Gejala Kolesterol Tinggi pada Laki-laki, Jangan Diabaikan!

Risiko kolesterol tinggi laki-laki dimulai pada usia 20-an

Intinya Sih...

  • Kolesterol tinggi meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
  • Tanda-tanda kolesterol tinggi meliputi pembengkakan, gumpalan kuning di mata, dan cincin putih di sekitar iris.
  • Pola makan, berat badan, aktivitas fisik, dan kadar testosteron dapat memengaruhi kadar kolesterol.

Kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) membuat laki-laki (dan perempuan) berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.

Bagi banyak laki-laki, risiko kolesterol tinggi dimulai pada usia 20-an dan meningkat seiring penuaan.

Kolesterol tinggi cenderung diturunkan dalam keluarga, sehingga ada peran gen. Akan tetapi, pilihan gaya hidup (pola makan, aktivitas fisik, dan berat badan) juga memengaruhi kadar kolesterol.

Gejala kolesterol tinggi pada laki-laki

Biasanya kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala. Namun, jika tidak ditangani, maka dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Sering kali hal ini merupakan faktor risiko tersembunyi yang artinya bisa terjadi tanpa kamu sadari hingga terlambat. Itulah mengapa sangat penting untuk memeriksakan kadar kolesterol kamu secara berkala.

Akan tetapi, pada orang dengan hiperkolesterolemia familial (kondisi bawaan yang ditandai dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah), mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda kolesterol tinggi. Ini bisa termasuk:

  • Tendon xanthomata: Pembengkakan akibat kolesterol di buku-buku jari tangan, lutut, atau tendon Achilles di bagian belakang pergelangan kaki.
  • Xanthelasma: Gumpalan kecil kolesterol berwarna kuning di dekat sudut dalam mata.
  • Arcus senilis: Semacam cincin putih pucat di sekitar bagian berwarna mata (iris).

Kenali penyebab dan faktor risiko kolesterol tinggi

Gejala Kolesterol Tinggi pada Laki-laki, Jangan Diabaikan!Ilustrasi makan junk food (pexels/Andres Ayrton)

Meskipun kolesterol penting untuk kesehatan yang baik, tetapi kadar low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dapat meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.

Kamu lebih berisiko mengalami peningkatan kolesterol jika:

  • Pola makan kamu tinggi lemak jenuh: Jenis lemak ini, yang ditemukan dalam daging dan produk susu full-fat, meningkatkan kolesterol LDL. Kolesterol makanan, yang ditemukan dalam telur dan jeroan, juga dapat meningkatkan kadar kolesterol darah, tetapi tidak sebanyak dari lemak jenuh.
  • Kamu banyak mengonsumsi makanan dengan lemak trans: Lemak trans adalah lemak buatan manusia yang ditemukan dalam minyak terhidrogenasi parsial. Ini meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kolesterol high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol (ini merupakan kombinasi yang tidak sehat).
  • Kamu mengonsumsi makanan olahan atau makanan tinggi karbohidrat: Jenis makanan ini juga terbukti meningkatkan kolesterol LDL.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas: Berat badan ekstra meningkatkan LDL dan menurunkan HDL.
  • Jarang atau tidak pernah berolahraga: Studi menunjukkan bahwa sering berolahraga dapat meningkatkan kolesterol baik. Kurang olahraga dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Baca Juga: Penyebab Orang Kurus Punya Kolesterol Tinggi

Hubungan antara testosteron dan kolesterol tinggi

Testosteron adalah hormon penting bagi laki-laki. Ini membantu mengontrol pertumbuhan dan perkembangan dan dikaitkan dengan dorongan seks, otot, dan massa tulang. Para peneliti sedang mempelajari gagasan bahwa hal ini juga terkait dengan kolesterol. Beberapa menganggap ini mungkin membantu mencegah penyakit jantung.

Penelitian telah menemukan bahwa testosteron tampaknya tidak berpengaruh pada LDL. Namun, kadar testosteron yang lebih tinggi dapat menurunkan kadar LDL pada laki-laki sehat berusia antara 20 dan 50 tahun. Akan tetapi, para peneliti belum melihat hal ini terjadi pada laki-laki lanjut usia yang mengonsumsi suplemen testosteron.

Testosteron dan penyakit jantung

Seiring bertambahnya usia laki-laki, tubuh mereka memproduksi lebih sedikit testosteron. Laki-laki lanjut usia juga lebih mungkin mengalami masalah jantung dan kolesterol tinggi. Testosteron dapat membantu menghilangkan lemak dan membangun massa otot, yang keduanya dapat mengurangi risiko serangan jantung.

Jadi, apakah peningkatan hormon bisa membantu mencegah penyakit jantung?

Sebuah studi tahun 2015 mempelajari hormon dan pengaruhnya terhadap tubuh, mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Tim peneliti mengetahui bahwa ada hubungan kuat antara rendahnya testosteron dan serangan jantung serta masalah jantung lainnya, terutama pada laki-laki lanjut usia.

Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa beberapa laki-laki mungkin lebih mungkin mengalami masalah jantung jika mereka mengonsumsi suplemen testosteron.

Pada tahun 2010, para peneliti menghentikan studi tentang suplemen testosteron pada laki-laki lanjut usia yang memiliki masalah dalam beraktivitas. Dari 209 laki-laki dalam penelitian tersebut, 23 laki-laki yang mendapatkan perawatan testosteron mengalami tekanan darah tinggi atau irama jantung tidak normal atau mengalami serangan jantung.

Karena uji coba tersebut melibatkan sejumlah kecil laki-laki yang lebih tua dan tidak sehat, para ilmuwan mengatakan mereka tidak dapat belajar banyak dari hasil tersebut.

Intinya, diperlukan lebih banyak penelitian bagi dokter untuk lebih memahami risiko dan manfaat penggunaan suplemen testosteron.

Cara dokter mendeteksi kolesterol tinggi

Gejala Kolesterol Tinggi pada Laki-laki, Jangan Diabaikan!ilustrasi pemeriksaan dokter (freepik.com/pressfoto)

Kolesterol tinggi sangat mudah didiagnosis dengan tes darah yang disebut panel lipid. Tes ini mengukur kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL, dan trigliserida. Inilah hasil yang dianggap normal:

  • Kolesterol LDL: Kurang dari 100 mg/dL
  • Kolesterol HDL: 40 mg/dL atau lebih tinggi
  • Trigliserida: Kurang dari 150 mg/dL

Kolesterol total umumnya dianggap “batas tinggi” jika berkisar antara 200 dan 239 mg/dL. Dianggap “tinggi” jika di atas 240 mg/dL.

Kolesterol LDL umumnya dianggap “batas tinggi” jika berada di antara 130 dan 159 mg/dL. Dianggap “tinggi” jika di atas 160 mg/dL.

Kolesterol HDL umumnya dianggap “buruk” jika di bawah 40 mg/dL.

Pengobatan dan pencegahan

Melakukan perubahan gaya hidup tertentu biasanya membantu menurunkan kadar kolesterol LDL atau mempertahankan kadar kolesterol HDL. Namun, dokter terkadang juga meresepkan obat untuk membantu mengendalikan kondisi tersebut.

Kamu dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk membantu mencegah atau mengobati kolesterol tinggi, seperti:

  • Makan makanan bergizi: Jenis pola makan ini mencakup makanan yang mengandung lemak tak jenuh dan rendah lemak jenuh dan trans.
  • Berhenti merokok: Berhenti merokok dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL.
  • Batasi asupan alkohol: Alkohol dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol.
  • Kelola stres: Stres dapat memicu serangan jantung atau stroke pada beberapa orang.
  • Rutin olahraga: Aktivitas fisik sedang, idealnya kombinasi latihan kardio dan latihan ketahanan, dapat memperbaiki kadar kolesterol.
  • Tidur cukup: Tidur membantu menyembuhkan dan memperbaiki jantung dan pembuluh darah. Jumlah tidur yang disarankan untuk orang dewasa adalah 7 hingga 9 jam sehari.
  • Dapatkan berat badan yang sehat: Orang dewasa yang kelebihan berat badan dan obesitas dapat mengalami penurunan LDL dan peningkatan HDL dengan hanya menurunkan 3 hingga 5 persen dari berat badan mereka.

Jika kamu didiagnosis menderita kolesterol tinggi, dokter mungkin akan meresepkan obat seperti statin. Obat ini dapat menurunkan risiko stroke atau serangan jantung dengan menurunkan kolesterol.

Bahkan dengan pengobatan, tetap penting untuk fokus pada perubahan pola makan dan gaya hidup lainnya untuk menurunkan kadar kolesterol.

Sulit untuk mengetahui gejala kolesterol tinggi pada laki-laki karena kondisi ini umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun. Kamu mungkin tidak menyadari memilikinya sampai menjalani tes darah atau saat mengalami komplikasi tertentu.

Setelah memastikan diagnosis kadar kolesterol LDL tinggi, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup. Dalam beberapa kasus, dokter juga bisa meresepkan obat kolesterol.

Baca Juga: 7 Penyebab Kolesterol Tinggi pada Usia Muda

Referensi

British Heart Foundation. Diakses pada April 2024. Familial hypercholesterolaemia.
WebMD. Diakses pada April 2024. High Cholesterol Risk Factors.
WebMD. Diakses pada April 2024. High Cholesterol in Men.
National Heart Lung and Blood Institute. Diakses pada April 2024. Blood Cholesterol.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya