9 Gejala Awal Kanker Paru, Jangan Luput dari Perhatian!

- Kanker paru-paru sering kali tidak menunjukkan gejala hingga stadium lanjut, sehingga deteksi dini sangat penting.
- Batuk persisten, nyeri dada tak jelas penyebabnya, perubahan suara, penurunan nafsu makan dan berat badan, serta sesak napas bisa menjadi gejala awal kanker paru-paru.
Tidak seperti beberapa jenis kanker lain, kanker paru-paru biasanya tidak menunjukkan gejala yang terlihat hingga kanker sudah pada stadium lanjut.
Saat tumor tumbuh cukup besar untuk menekan organ lain, rasa sakit dan ketidaknyamanan dapat terjadi. Kadang, ada tanda-tanda peringatan dini yang merupakan sinyal untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Jadi, kamu perlu waspada.
Apabila langsung periksa ke dokter setelah mengalami gejala tertentu, dan setelah pemeriksaan terbukti memang ada kanker paru-paru, diagnosis dan pengobatan dini akan membuat perawatan kanker lebih efektif.
Jadi, apa saja tanda dan gejala awal kanker paru yang perlu diwaspadai? Ini daftarnya.
1. Batuk yang tak kunjung sembuh atau memburuk
Batuk yang tidak kunjung sembuh setelah tiga minggu dapat mengindikasikan kanker paru-paru. Sebagian orang mungkin berasumsi bahwa batuk ini disebabkan oleh kebiasaan merokok.
Tingkat batuk mungkin tidak selalu sejalan dengan perkembangan kanker. Dalam studi tahun 2018, para peneliti tidak mengaitkan kebiasaan merokok atau stadium kanker paru-paru dengan tingkat keparahan batuk.
Batuk yang mengeluarkan darah dapat disebabkan oleh kanker paru-paru atau masalah lain pada paru-paru. Siapa pun yang mengalami gejala ini harus menemui dokter.
2. Sakit di dada

Sakit atau nyeri dada yang tidak jelas penyebabnya juga bisa menjadi tanda awal kanker paru. Rasa sakit ini tidak akan memiliki penyebab spesifik, seperti cedera yang mudah teridentifikasi sebelum rasa sakit muncul.
Bila kamu tidak bisa mengingat bagaimana dan mengapa keluhan sakit dada tersebut dimulai dan keluhan ini berkembang atau memburuk, sebaiknya temui dokter.
Nyeri dada bisa meningkat saat tertawa, batuk, atau bernapas dalam-dalam, suatu kondisi yang disebut sebagai pleuritis.
Meskipun paru-paru sendiri tidak memiliki saraf, tetapi rasa sakit ini dapat disebabkan oleh berbagai cara, termasuk:
- Tumor mendorong saraf di jaringan yang melapisi dan mengelilingi paru-paru atau di punggung atau tulang rusuk.
- Kanker menyebar ke tulang rusuk atau tulang belakang.
- Batuk yang berlebihan menyebabkan nyeri otot atau tulang rusuk patah.
Sakit di dada juga bisa merupakan gejala penyakit lainnya, termasuk serangan jantung atau GERD. Jadi, bila mengalami gejala ini, temui dokter.
3. Suara serak
Kanker paru-paru dapat mengubah cara udara bergerak melalui tenggorokan dan pita suara, yang menyebabkan perubahan pada suara, termasuk peningkatan serak atau suara serak. Suara serak ini dapat disebabkan oleh batuk secara langsung atau oleh tumor yang mengenai pita suara.
Ini juga dapat menyebabkan mengi, membuatnya terasa seperti bernapas melalui sedotan, dengan suara napas yang dapat didengar.
Walaupun suara serak atau perubahan suara juga bisa dikaitkan dengan banyak kondisi lain, misalnya radang tenggorokan, tetapi sebaiknya temui dokter untuk memastikan penyebabnya.
4. Penurunan berat badan yang tidak diinginkan

Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebesar 4,5 kg atau lebih dapat disebabkan oleh banyak jenis kanker, termasuk kanker paru-paru.
Bila kanker hadir, penurunan berat badan ini dapat terjadi karena sel kanker menggunakan energi. Hal ini juga dapat terjadi karena perubahan cara tubuh menggunakan energi dari makanan.
5. Sesak napas atau sulit bernapas
Sesak napas atau kesulitan bernapas secara tiba-tiba adalah gejala yang mungkin mengindikasikan kanker paru-paru stadium awal. Ini ditandai dengan napas yang lebih berat atau lebih cepat dalam upaya untuk mendapatkan cukup udara ke paru-paru. Kamu mungkin terengah-engah seperti baru berlari, dada juga mungkin terasa sesak.
Kehilangan napas ini bisa datang secara tiba-tiba, atau merupakan masalah yang terus-menerus saat memforsir aktivitas fisik tertentu. Sesak napas bisa alami terjadi karena penuaan atau hilangnya kebugaran, bisa juga karena serangan panik atau hiperventilasi.
Namun, menurut laporan, sekitar 85 persen kasus sesak napas atau sulit bernapas adalah tanda dari sesuatu yang lebih mengkhawatirkan, misalnya masalah pada jantung atau paru-paru. Terutama pada perokok, ini mungkin merupakan tanda penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau kanker paru-paru. Ini juga bisa menandakan tanda penyakit jantung.
Sesak napas sering kali merupakan salah satu tanda awal kanker paru-paru non sel kecil seperti adenokarsinoma, jenis kanker paru-paru paling umum.
6. Batuk berdarah

Saat kanker paru-paru mulai memengaruhi jaringan paru-paru, kamu mungkin mulai batuk darah (hemoptisis).
Darah dapat terlihat seperti warna karat, mungkin menggumpal, atau mungkin tampak seperti garis-garis merah muda atau merah pada lendir.
Segera temui dokter bila mengalami batuk atau lendir berdarah dengan jumlah lebih dari setengah cangkir (100 mililiter), karena ini merupakan gejala yang bisa memburuk dengan cepat.
Juga, jangan tunda untuk menemui dokter bila batuk berdarah berlangsung selama lebih dari seminggu.
7. Lelah atau lemas
Pada beberapa orang, kelelahan adalah gejala awal kanker paru-paru. Ini dialami oleh hampir semua pasien yang menjalani pengobatan kanker.
Dikatakan kalau 90 persen pasien yang menjalani terapi radiasi dan hingga 80 persen pasien yang menjalani kemoterapi melaporkan mereka mengalami kelelahan.
8. Infeksi

Infeksi pada paru-paru seperti bronkitis dan pneumonia yang tak kunjung sembuh atau infeksi berulang bisa menjadi gejala awal kanker paru-paru. Lagi-lagi, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
9. Berkembangnya sindrom paraneoplastik
Tanda lain yang mungkin bersumber dari kanker paru-paru adalah perkembangan sejumlah gejala akibat sindrom paraneoplastik. Kondisi ini muncul saat tumor kanker paru-paru mengeluarkan protein yang membahayakan bagian tubuh lainnya.
Sindrom paraneoplastik lebih sering dikaitkan dengan kanker paru-paru sel kecil. Berbagai bentuk sindrom paraneoplastik, yang didasarkan pada bagaimana tumor memengaruhi tubuh dan organ apa yang terlibat, antara lain:
- Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH): Menyebabkan ginjal menahan terlalu banyak air. Gejala termasuk kelelahan, kehilangan nafsu makan, kram otot dan kelemahan, masalah pencernaan, merasa gelisah, dan kebingungan.
- Sindrom Cushing: Menyebabkan kelenjar adrenal membuat hormon stres kortisol. Gejalanya meliputi penambahan berat badan, memar yang tidak dapat dijelaskan, kantuk, kelemahan, pembengkakan karena retensi cairan, tekanan darah tinggi, diabetes, dan kadar gula darah tinggi.
- Sindrom Lambert-Eaton: Yaitu ketika sistem kekebalan menyerang sistem saraf, melemahkan otot tertentu. Gejalanya termasuk kesulitan bangun dari duduk.
- Degenerasi serebelar paraneoplastik: Yakni ketika sistem kekebalan menyerang sistem saraf. Gejalanya termasuk gerakan goyah, kehilangan keseimbangan, serta kesulitan menelan atau berbicara.
- Hiperkalsemia: Timbul akibat terlalu banyak kalsium dalam darah. Gejalanya termasuk harus banyak buang air kecil, sangat haus, masalah pencernaan, dan masalah neurologis.
Kenali risikomu

Beberapa orang punya risiko lebih besar dalam mengembangkan kanker paru-paru.
Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru, begitu pula non perokok yang menghirup asapnya (perokok pasif).
Sebanyak 90 persen diagnosis kanker paru dapat dicegah jika tidak lagi merokok. Di antara orang yang merokok dua bungkus atau lebih per hari, satu dari tujuh orang akan meninggal dunia karena kanker paru-paru.
Faktor risiko kanker paru-paru lainnya termasuk:
- Riwayat kanker dalam keluarga, terutama kanker paru-paru.
- Paparan asbes.
- Paparan gas radon.
- Penyakit paru-paru, seperti PPOK.
- Riwayat kanker sebelumnya.
- Polusi udara.
- Paparan asap diesel.
Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya temui dokter, apalagi jika kamu punya faktor risiko, karena mungkin saja itu adalah gejala awal kanker paru-paru.
Makin cepat kanker paru terdiagnosis dan mendapat perawatan, maka peluang keberhasilan perawatan akan makin tinggi.
Referensi
Harle, Amélie S.M., Fiona H. Blackhall, Alex Molassiotis, Janelle Yorke, Rachel Dockry, Kimberley J. Holt, Danielle Yuill, Katie Baker, and Jaclyn A. Smith. “Cough in Patients With Lung Cancer.” CHEST Journal 155, no. 1 (October 13, 2018): 103–13.
"Signs and Symptoms of Lung Cancer". American Cancer Society. Diakses November 2024.
"Signs and Symptoms of Lung Cancer". Verywell Health. Diakses November 2024.
Okoli, Grace N., Olga Kostopoulou, and Brendan C. Delaney. “Is symptom-based diagnosis of lung cancer possible? A systematic review and meta-analysis of symptomatic lung cancer prior to diagnosis for comparison with real-time data from routine general practice.” PLoS ONE 13, no. 11 (November 21, 2018): e0207686.
"Lung cancer symptoms". Cancer Center City of Hope. Diakses November 2024.
"Early Signs of Lung Cancer". Healthline. Diakses November 2024.
Pesola, Gene R., and Habibul Ahsan. “Dyspnea as an independent predictor of mortality.” The Clinical Respiratory Journal 10, no. 2 (July 29, 2014): 142–52.
"Early Signs of Lung Cancer". LungCancer.net. Diakses November 2024.
"Lung Cancer". MedicineNet. Diaskes November 2024.