa virus dalam usus mereka dan bisa “diam-diam” menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain.

Baca Juga: Polio: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Perawatan

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya