Minum Beberapa Obat secara Bersamaan, Apa Efeknya?

Bukannya mengobati, malah bisa membahayakan

Intinya Sih...

  • Lebih banyak obat yang digunakan, lebih besar risiko efek samping dan interaksi obat.
  • Lansia lebih rentan terhadap masalah penggunaan obat berlebihan.
  • Menggunakan terlalu banyak obat (disebut polypharmacy) bisa menjadi masalah.

Obat-obatan seharusnya membantu kamu. Namun, jika kamu meminum lebih dari satu obat, obat-obat tersebut malah bisa membahayakan kamu.

Minum lebih dari dua obat cenderung dialami oleh orang dewasa yang lebih tua. Misalnya, dokter meresepkan obat statin untuk menurunkan kolesterol, semprotan steroid untuk alergi, obat PPI untuk refluks, obat nyeri, dan lain-lain.

Sayangnya, menggunakan terlalu banyak obat (disebut polypharmacy) bisa menjadi masalah. Makin banyak obat yang digunakan, makin besar kemungkinan suatu obat menimbulkan reaksi negatif dengan obat lain dan menyebabkan efek samping yang serius.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap polypharmacy sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama, berkontribusi terhadap jutaan rawat inap secara global akibat reaksi merugikan terhadap obat-obatan dan menyebabkan biaya kesehatan yang tidak perlu senilai miliaran dolar. Para peneliti dan apoteker sedang mencari cara untuk mengatasi masalah pengobatan berlebihan ini.

Orang berusia 65 tahun ke atas mengonsumsi lebih banyak obat dibanding kelompok usia lainnya

Menurut National Institute on Aging, orang dewasa berusia 65 tahun ke atas mengonsumsi lebih banyak obat dibandingkan kelompok usia lainnya. Sepertiga orang berusia 60-an dan 70-an mengonsumsi lima atau lebih obat resep. Dan, penggunaan beberapa obat meningkatkan risiko reaksi merugikan dan interaksi obat.

Sebuah penelitian tahun 2017 menemukan bahwa pasien yang mengonsumsi 10 obat atau lebih memiliki kemungkinan lebih dari 90 persen mengalami satu atau lebih interaksi obat yang berbahaya. Ini terjadi ketika dua atau lebih obat yang diminum bersamaan atau dalam jangka waktu yang sama tidak tercampur dengan baik dan menyebabkan masalah kesehatan yang tidak diinginkan.

Interaksi tersebut dapat membuat obat menjadi kurang efektif dan menimbulkan efek samping yang tidak terduga, seperti kantuk, pusing, sembelit, mual, jantung berdebar-debar, ruam, dan iritasi lambung.

Obat-obatan tersebut juga dapat meningkatkan kerja suatu obat, yang juga dapat menyebabkan efek samping yang tidak terduga. Interaksi penyakit obat—ketika obat yang diresepkan untuk mengobati suatu kondisi berdampak negatif terhadap kondisi lain atau menyebabkan kondisi baru—juga bisa terjadi.

Seiring penuaan, metabolisme tubuh menjadi kurang efektif

Minum Beberapa Obat secara Bersamaan, Apa Efeknya?ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Ada alasan mengapa pengobatan berlebihan berdampak secara tidak proporsional pada orang lanjut usia (lansia).

Penuaan normal menyebabkan perubahan pada beberapa fungsi organ vital. Paru-paru, ginjal, dan hati, misalnya, tidak bekerja secara efisien seiring penuaan. Ini berarti bahwa tubuh lansia usia kurang efektif memetabolisme obat, sehingga menempatkan mereka pada risiko efek samping yang lebih besar, dilansir WebMD.

Makin banyak obat yang diminum, makin tinggi risiko obat-obatan tersebut berinteraksi secara berbahaya satu sama lain. Berbagai macam pengobatan dapat menyebabkan kebingungan, sakit kepala ringan, dan bahkan pendarahan internal. Semuanya merupakan kondisi yang berbahaya dan merugikan.

Tentu saja, setiap individu berbeda, jadi bicarakan dengan dokter yang merawat atau apoteker sebelum menghentikan pengobatan apa pun.

Beberapa rumah sakit dan sistem kesehatan sudah menyadari risiko ini dan mencoba mengatasi masalah kelebihan obat.

Misalnya, dokter akan berfokus pada hal-hal yang penting bagi pasien lansia, mendorong mentalitas yang sehat, dan meningkatkan mobilitas. Ini tidak hanya dapat mengatasi risiko pengobatan berlebihan, tetapi juga berupaya untuk memastikan bahwa pengobatan tidak mengganggu kualitas hidup.

Misalnya, dengan menanyakan apa yang paling penting bagi lansia, dokter mungkin menyarankan untuk menghentikan resep atau mengganti obat tekanan darah yang membuat pasien terlalu pusing untuk bermain dengan cucu-cucunya.

Baca Juga: 9 Obat yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Perut Kosong

Risiko mengonsumsi banyak obat

Makin banyak obat yang diminum, kamu makin harus menggunakannya dengan hati-hati. Menurut National Library of Medicine, ada beberapa risiko jika mengonsumsi banyak obat secara bersamaan, yaitu:

  • Lebih mungkin mengalami efek samping. Karena sebagian besar obat mempunyai efek samping, maka makin banyak obat yang kamu minum, makin besar kemungkinan kamu mengalami efek samping. Mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko terjatuh.
  • Risiko lebih tinggi mengalami interaksi obat. Interaksi adalah ketika suatu obat memengaruhi cara kerja obat lain. Misalnya, jika diminum bersamaan, satu obat bisa membuat obat lainnya lebih kuat. Obat-obatan juga dapat berinteraksi dengan alkohol dan bahkan beberapa makanan. Beberapa interaksi bisa menjadi serius, bahkan mengancam nyawa.
  • Bisa kesulitan mengetahui kapan harus meminum setiap obat. Kamu bahkan mungkin lupa obat apa yang telah di minum pada waktu tertentu.
  • Kamu mungkin meminum obat yang tidak diperlukan. Hal ini lebih mungkin terjadi jika kamu menemui dokter yang berbeda-beda. Kamu mungkin akan diberi resep obat berbeda untuk masalah yang sama.

Orang yang lebih berisiko mengalami masalah karena mengonsumsi banyak obat

Minum Beberapa Obat secara Bersamaan, Apa Efeknya?ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Orang-orang tertentu lebih mungkin mengalami masalah karena mengonsumsi banyak obat antara lain:

  • Orang yang diberi resep lima obat atau lebih. Makin banyak obat yang diminum, makin tinggi kemungkinan terjadinya interaksi atau efek samping. Kamu mungkin juga kesulitan mengingat semua kemungkinan interaksi obat.
  • Orang yang meminum obat yang diresepkan oleh lebih dari satu dokter. Salah satu dokter mungkin tidak mengetahui bahwa kamu sedang mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter lain.
  • Lansia. Seiring bertambahnya usia, tubuh memproses obat secara berbeda. Misalnya, ginjal mungkin tidak berfungsi sebaik dulu. Ini bisa berarti lebih banyak obat bertahan lebih lama di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan tingkat obat yang berbahaya di sistem.
  • Pasien rumah sakit. Saat berada di rumah sakit, kemungkinan besar kamu akan menemui dokter baru yang tidak mengetahui riwayat kesehatan kamu. Tanpa pengetahuan ini, mereka mungkin akan meresepkan obat yang mungkin berinteraksi dengan obat yang sudah kamu konsumsi.

Tips mengonsumsi beberapa obat-obatan secara aman

Saran ini bisa membantu kamu meminum semua obat dengan aman:

  • Simpan daftar semua obat yang kamu minum. Daftar ini harus mencakup semua obat resep dan obat bebas. Obat bebas termasuk vitamin, suplemen, dan produk herbal. Simpan salinan daftar tersebut di dompet dan di rumah.
  • Tinjau daftar obat kamu dengan dokter dan apoteker. Diskusikan daftar tersebut dengan dokter dan apoteker setiap kali kamu membuat janji. Tanyakan apakah kamu masih perlu meminum semua obat dalam daftar kamu. Tanyakan juga apakah ada dosis yang harus diubah. Pastikan kamu memberikan salinan daftar obat kamu kepada semua penyedia layanan kesehatan.
  • Ajukan pertanyaan tentang obat baru yang diresepkan untuk kamu. Pastikan kamu memahami cara meminumnya. Tanyakan juga apakah obat baru dapat berinteraksi dengan obat atau suplemen apa pun yang kamu konsumsi.
  • Minum obat persis seperti yang diperintahkan dokter atau apoteker. Jika memiliki pertanyaan tentang bagaimana atau mengapa meminum obat, tanyakan kepada dokter dan apoteker. Jangan melewatkan dosis atau berhenti minum obat.
  • Jika mengalami efek samping, beri tahu dokter. Jangan berhenti minum obat kecuali dokter memerintahkannya.
  • Jaga agar obat-obatan tetap teratur. Ada banyak cara untuk melacak obat-obatan. Memiliki kotak organizer obat dapat membantu. Bisa juga dengan menggunakan alarm atau pengingat.
  • Jika harus dirawat di rumah sakit, bawalah daftar obat kamu. Bicarakan dengan dokter tentang keamanan obat saat kamu dirawat di rumah sakit.

Mengonsumsi banyak obat menjadi lebih umum seiring penuaan dan dapat menjadi masalah karena berbagai alasan, termasuk kemungkinan efek samping yang lebih tinggi.

Mengonsumsi lebih sedikit obat (terutama jika obat tidak membantu) bisa meningkatkan kualitas hidup. Sebaiknya tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk meninjau pengobatan kamu secara teratur. Bicaralah dengan dokter tentang meminimalkan obat yang kamu minum setiap hari jika kamu merasa meminum obat terlalu banyak.

Baca Juga: 12 Obat yang Berbahaya Jika Konsumsinya Dihentikan Tiba-tiba

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya