Kenali Ciri-ciri Pneumonia pada Anak

Berdasarkan usia anak dan tingkat keparahan gejala

Banyak orang mengasosiasikan pneumonia dengan lansia. Padahal, penyakit ini merupakan pembunuh menular terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Setiap tahunnya, pneumonia merenggut nyawa lebih dari 725.000 anak di bawah usia 5 tahun, termasuk sekitar 190.000 bayi baru lahir, yang sangat rentan terhadap infeksi, menurut UNICEF.

Setiap hari, setidaknya 1 anak meninggal setiap 43 detik akibat pneumonia. Hampir semua kematian ini dapat dicegah. Penting untuk memastikan anak mendapatkan layananan kesehatan dan perawatan penting untuk mencegah pneumonia dan menyelamatkan nyawa mereka.

Orang tua perlu mewaspadai pneumonia pada anak. Apalagi, baru-baru ini China dilaporkan bergulat dengan lonjakan penyakit pernapasan, termasuk pneumonia, pada anak-anak.

Dalam pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 23 November,  otoritas kesehatan China mengaitkan peningkatan jumlah pasien rawat inap sejak Oktober dengan patogen yang diketahui, seperti adenovirus, virus influenza, dan RSV, yang cenderung hanya menyebabkan gejala ringan seperti pilek.

Namun, peningkatan jumlah anak yang dirawat di rumah sakit sejak Mei, khususnya di kota-kota utara seperti Beijing, terutama disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae, sebuah bakteri yang menginfeksi paru-paru. Ini merupakan penyebab umum dari pneumonia atipikal (walking pneumonia), jenis pneumonia yang biasanya relatif ringan dan tidak memerlukan istirahat atau rawat inap, tetapi sangat berdampak pada anak-anak pada tahun ini.

Tak ada salahnya untuk waspada dan mengenali ciri-ciri pneumonia pada anak. Dilansir Medscape, gejala pneumonia pada anak bergantung pada sejumlah faktor, terutama usia anak dan apakah penyebab infeksinya bakteri atau virus. Berikut ini ciri-ciri pneumonia pada anak berdasarkan usianya serta tingkat keparahan gejala. Lengkap!

1. Gejala pneumonia pada bayi baru lahir

Bayi baru lahir dan bayi usia kurang dari 1 bulan adalah satu-satunya kelompok umur yang jarang mengalami batuk sebagai konsekuensi langsung dari pneumonia. Gejala yang paling umum adalah bayi cepat marah dan tidak makan dengan benar.

Menurut Ada Health, seorang anak pada usia ini juga mungkin menunjukkan:

  • Napas cepat yang tidak normal.
  • Sesak napas.
  • Napas bayi berbunyi seperti dengusan.

2. Ciri-ciri pneumonia pada bayi usia di atas 1 bulan

Kenali Ciri-ciri Pneumonia pada Anakilustrasi balita (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Saat bayi berusia lebih dari satu bulan, gejala pneumonia yang paling terlihat kemungkinan besar adalah batuk. Semua gejala yang menyerang bayi baru lahir mungkin juga akan muncul, meskipun dengusan menjadi makin berkurang seiring bertambahnya usia bayi.

Gejala pneumonia lain yang diamati pada bayi pada usia ini meliputi:

  • Penyumbatan, perasaan dada penuh atau tersumbat.
  • Mengi atau napas berat.
  • Demam, terutama pada pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

3. Gejala pneumonia pada balita dan anak usia prasekolah

Demam dan batuk merupakan gejala yang paling umum terjadi pada anak yang berusia di atas 1 tahun. Gejala khas lainnya meliputi:

  • Napas cepat yang tidak normal.
  • Penyumbatan.
  • Muntah, terutama setelah batuk.

Baca Juga: Fakta seputar Pneumonia Misterius yang Muncul di China

4. Gejala pneumonia pada anak yang lebih tua

Kenali Ciri-ciri Pneumonia pada Anakilustrasi anak-anak sakit (pexels.com/cottonbro studio)

Demam dan batuk masih menjadi gejala pneumonia paling umum pada anak usia sekolah. Mereka mungkin juga mengeluhkan gejala berikut:

  • Nyeri dada.
  • Kelelahan.
  • Sakit perut yang tidak jelas.

Ciri-ciri pneumonia lain yang mungkin terjadi pada anak usia ini meliputi:

  • Muntah.
  • Diare.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit telinga.

5. Gejala ringan pneumonia pada anak

Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri tertentu, termasuk Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydophila pneumoniae, biasanya menimbulkan gejala yang lebih ringan, bahkan pada anak-anak, dilansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Pneumonia jenis ini, yaitu pneumonia atipikal, banyak terjadi pada anak usia sekolah.

Anak-anak dengan pneumonia atipikal mungkin tidak merasa cukup sakit untuk tinggal di rumah, tetapi mereka mungkin mengalami gejala-gejala berikut:

  • Batuk kering.
  • Demam ringan.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.

Mycoplasma pneumoniae bertanggung jawab atas sekitar 2 hingga 20 persen dari seluruh kasus pneumonia pada orang dewasa, namun angka ini bahkan lebih tinggi terjadi pada anak-anak usia sekolah.

Itu karena bakteri penyebab pneumonia atipikal, yang paling sering berkembang pada akhir musim panas dan musim gugur, menyebar dari orang ke orang. Wabah bisa terjadi dalam kelompok yang memiliki kontak dekat, seperti sekolah, dan anak-anak yang terpapar kuman ini saat berada di sekolah sering kali membawa pulang penyakit tersebut.

Infeksi Mycoplasma pneumoniae dapat menyebabkan sejumlah gejala, termasuk demam, kelelahan, sakit kepala, sakit tenggorokan, ruam kulit, batuk, dan infeksi telinga.

Untungnya, infeksi Mycoplasma pneumoniae memberikan respon yang baik terhadap pengobatan antibiotik dan jarang menjadi serius. Orang yang pernah mengalami infeksi ini mempunyai kekebalan pada tingkat tertentu, tetapi infeksi berikutnya mungkin saja terjadi.

6. Gejala sedang pneumonia pada anak

Kenali Ciri-ciri Pneumonia pada Anakilustrasi anak batuk (vecteezy.com/Puwadon Sang-ngern)

Virus menyebabkan sebagian besar kasus pneumonia pada anak-anak prasekolah antara usia 4 dan 5 tahun (The Pediatric Infectious Disease Journal, 2011).

Anak-anak yang terkena biasanya akan memiliki gejala yang juga berhubungan dengan virus lain, seperti:

  • Sakit tenggorokan.
  • Batuk.
  • Demam ringan.
  • Hidung tersumbat.
  • Diare.
  • Kehilangan selera makan.
  • Kelelahan atau kekurangan energi.

7. Gejala parah pneumonia pada anak

Pneumonia bakteri lebih sering terjadi pada anak usia sekolah dan remaja (Paediatrics & Child Health, 2003). Pneumonia jenis ini sering kali berkembang lebih cepat dibandingkan pilek atau virus dan menimbulkan gejala yang lebih dramatis, seperti:

  • Demam tinggi.
  • Berkeringat atau menggigil.
  • Kulit memerah.
  • Warna kebiruan pada bibir atau dasar kuku.
  • Mengi.
  • Sulit bernapas.

Mengenali gejala pneumonia dengan cara menghitung napas anak

Kenali Ciri-ciri Pneumonia pada Anakilustrasi anak-anak sakit (freepik.com/lifeforstock)

Dijelaskan dalam laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gejala pneumonia didahului dengan demam dan gejala infeksi saluran pernapasan atas akut, misalnya batuk, yang kemudian memburuk menjadi sesak.

Sesak merupakan gejala utama pneumonia. Sesak pada anak ditandai dengan napas cepat dan tarikan dinding dada ke dalam. Mengenali secara dini gejala sesak pada anak penting untuk diketahui oleh orang tua atau pengasuh agar anak bisa segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat dan mendapatkan pertolongan yang anak butuhkan.

Cara menghitung napas anak dapat dilakukan dengan meletakkan tangan pada dada anak dan menghitung gerak napas anak dalam 1 menit.

Napas anak dikatakan cepat apabila frekuensi napas anak lebih atau sama dengan 60 kali per menit pada anak berusia kurang dari 2 bulan; lebih atau sama dengan 50 kali per menit pada anak berusia 2 bulan hingga 11 bulan; dan lebih atau sama dengan 40 kali per menit pada anak berusia 1 tahun hingga 5 tahun.

Apabila napas anak cepat disertai dengan tarikan dinding dada ke dalam, dapat pula disertai dengan gejala kepala seperti mengangguk-angguk ketika bernapas dan/atau kebiruan pada bibir, maka pada anak tersebut terdapat kondisi sesak napas.

Mengenali secara dini ciri-ciri pneumonia pada anak penting agar anak bisa segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat dan mendapatkan pertolongan.

Segera hubungi dokter anak apabila anak mengalami:

  • Sulit bernapas atau napasnya lebih cepat dari biasanya.
  • Warna kuku atau bibir berwarna kebiruan atau abu-abu.
  • Suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius pada bayi usia di bawah 6 bulan.
  • Mengalami demam lebih dari dua hari setelah minum antibiotik.

Baca Juga: 1 Anak Meninggal per 43 Detik akibat Pneumonia

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya